lidah beracun

3 1 0
                                    

"Ann, apa loe pacaran dengan kak Riki?"tanya bella teman sekamar Anna.
"Chhh, apa-apaan kamu Bella,"jawab Anna sambil terus saja membaca buku novel.
"Gue  perhatiin loe selalu dekat dengan kak Riki, tadi aja gue perhatiin kalian di perpustakaan seperti orang pacaran,"kata Bella.
"Kamu tau sendiri kan? kalau saya ga punya teman perempuan, bukan saya ga mau berteman dengan kalian tapi kalian yang menjauh dari saya, saya ga tau apa kesalahan saya kepada kalian sampai kalian ga mau berteman dengan saya, jadi wajar jika saya dekat dengan murid laki-laki karena dengan begitu saya bisa punya teman,"kata Anna.
"Loe makin hari makin berlagu, loe ga sadar siapa loe dan siapa kita?"tanya Anggi yang tiba-tiba datang membela Bella.
"Sebenarnya apa yang paling kalian benci dari saya? Bukankah kita telah lama menjadi teman sekamar?"tanya Anna.
"Semuanya dari diri loe, loe tuh kampungan, ga cocok dengan kita semua, lihatlah kami punya barang mewah sedangkan loe makeup aja ga punya, bagaimana loe mau masuk berteman dengan kita,"kata Anggi.
"Terima kasih atas kejujuran kamu Anggi, ternyata selama ini saya salah menilai orang ga punya seperti kalian, kalian hanya melihat seseorang dari apa yang kalian lihat tapi ga mau melihat apa yang seseorang sembunyikan dari kalian, saya pasti ingat dengan apa yang kamu ucapkan hari ini,"kata Anna karena dia sudah sangat kesal dengan teman sekamarnya yang tidak pernah mau berteman dengannya.
"Asal loe tau aja ya Anna, kita bertiga itu malu punya teman sekamar yang miskin seperti loe,"kata Anggi lagi.
"Seharusnya loe itu sadar diri, siapa loe dan siapa kita?"kata Bella.
"Saya rasa kemiskinan bukan berarti hina karena ga ada yang ingin terlahir miskin dan serba kekurangan, saya ga pernah khawatir jika kalian memang keberatan berteman dengan saya dan besok saya akan berbicara dengan pihak sekolah untuk memindahkan saya atau kalian dari ruangan ini,"kata Anna sangking kesal melihat tingkah teman-teman sekamarnya.
"Loe pikir pihak sekolah akan mendengar ucapan loe? Kita semua udah lama minta loe di pindahin tapi mereka ga berbuat apa-apa,"ujar Anggi.
"Jangankan mindahin kalian dari ruangan ini, mengeluarkan kalian dari sekolah ini aja saya mampu, kalian terlalu angkuh,"kata Anna lalu dia pergi ke ranjang tempat tidurnya.
"Dasar miskin, belagu lagi,"umpat Bella, lalu mereka bertiga keluar kamar karena kesal dengan sikap Anna.

Saat Bella dan yang lain pergi maka Anna langsung meminta bantuan papanya untuk mengeluarkan Bella dari sekolah. sesuai dengan keinginan Anna maka keesokan harinya Bella, Anggi dan Icha sangat terkejut mendapat panggilan dari pihak sekolah.

Ketiga teman sekamar Anna langsung mendatangi Anna sambil menagis  Anna segera mengatakan kepada pihak sekolah agar tidak mengeluarkan mereka.

