Riki yang ada di luar negeri mendengar Anna mau menikah dengannya merasa sangat senang bahkan dia meminta agar orang tuanya tidak perlu menunda waktu yang terlalu lama untuk mempersiapkan pernikahan mereka.
Setelah mengalami banyak pertimbangan dan menyesuaikan waktu yang tepat untuk Riki libur kuliah dan waktu Anna sengang dengan perkejaan maka di putuskan bahwa mereka akan menikah 4 bulan kedepan saat Riki libur semester.
Semua persiapan pernikahan di atur oleh semua pihak mempelai laki-laki dan perempuan sedangkan Riki dan Anna hanya menikmati hasil dari rancangan keluarga. Anna sangat sibuk dengan pekerjaan sampai-sampai dia tidak ada waktu untuk menghubungi Riki sedangkan Riki selalu menghubungi Anna meski tidak ada respon sama sekali. Terkadang Riki sangat kecewa dengan Anna, seperti tidak peduli dengan dirinya tetapi karena Riki begitu mencintai Anna maka dia tidak peduli dengan semua itu. Bagi Riki, Anna mau menerimanya adalah seperti mimpi, wanita yang selama ini dia puja akhirnya jatuh ke pelukannya.
Suatu malam Anna menghubungi Riki hanya untuk memastikan kalau Riki akan pulang pada hari pernikahan mereka.
"Hallo, assalamualaikum,"suara Riki terdengar menjawab telpon dari Anna.
"Wa'alaikum salam,"jawab Anna dengan sedikit ragu karena dia biasanya jarang mendengar orang memberi salam kepadanya.
"Ada apa?"tanya Riki dengan suara yang lembut karena dia merasa seperti dalam mimpi melihat Anna menghubunginya.
"Saya hanya ingin memastikan kalau calon suami saya pasti pulang saat pernikahan nanti!"kata Anna tanpa basa basi.
"Saya pasti akan pulang dan menikahi wanita yang paling saya cintai,"tanggap Riki ingin sedikit romantis dengan Anna biar Anna terkesan terhadap dirinya.
"Ok, saya harap kamu tidak mengingkari perkataan ini,"kata Anna lalu dia ingin mematikan panggilan teleponnya namun belum sempat menekan tombol off Riki langsung memanggil namanya.
"Annaaa,"panggil Riki dengan suara yang sangat lembut.
"Ada apa lagi?"tanya Anna.
"Kenapa kamu ingin menikah dengan saya?"tanya Riki.
"Bukankah kita memang di jodohkan? Saya ga mau mengecewakan orang tua saya karena mungkin pilihan mereka yang terbaik,"jawab Anna dan hal itu membuat Riki sedikit kecewa karena Anna tidak mencintainya.
"Owh, apa kamu ga mencintai saya?"tanya Riki.
"Cinta? Apakah menikah itu perlu cinta? Saya pikir cinta ga menjamin seorang untuk bahagia karena banyak orang yang jatuh cinta tapi mereka munafik, saat jatuh cinta mereka akan menjadi orang lain di depan pasangannya bahkan mereka rela menipu bertahun-tahun hanya untuk hidup dengan orang yang mereka cintai,"jawab Anna.
"Lalu untuk apa kamu ingin menikah dengan saya?"tanya Riki dengan perasaan kecewa.
"Bukankah semua orang pada akhirnya akan menikah dan membina rumah tangga?"tanya Anna balik karena dia tidak ingin memberi alasan sebenarnya mengapa dia ingin menikah.
"Annaaa, saya benar-benar mencintai kamu, saya udah jatuh cinta semenjak kita sekolah di taman kanak-kanak dulu, saya,,"kata Riki namun belum sempat menyelesaikan Anna langsung memotong ucapannya.
"Apa kamu bahagia mencintai saya meski saya tidak membalas cinta kamu?"tanya Anna.
"Bagi saya mencintai kamu ga membuat saya jadi munafik tetapi mengajarkan saya sebuah arti kesetiaan, ketulusan, pengorbanan, dan juga ke indahan seorang annafisah Fitri, cinta saya ga perlu kamu balas sekarang karena saya tahu kalau kamu sangat sulit untuk percaya kepada orang lain kecuali kedua orang tua kamu sendiri, setelah kita menikah nanti maka saya akan mengajarkan kamu apa itu cinta dan saya akan pastikan kamu akan mencintai saya dengan hati yang tulus,"jawab Riki sehingga hal itu menimbulkan rasa khawatir dalam diri Anna.
"Seorang annafisah Fitri dari dulu terbiasa dengan kesendirian, jika seseorang ingin masuk dalam kehidupannya maka mereka harus mempunyai hati yang tangguh, jiwa yang kokoh dan buta dengan perasaan, annafisah Fitri sangat benci dengan namanya cinta,"kata Anna seakan memberi ancaman kepada Riki.
