Up!! Udah mau ending aja nih hehe.
Setelah membaca, jangan lupa tinggalkan jejak. Vote dan koment sebagai bentuk dukungan kalian untuk cerita ini 😉💙Sorry banget, lama gk up. Aku harap sih masih ada yang nungguin cerita ini. Entahlah.
Jangan jadi siders, supaya kita bisa saling kenal wkwk 🐛
Happy Reading 🌹💙
⊰᯽⊱┈──╌❊ - ❊╌──┈⊰᯽⊱
Jungkook membaringkan istrinya itu ke atas ranjang dengan raut wajah cemas. Tak butuh waktu lama untuknya menelfon dokter, agar segera datang ke Villa mereka.
"Sayang, katakan padaku. Apa yang kau rasakan?" tanya Jungkook sambil menggenggam tangan istrinya itu.
"Aku merasa sangat mual dan pusing," balasnya pelan.
Yuli yang ada disitu ikut gelisah melihat keadaan Y/n, "mama, mama gakpapa kan?"
Ting.. tong..
Ting.. tong..mendengar bunyi bel dari arah pintu utama, Jungkook buru-buru berlari keluar untuk membukakan pintu. Itu pasti si dokter, pikirnya.
Ceklek~~
"Akhirnya dokter datang juga, istriku ada di kamar. Ayo," ucap Jungkook sambil mempersilahkan dokter wanita itu untuk masuk.
. . .
Dokter pun mulai memeriksa keadaan Y/n. Ia nampak serius, sedangkan Jungkook terlihat begitu cemas, padahal Y/n hanya mual dan pusing tapi rasa cemas yang di tunjukan Jungkook, seperti istrinya itu sedang koma saja.
"Bagaimana, dok? Apa dia baik-baik saja?"
Dokter diam sejenak, sambil melepas stetoskop dari kedua telinganya.
"Selamat yah pak."
Jungkook mengernyit bingung, apa maksud dokter mengucapkan selamat padanya?
"Untuk apa?"
"Istri bapak sedang mengandung sekarang. Kandungannya sudah menginjak seminggu, tapi sepertinya ia baru merasakan gejalanya sekarang."
Mendengar kabar bahagia itu, Y/n berusaha untuk bangun. Ia menatap Jungkook yang masih diam, tak percaya.
"Kau serius?"
"Tentu saja, pak."
Jungkook bersorak riah. Ia melompat dan langsung berlari memeluk istrinya itu.
"Bagaimana aku harus mengatakan ini?" ucapnya terus memeluk tubuh Y/n erat. Sesekali, Jungkook mengecup pipi istrinya itu, tak peduli walaupun ada Dokter dan Yuli disana.
"Kau senang?"
"Tentu saja, aku sangat senang! Terimakasih untuk semuanya. Aku mencintaimu," bisiknya membuat Y/n tersenyum malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER JEON PEMIKAT HATI
De Todo[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] REVISI SETELAH TAMAT. Cerita ini hanya fiktif belaka dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan asli para pemeran di dalam cerita ini. Tidak menerima pembaca berkedok Y/n phobic! Plagiat jauh jauh aja deh. Rate: 18++...