"Anna, gue minta maaf, gue salah sama loe, gue benar-benar nyesal, tolong bilangin ke pihak sekolah agar ga ngeluarin kita dari sekolah,"kata Bella mewakili kedua temannya.
"Iya Anna, gue juga minta maaf sama loe, tolong bantu kami, kami janji ga akan memperlakukan kamu seperti dulu,"kata Anggi dengan wajah yang memelas.
"Ann, maaf jika kami membuat loe sakit hati, kami akan belajar dari kesalahan ini,"kata Icha juga dengan wajah yang memelas.
"Kalian semua kenapa?"tanya Arif yang bingung melihat ketiga teman sekelas mereka bersimpuh kepada Anna.
"Riff, tolong bujuk Anna untuk membantu kami agar ga di keluarkan dari sekolah,"kata Bella menghampiri arif.
"Ini semua ada apa?"tanya Arif sambil melirik kearah Anna yang hanya duduk melihat Bella dan teman-temannya.
"Ann, loe ngomong sesuatu dong! Apa yang harus kita lakukan untuk menebus kesalahan kita sama loe?"tanya Anggi.
"Saya ga ngerti apa yang kalian bicarakan,"kata Anna pura-pura tidak mengerti.
"Ann please, jangan seperti ini sama kami,"kata Bella.
"Kenapa kalian mendesak saya? saya ga tau apa permasalahan kalian? Bukannya kalian bilang kalian ga mau berteman dengan saya kemarin?"kata Anna memojokkan mereka.
"Anna, kami minta maaf,"kata Bella, Anggi, dan Icha serentak dengan perasaan tulus.
"Kenapa kalian bertindak seakan saya yang menyebabkan kalian di keluarkan dari sekolah? Ucapan orang miskin seperti saya ga akan berpengaruh apapun ke pihak sekolah,"kata Anna.
"Bagaimana loe tega dengan kita di keluarkan dari sekolah? Kita akan menjadi teman yang baik kedepannya,"kata Bella sambil menggenggam tangan Anna.
"Kalian di keluarkan dari sekolah bukan masalah saya,"kata Anna masih saja menyela kalau dia bukan pelaku dari di keluarkan Bella dan teman-temannya.
"Tapi loe kan kemarin yang bilang kalau loe mampu membuat kita di keluar dari sekolah dan pagi ini terbukti kalau kita benar-benar di keluarkan dari sekolah ini,"kata Bella lagi.
"Mungkin aja itu kebetulan, karena menurut sebagian orang, lidah saya ini beracun, apa yang saya ucapkan akan menjadi kenyataan,"kata Anna menakut-nakuti mereka.
"Itu cuma alasan loe ajakan Ann, tolong Anna bantu kami karena kami benar-benar nyaman sekolah di sini, sekolah ini adalah impian kami,"kata Icha.
"Apa kalian punya bukti kalau saya yang melakukan semua itu?"tanya Anna dan hal itu membuat mereka hanya bisa menggelengkan kepala.
"Kalau memang bukan saya pelakunya, lalu mengapa kalian masih meminta tolong kepada saya?"tanya Anna sehingga Bella dan teman-temannya hanya bisa tertunduk lemas.
"Bell, apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Dodi yang sedari tadi mereka satu kelas hanya melihat apa yang sedang terjadi.
"Kami bertiga di keluarkan dari sekolah,"jawab Bella
"Kenapa?"tanya Dodi lagi.
"Kami ga tau apa kesalahan kami tapi menurut pihak sekolah semua ini merupakan keputusan pemilik sekolah tadi malam sehingga sekolah tidak mempunyai alasan lagi mempertahankan kami sekolah di sini,"jelas Bella.
"Lalu apa kaitannya dengan Anna?"tanya Dodi lagi.
"Tadi malam kami bertengkar dengan Anna dan Anna mengancam kami kalau dia mampu membuat kami di keluarkan dari sekolah dan ternyata ancaman itu benar-benar terjadi hari ini,"kata Bella.
"Apa yang kalian debatkan?"tanya Nandi.
"Kami hanya mengatakan kalau Anna dari keluarga miskin,"kata Anggi.
"Jika itu yang kalian katakan maka untuk apa sekarang kalian meminta tolong kepada Anna karena semua akan sia-sia, pihak sekolah juga ga akan mendengar ucapan Anna,"kata Nandi sambil mendekati Anna lalu dia menarik tangan Anna.
"Ayo kita pergi Ann!"ajak Nandi dan Anna hanya mengikuti ajakan Nandi, Arif yang melihat hal itu langsung mengejar mereka dan melepaskan pegangan tangan antara Nandi dan Anna.
"Apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan geng Bella?"tanya Arif.
"Saya ga tau,"kata Anna masih saja menyangkal perbuatannya.
"Jika kamu ga melakukan hal itu, maka mereka tidak akan menuduh kamu,"kata Arif bersikukuh mengatakan kalau Anna adalah dalang dari semua yang terjadi.
"Jadi kamu ga percaya dengan saya?"tanya Anna.
"Hidup kamu itu penuh kejutan, jadi terkadang saya merasa kamu itu hidup dengan dua sisi dalam satu tubuh, jika kamu melakukan semua itu, Apa untungnya untuk kamu? Kamu hanya menambah musuh dalam hidup kamu,"kata Arif.
"Jika kamu memang peduli dengan mereka, lalu mengapa kamu ga membantu mereka saja? Kamu malah menuduh saya yang melakukan semua ini, mereka dari dulu ga pernah menganggap saya sebagai teman, malahan mereka dengan leluasa menghina saya hanya karena saya hidup miskin,"kata Anna.
"Saya memang kasihan melihat mereka karena sebentar lagi kita akan ujian kenaikan kelas, jika mereka di keluarkan dari sekolah sekarang maka mereka akan mengulangi satu tahun lagi di kelas satu,"kata Arif.
"Kamu adalah adik dari kepala sekolah lalu apa susahnya untuk meminta tolong kepada kakak kamu?"tanya Anna lalu dia ingin pergi namun Bella dan kedua temannya langsung menagkap kaki Anna memohon pertolongan Anna.
"Anna, jika memang mulut loe beracun maka tolong ucapkan kalau kami ga jadi di keluarkan dari sekolah,"kata Bella dengan wajah yang memelas kepada Anna.
"Semua itu hanya tahayul, saya hanya bercanda,"kata Anna.
"Kami ga peduli Anna, yang penting sekarang loe ucapkan kalau kami ga jadi di keluarkan dari sekolah,"kata Anggi.
"Ok fine fine, kalian ga jadi di keluarkan dari sekolah,"kata Anna sambil meninggalkan semua temannya. Kepergian anna meninggalkan teman-temannya membuat dirinya tidak kembali lagi kekelas karena dia merasa kalau semua teman-temannya tidak pernah peduli dengan nasibnya sedangkan untuk orang lain maka teman-temannya selalu perhatian.

Bersambung,,,

sumpah ! ku mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang