Hari pertama masuk ke kelas Anna merasa sangat bingung karena tidak ada yang bersedia duduk semeja dengannya akibat dari rumor yang tersebar bahwa Anna mengoda kakak kelas yang bernama Riki dan Arif, selain itu juga mereka menduga kalau Anna berasal dari keluarga yang kurang mampu. Anna sedikit sedih dengan hal itu karena ternyata niatnya sekolah ingin mendapatkan teman malah sebaliknya sehingga dia sekarang duduk di meja yang paling belakang sendiri tanpa teman semeja. Wali kelas seakan tidak peduli dengan perlakuan murid di kelas itu kepada Anna sehingga Anna tidak punya pilihan lain selain mengikuti alur yang terjadi dengan dirinya. Saat wali kelas keluar maka semua murid sibuk mengobrol satu sama lain namun tidak dengan Anna karena dia benar-benar di asingkan teman-teman kelasnya.
Anna duduk memangkukan tangan di dagu sambil melihat teman-temannya yang egois namun tiba-tiba datang Arif duduk disamping dan langsung menarik tangan Anna sehingga Anna benar-benar terkejut.
"Kamu?"kata Anna karena terkejut.
"Kenapa?"tanya Arif sambil tersenyum mengejek Anna.
"Ah sudahlah,"kata Anna terlihat lesu melihat Arif lalu dia memilih berbaring di meja menghadap tembok dari pada melihat wajah Arif.
"Ayo keluar!"kata Arif memaksa Anna sambil menarik tangan Anna sangat kencang, semua yang ada di kelas itu menatap mereka berdua dengan tatapan marah sehingga Anna tidak punya pilihan lain selain mengikuti Arif untuk menghindari tatapan tajam teman-temannya.
"Kenapa kakak masih menganggu saya? Rasanya saya ingin membalikkan dunia ini karena perbuatan kalian berdua kepada saya,"kata Anna setelah keluar dari kelas.
"Kenapa kamu marah kepada saya? seharusnya marah kepada si Riki itu karena dia kamu di jauhkan semua teman-teman kamu,"kata Arif.
"Sebenarnya apa sih pengaruh si Riki itu sampai-sampai murid-murid perempuan di sini menjauhi saya?"tanya Anna.
"Kamu ga tau atau memang kamu yang hidup di pedalaman?"tanya Arif sambil memperhatikan wajah Anna.
"Kedua-duanya iya,"jawab Anna.
"Jadi benar rumor kalau kamu kampungan dan dari keluarga yang sederhana?"tanya Arif.
"Terserah kalian mau menganggap saya apa tapi tolong antar saya bertemu dengan si Riki itu, saya merasa teraniaya oleh sikapnya kemarin,"kata Anna.
"Kamu benar-benar ga tau siapa si Riki itu?"tanya Arif yang merasa sedikit kagum dengan Anna.
"Saya ga peduli siapa dia yang penting saya ingin menyelesaikan masalah saya dengannya hari ini,"kata Anna lalu Arif mengaja Anna mendatangi kelas Riki. Sesampai Anna di kelas Riki maka dia segera mendatangi Riki yang sedang belajar dan mengatakan unek-unek dalam hatinya.
"Kak Riki, saya mohon agar kak Riki menjelaskan kepada satu sekolah ini kalau saya ga mengoda kak Riki kemarin tapi kak Riki sendiri lah yang ingin membantu saya menemukan asrama,"kata Anna dengan sedikit santai namun dia tidak memperdulikan semua teman Riki yang menatapnya aneh.
"Sekarang jam pelajaran, apa kamu ingin mendapat poin kedisiplinan?"tanya Riki masih saja bersikap dingin dan tidak peduli dengan Anna.
"Saya ga peduli dengan poin kedisiplinan yang saya inginkan adalah teman-teman mengetahui kebenaran kemarin agar saya ga di jauhkan mereka,"kata Anna masih bersikeras dengan tindakannya.
"Adik kelas, tolong pergi dulu karena sebentar lagi guru akan masuk,"kata salah satu teman perempuan Riki dengan penuh kelembutan.
"Baiklah, saya akan menjelaskan kepada mereka nanti,"kata Riki.
"Baiklah, saya tunggu kabar baiknya,"kata Anna setelah itu dia keluar tanpa ingat dengan Arif yang datang bersamanya sehingga Arif langsung menimbrul kepalanya dari belakang.
"Aaakh,"kata Anna sambil melihat ke belakang dengan wajah yang marah karena merasa sakit di kepala.
"Kenapa kamu melupakan saya?"tanya Arif sambil merangkul bahu Anna namun Anna langsung melepaskannya karena dia tidak ingin ada yang salah paham lagi tentang dia dan Arif.
"Kenapa kamu ga ada terima kasihnya? Padahal saya udah bantu kamu?"tanya Arif.
"Ok terima kasih dan mulai sekarang jangan ikuti saya lagi,"kata Anna lalu dia berlari meninggalkan Arif namun Arif malah mengejarnya serta mengandeng tangan Anna sampai di kelasnya. Saat di kelas Arif membuat kejutan untuk Anna yang ternyata dia juga adalah murid baru di kelas tersebut.
"Teman-teman semuanya, mulai hari ini ga ada yang boleh menganggu Anna lagi karena dia teman semeja saya, jika kalian menyakiti dia maka kalian akan menerima resiko di keluarkan dari sekolah,"kata Arif sambil mengangkat tangan Anna tinggi-tinggi sehingga hal itu membuat Anna begitu kesal karena merasa di bohongi Arif.
"Kamu bilang kamu kakak kelas, begitu mudahnya saya kamu tipu,"kata Anna sambil menatap tajam ke arah Arif.
"Saya ga bermaksud untuk membohongi kamu tapi kamu aja yang begitu polos, ok, sekarang kamu ga perlu khawatir lagi ga punya teman karena saya akan setia menjadi teman kamu,"kata Arif sambil mengandeng tangan Anna menuju meja mereka.Arif adalah adik kepala sekolah sehingga dia sedikit bandel karena merasa di atas awan selain adik kepala sekolah dia juga anak seorang pengusaha. Arif memang terkenal dengan bandelnya tapi otaknya selalu encer dalam setiap mata pelajaran. Arif juga playboy sejati sehingga banyak murid perempuan yang jatuh cinta kepadanya walaupun mereka tahu kalau Arif hanya mempermainkan perasaan mereka.
Bersambung,,,