Sebuah kejutan di berikan Anna kepada seluruh guru dan murid di sekolah saat ujian semester pertama, yang mana nilai Anna semuanya bernilai A+ tanpa ada sedikit pun kesalahan pada ujian sekolah itu. Guru-guru seakan tidak percaya dengan kertas jawaban Anna bahkan mereka berulang kali memeriksa cctv saat ujian berlangsung namun mereka sama sekali tidak menemukan apa-apa selain Anna mengisi jawaban itu dengan tenang tanpa buku apapun di atas meja. Riki yang merupakan anak pintar di sekolah seakan tidak percaya kalau nilainya kali ini di posisi kedua sehingga hal itu membuatnya penasaran dengan sosok Anna.
"Hei sang juara,"kata Arif tiba-tiba merangkul bahu Anna sehingga Anna yang memiliki bela diri hampir saja membanting Arif tapi untungnya dia bisa mengontrol diri.
"Lain kali jangan ulangi lagi,"kata Anna dengan wajah sedikit marah.
"Kamu sangat sensitif sekali akhir-akhir ini,"kata Arif.
"Saya ga suka kamu main fisik,"balas Anna.
"Ok, i'm sorry, tapi kali ini saya ingin mengucapkan thank you,"
"Untuk?"
"Kamu berhasil mengalahkan si Riki sok pintar itu, sebagai hadiah selama setahun saya akan membayar makan siang kamu sesuai perjanjian kita,"
"Saya harap kamu ga mengingkarinya,"
"Saya adalah cowok yang berpegang teguh pada janji, tapi saya sangat penasaran bagaimana kamu bisa mendapat nilai sempurna padahal di kelas kamu tidak pernah serius belajar, jika di kamar asrama kamu selalu membalas pesan ku tanpa telat semenit pun,"
"Saya sekarang ga ingin berkerja keras tapi saya ingin berkerja cerdas,"
"Apa kamu mencontek saat ujian?"
"Jika saya mencontek maka pasti ketahuan karena cctv ada di mana-mana, jika kamu ga percaya kamu bisa lihat cctv,"
"Lalu apa trik yang kamu gunakan?"
"Gunakan otak kiri dan kanan mu dengan maksimal,"
"Ok kalau begitu ayo kita pulang bersama, saya akan mengantar kamu sampai rumah sebagai bonus,"
"Saya ga pulang liburan ini, saya akan tinggal di asrama,"
"Kenapa?"
"Ga usah tanya lagi, sekarang kamu cepat beres pakaian kamu, saya akan mengantar kamu sampai gerbang,"
"Ayo antar saya sampai depan asrama saya dulu,"kata Arif namun tiba-tiba ponsel Anna berbunyi sehingga Anna tidak jadi untuk mengantar Arif, Anna segera menjauhi Arif menuju tempat sepi, tanpa di sadari Anna ternyata Riki mengikutinya diam-diam.
"Hallo paa, apa papa ingin mengucapkan selamat pada putri papa ini?"tanya Anna sambil tersenyum bahagia.
"Papa sangat marah sama kamu sekarang,"kata papa Anna dari dalam ponselnya.
"Kenapa?"
"Kenapa kamu tanya? Kamu telah membahayakan diri kamu sendiri dengan nilai yang sempurna, bagaimana jika mereka curiga kalau kamu adalah annafisah Fitri?"
"Anna jamin ga akan ada yang tahu kalau Anna adalah annafisah Fitri, Anna melakukan semua itu karena mereka semua terlalu sombong dan berlagu, mereka merendahkan orang lain dengan harta mereka yang ga seberapa itu, mereka perlu di kasih pelajaran agar mereka bisa menghargai orang lain,"
"Terserah kamu aja, nanti papa akan jemput kamu pulang ketika sekolah udah sepi,"
"Anna ga pulang semester ini, Anna ingin menghabiskan semua liburan ini di asrama aja, Anna punya satu pertanyaan untuk papa yang udah lama Anna pendam,"
"Apa itu?"
"Kenapa papa menjodohkan Anna dengan kak Riki?"teriak Anna.
"Kenapa? Bukannya Riki itu ganteng, pintar dan yang pasti dia sama seperti kamu ga pernah pacaran,"
"Paa,,,,, kak Riki itu sombong, sok pintar, sok keren, bahkan dia sama sekali ga ada sisi romantisnya, dia juga suka pilih-pilih teman, kayak dia aja yang paling keren, hari ini Anna benar-benar puas melihat dia berada di bawah Anna,"kata Anna mengutuk Riki yang tanpa dia sadari kalau Riki mendengar semua itu dengan perasaan geram.
