Pulang dari jalan-jalan bersama Anna maka perasaan Riki sangat bahagia sehingga dia sendiri tidak bisa mengontrol perasaannya dan hal itu membuat semua teman asramanya merasa aneh melihat senyum lebar di wajah Riki. Teman-teman Riki bertanya apa yang terjadi namun Riki hanya bertindak masa bodoh dan berusaha menyembunyikan rasa bahagianya dengan menghindari mereka. Anna sangat berbeda dengan Riki, dia terlihat biasa saja bahkan dia seperti tidak terjadi apapun hari itu karena dalam hati Anna sama sekali tidak ada Riki.
Keesokan hari ketika di sekolah, Anna mendapat perlakuan aneh dari Arif karena Arif yang mengetahui kalau Anna pergi bersama Riki.
"Kamu kenapa sih? Dari tadi hanya diam dan mengabaikan saya?"tanya Anna yang mulai bosan dengan tingkat Arif namun Arif hanya diam dan mengalihkan pandangannya dari Anna.
"Baiklah, jika kamu ga mau melihat saya maka saya akan pergi,"kata Anna kehabisan akal untuk membujuk Arif lalu Anna ingin pergi meninggalkan Arif namun Arif langsung menarik tangan Anna.
"Apa lagi?"tanya Anna melihat wajah Arif seperti memelas kepadanya.
"Apa menurutmu ga ada yang perlu di jelaskan?"tanya Arif sambil menggoyangkan tangan Anna yang di genggamannya.
"Tentang apa?"tanya Anna yang tidak mengerti dengan pertanyaan Arif.
"Tentang kamu dan Riki,"jawab Arif.
"Ada apa dengan saya dan kak Riki?"tanya Anna.
"Bukannya kalian kemarin kencan?"tanya Arif dengan sedikit malu-malu.
"Haa? Kencan? Dari mana kamu mendengar semua ini?"tanya Anna sambil sedikit tertawa geli.
"Saya melihat kalian pulang kemarin sangat larut,"jawab Arif
"Owh, jadi kamu juga tahu tentang saya dan kak Riki kemarin, saya sangat bahagia kemarin,"kata Anna dengan sengaja mempermainkan Arif sehingga Arif menghempaskan tangan Anna yang ada dalam genggamannya.
"Seharusnya kamu bahagia dengan kebahagiaan teman kamu ini, kamu tau ga? Ternyata kak Riki itu sangat romantis dengan orang yang dia cintai, dia sanggup melakukan apa saja untuk orang yang dia cintai,"kata Anna masih saja mempermainkan Arif sehingga Arif yang mendengar itu langsung berdiri dan pergi meninggalkan Anna setelah beberapa langkah maka dia langsung mengatakan kekesalan dalam hatinya.
"Mulai hari ini mari kita ga berteman lagi,"ungkap Arif sambil terus berjalan meninggalkan Anna sendirian, Anna hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap kekanak-kanakan Arif.Selama berhari-hari Arif mengabaikan Anna sehingga memberi kesempatan kepada Riki untuk bersama Anna. Meski Arif mengabaikan Anna namun dia selalu memperhatikan diam-diam dan melihat segala gerak-gerik kedekatan Anna bersama Riki.
"Rif,, kenapa sih? beberapa hari ini loe hanya memperhatikan kedekatan pasangan romantis itu? Loe cemburu ya?"tanya Alvin yang merasa kalau Arif jatuh cinta kepada Anna.
"Kalian semua gila ya? Mana mungkin gue jatuh cinta dengan cewek seperti Anna itu, gue tuh cuma khawatir kalau dia akan di permainkan si Riki doang, kita ini temannya, kita harus punya simpati kepada teman sendiri,"jawab Riki.
"Gue rasa Riki itu serius menyukai Anna, loe lihat dech, selama ini Riki benar-benar dingin kepada cewek, tapi sama Anna dia seperti jadi budak cinta, dia menyingkirkan semua egoisnya bahkan gue lihat dia begitu antusias ingin selalu dekat dengan Anna,"kata Nandi sambil memperhatikan Anna dan Riki.
"Sebenarnya apa yang di lihat Riki dari Anna? Penampilannya biasa aja, dan sepertinya dia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja,"kata Alvin mulai menjulid Anna.
"Sebenarnya, gue sedikit curiga dengan Anna,"ujar Dodi.
"Curiga kenapa?"tanya Alvin.
"Sepertinya Anna bukan dari keluarga biasa, meski penampilannya biasa saja tapi dia memiliki wajah yang natural sempurna, kulitnya sangat lembut dan terawat bahkan jika sedikit di poles wajahnya akan terlihat sempurna,"ungkap Dodi sangat detail tentang penampilan Anna.
"Jadi selama ini loe memperhatikan Anna?"tanya Arif sambil sedikit menatap Dodi.
"gue bukan memperhatikan dia tapi gue menilai penampilan dia,,, apa mungkin annafisah itu adalah annafisah Fitri keluarga Hermawan?"tanya Dodi.
"Ga mungkin annafisah Fitri, karena jika memang annafisah Fitri maka dia pasti bersikap anggun dan kalem, sedangkan Anna kita ini sangat berantakan,"jawab Arif.
"Lalu mengapa Riki sangat antusias mendekati Anna? Bukankah mereka memang di jodohkan?"tanyakan Dodi sangat ngotot dengan kecurigaannya.
"Iya ya, sejak kapan loe menyadari hal ini?"tanya Alvin.
"Baru-baru ini aja, gi mana jika kita selidiki siapa Anna sebenarnya?"tanya Dodi.
"Untuk apa kita menyelidiki dia? Apakah jika dia Anna kalian akan sangat beruntung bisa berteman dengannya? jika memang kalian teman yang baik maka kalian ga akan mau mencurigai apapun dari Anna,"kata Nandi.
"Loe adalah manusia yang paling baik, tapi ga kah loe penasaran seperti apa annafisah Fitri yang terkenal kaya raya itu?"tanya Dodi
"Annafisah Fitri itu ga mungkin mau sekolah bersama kita, dia udah mendapatkan pendidikan yang luar biasa dari keluarganya dan kita bukan orang yang pantas untuk berteman dengan dia,"kata Nandi bersikeras mengatakan bahwa Anna teman mereka bukan annafisah Fitri.Meski Nandi berusaha untuk menutupi siapa sebenarnya Anna namun ketiga temannya masih saja mencari tahu kebenaran tentang Anna tapi mereka sama sekali tidak mendapatkan apapun tentang Anna.
Bersambung,,,