"Kamu akan lihat bahwa suatu hari nanti seorang annafisah Fitri akan jatuh cinta dan tergila-gila kepada Riki sang pria idaman semua wanita,"kata Riki menyombongkan diri.
"Ok, annafisah Fitri siap melihat kejutan dari seorang suami idaman semua wanita,"tantang Anna lalu dia mematikan teleponnya.Anna merasa sangat tertantang dengan ucapan Riki bahkan dia tidak sabar ingin melihat apa yang akan Riki lakukan untuk membuat dirinya jatuh cinta pada suami impian semua wanita .
"Maa, apakah mama menikah dulu sama papa atas dasar cinta?"tanya Anna pada suatu malam.
"Kenapa Anna bertanya seperti itu? Apa Anna berubah pikiran untuk tidak menikah?"tanya mama Anna dengan raut wajah sedikit panik karena pernikahan Anna akan di lakukan 10 hari kedepan.
"Bukan, bukan, bukan seperti itu, Anna mendengar kalau semua staf selalu membicarakan tentang perasaan cinta, mereka sepertinya sangat ketergantungan dengan cinta,"jelas Anna.
"Apa yang sebenarnya ingin Anna tanyakan? Mama lihat Anna beberapa hari ini seperti terganggu sesuatu, jika ada yang mengganjal dalam hati Anna maka Anna cerita sama mama agar mama bisa mencari solusi untuk Anna, mama ga mau Anna menyesal di kemudian hari dengan pernikahan ini,"kata mama Anna sambil menggenggam tangan putrinya.
"Apakah cinta itu nyata?"tanya Anna dengan wajah yang tegang.
"Tentu saja nyata, meskipun dia bersifat tidak terlihat namun bisa kita rasakan jika kita memang ada rasa cinta, mama menikah dengan papa atas dasar cinta dan saling suka, mama mengerti jika kamu ragu dengan pernikahan ini karena kamu memang tidak ada rasa cinta kepada Riki tapi karena rasa penasaran kamu dengan alam pernikahan maka kamu lakukan semua ini, dan pada titik ini kamu masih bimbang antara menikah atau tidak, jika kamu penuh kebimbangan maka kamu tidak perlu melanjutkan pernikahan ini, mama tidak ingin kamu kecewa, masa depan kamu lebih penting dari pada pernikahan ini,"kata mama Anna dengan wajah yang tenang.
"Maa, Anna tidak akan membatalkan pernikahan ini tapi Anna takut suatu hari nanti Anna akan jatuh cinta dan dia akan membuat Anna menjadi bodoh, Anna ingin menikah karena Anna ingin mencari sensasi baru dalam hidup tapi Anna tidak ingin menjadi budak dari cinta,"kata Anna dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Mama ga pernah melihat Anna sekhawatir ini, ada apa sebenarnya?"tanya mama Anna sambil mengusap wajah Anna dengan tangan lembutnya.
"Beberapa malam yang lalu Anna menghubungi Riki lalu dia mengatakan kalau dia akan membuat Anna jatuh cinta kepadanya,,, maa,, bukankah orang yang saling jatuh cinta itu selalu bersikap munafik?"tanya Anna lalu di langsung memeluk mamanya.
"Ya ampun anakku, ternyata hanya masalah cinta yang membuat kamu beberapa hari ini begitu cemas? sepasang suami istri itu memang harus jatuh cinta untuk menemukan kebahagiaan berumah tangga,"kata mama Anna sambil membalas pelukan anaknya dan tidak lupa dia memberi beberapa kecupan manis untuk Anna agar bisa menenangkan perasaan khawatir dalam hati Anna.
"Bukankah kita bisa hidup dengan seseorang tanpa harus jatuh cinta?"tanya Anna sedikit tenang.
"Setelah menikah nanti kamu akan tahu apa arti dari cinta,"kata ibu Anna sambil tersenyum.
"Bukankah cinta itu mengubah seseorang yang pintar menjadi bodoh dan yang bodoh menjadi pintar? Anna kan seorang yang pintar pasti jika jatuh cinta Anna akan menjadi bodoh,"kata Anna.
"Memang ada kata-kata seperti itu, tapi cinta itu tidak akan mengurangi kepintaran Anna saat ini, sekarang jangan pikirkan masalah itu lagi karena cinta itu datang tanpa Anna sadari, cepat tidur sekarang, udah larut malam,"kata mama Anna dengan hati yang penuh ketawa geli melihat anaknya yang tidak mengerti tentang perasaan.Bersambung,,,