"Itu calon suami kamu di masa depan, kamu akan hidup dengan lelaki yang kamu benci sekarang, papa harap kamu dan Riki segera menyesuaikan keadaan agar jika kalian menikah nanti kalian ga saling membenci,"
"Anna ga mau menikah dengan lelaki seperti itu Anna akan mencari lelaki yang lebih baik dari dia, papa lihat aja pilihan Anna nanti,"
"Ok terserah kamu aja tapi papa minta kamu pulang 3 hari ke rumah karena mama sangat kangen dengan kamu,"
"Anna ga mau pulang,"kata Anna merengek kepada papanya namun papanya sama sekali tidak peduli sehingga dengan sedikit terpaksa Anna mengikuti keinginan papanya itu.Riki yang mengetahui kalau itu adalah annafisah Fitri, dia merasa sangat kesal karena dia yang pintar bisa tertipu penampilan Anna yang bersikap polos. Sebenarnya Riki ingin langsung mendatangi Anna namun dia tiba-tiba berpikir ingin berpura-pura tidak tahu agar bisa membalas perbuatan Anna kepadanya secara diam-diam.
Hari kedua Anna berada dirumahnya maka papanya meminta dia sedikit berdandan namun tetap mengunakan topeng karena keluarga mereka akan melakukan makan malam bersama tamu penting. Anna yang tidak tahu siapa tamu itu maka dia mengunakan gaun bagus dan juga sedikit berdandan dan mengunakan topeng yang minim.
Saat Anna sampai di ruang makan maka dia sangat terkejut karena yang datang adalah Riki dengan stelan yang sempurna dan dandanan yang rapi. Anna ingin kembali ke kamarnya namun orang tuanya segera menahannya sehingga dia tidak punya kesempatan untuk lari dari hal yang tiba-tiba saja.
Pada saat makan malam, Anna hanya diam karena menahan rasa kesal kepada orang tuanya dan Riki sehingga setelah selesai makan maka kedua orang tua Anna memberi kesempatan kepada Anna untuk mengobrol berdua di taman bersama Riki. Awalnya mereka hanya diam namun karena Riki ingin melepaskan rasa kesalnya kepada Anna yang tempo hari mengutuknya maka dia memulai percakapan malam itu.
"Kenapa kamu hanya diam saja? Apa karena saya terlalu tampan? Atau karena saya memang pintar? Atau saya keren?"tanya Riki sehingga Anna yang mendengar itu ingin muntah.
"Kenapa kamu menerima perjodohan ini?"tanya Anna seakan mereka berdua sangat akrab.
"Saya awalnya ga menginginkan perjodohan ini tapi kemudian saya berpikir kalau saya harus menerima semua bencana besar ini dengan lapang dada agar cewek yang ga punya teman ini ada pasangan seperti manusia lainnya,"kata Riki mengejek Anna.
"Kamu pikir saya ga punya teman?"tanya Anna sangat kesal mendengar ucapan Riki.
"Siapa teman kamu? Bukannya selama ini kamu hanya tinggal di rumah dan mengunakan topeng saat bertemu siapa saja?"tanya Riki seakan dia mengolok Anna.
"Kamu memang kulKas empat pintu, dari penampilan sampai hati kamu sangat dingin, saya akan minta papa membatalkan pertunangan kita dan saya akan tunjukkan kepada kamu bahwa banyak yang ingin jadi suami saya,"jawab Anna dengan nada suara yang semakin kesal.
"Silahkan, saya juga ingin mengatakan kepada kamu bahwa bukan kamu saja yang tergila-gila dengan saya tapi semua murid di sekolah selalu berharap ingin menjadi pacar Riki yang tampan, pintar, keren dan penuh sisi romantis,"kata Riki seakan mengulang kembali kata Anna sewaktu di telpon bersama papanya.
"Romantis? Apanya yang romantis dari kulkas empat pintu seperti kamu?"tanya Anna seakan merendahkan Riki maka tiba-tiba saja Riki mencium bibirnya sehingga Anna yang terkejut dengan perlakuan Riki itu hanya membelalakkan matanya dengan perasaan yang tidak percaya. Setelah sadar dari bengong maka Anna segera mengelap bibirnya dan langsung memberi pukulan di wajah Riki dengan sangat keras. Anna segera meninggalkan Riki sedangkan Riki sediki terkejut karena dia tidak tahu kalau Anna memiliki bela diri yang kuat. Riki hanya menahan rasa sakit atas pukulan Anna dan setelah itu dia pamit kepada kedua orang tua Anna dengan sangat sopan.Bersambung,,,