Hari pernikahan Anna dan Riki telah tiba, terlihat Anna sangat tegang dan khawatir namun dia berusaha untuk menyembunyikan semua itu dari orang lain. Riki begitu lancar melafazkan ijab qobul, dalam satu tarikan nafas dia langsung selesai melafazkan ucapan sakral tersebut. selesai ijab qobul maka Riki mendatangi Anna yang jarak duduk mereka sekitar 3 meter.
"Assalamualaikum bidadari ku,"kata Riki ketika dia duduk di depan Anna sedangkan Anna hanya tertunduk malu dan seakan dia sangat berat untuk mengangkat kepalanya. Riki meletakan tangannya di ubun-ubun Anna lalu dia membacakan doa sehingga teduh mata setiap orang yang melihat itu. selesai membaca doa maka Riki mengangkat wajah Anna lalu dia mencium dahi Anna penuh khidmat sehingga jantung Anna saat itu berdetak lebih kencang dan hatinya begitu tersentuh. Riki mengambil cincin dan memasangkan ke jari Anna, setelah giliran Anna memasangkan cincin maka tangan Anna gementar dan cincin yang ada di tangannya jatuh sehingga membuat semua yang hadir tertawa. Selesai Anna memasangkan cincin maka dia di minta untuk mencium tangan Riki dan seketika tubuh Anna bergetar hebat, wajahnya menjadi pucat dan pandangannya buram serta tubuhnya rebah di lantai. Semua orang menjadi sangat panik namun untungnya dia hanya pingsan karena hal itu adalah hal luar biasa bagi Anna.
Saat Anna terbangun dia bingung melihat semua orang di sekitarnya sehingga dia meminta agar dia di beri waktu untuk bersama mamanya.
"Maa, apa yang terjadi? Apakah Anna telah menjadi bodoh?"tanya Anna dengan wajah yang ketakutan.
"Hei,,, kenapa ngomong seperti itu?"kata ibu Anna sambil merangkul anaknya.
"Anna ga pernah merasakan hal seperti ini, apa mungkin Anna jatuh cinta kepada Riki?"tanya Anna sambil menatap tajam ke arah mamanya karena rasa takut akan perasaan cinta.
"Kamu terlalu polos, kamu hanya gugup karena ga pernah melakukan hal besar seperti itu,"kata mama Anna.
"Maa, ternyata pernikahan itu benar-benar menakutkan,"kata Anna sambil menepuk-nepuk pipinya seakan dia ingin memastikan kalau dia masih hidup.
"Apa benar kamu benar-benar menjadi bodoh setelah menikah?"tanya mama Anna sambil mengamati wajah Anna untuk membuat Anna takut.
"Maa, apakah kelihatan Anna bodoh?"tanya Anna dengan wajah yang begitu ketakutan di sertai perasaan bingung.
"Iya sayang,"jawab mama Anna semakin ingin melihat kepolosan anaknya itu.
"Maa, bagaimana ini?"tanya Anna sambil terlihat bingung lalu memeluk mamanya sedangkan mamanya menepuk-nepuk bahu Anna untuk membuat hal yang di pikirkan Anna semakin nyata.
"Maa, Anna ga mau jadi bodoh, Anna mau batalkan pernikahan ini,"kata Anna berteriak kencang di ikuti tangisannya sehingga Riki dan keluarga yang lain masuk kembali mendengar teriakkan Anna.
"Ada apa ini?"tanya papa Anna kebingungan.
"Paa, Anna ingin membatalkan pernikahan ini,"kata Anna dengan raut wajah yang sedih sehingga membuat yang hadir begitu panik.
"Pernikahan ini ga bisa di batalkan, Anna telah sah menjadi istri Riki sekarang,"kata papa Anna sambil mendekati Anna.
"Apa? Ga bisa di batalkan,"kata Anna dengan wajah bengong.
"Maa, bagaimana ini?"tanya Anna merenggek kepada mamanya.
"Anna ga mau jadi bodoh,"kata Anna dengan penuh kebingungan. Mendengar itu, semua orang menahan tawa karena geli mendengar ucapan Anna.
"Sebenarnya ada apa maa?"tanya papa Anna.
"Mama akan jelas semuanya di luar, sekarang Anna istirahat dulu, kami semua akan cari solusi untuk kalian berdua,"kata mama Anna masih saja mengolok Anna.Saat semua orang mendengar cerita mama Anna maka mereka tertawa geli bahkan mereka tidak menyangka kalau Anna yang sangat hebat berbisnis tidak mengerti apapun tentang perasaan. Selesai menceritakan kepolosan Anna maka mama Anna kembali mamasuk untuk menjaili Anna lagi karena dia sangat senang melihat kekhawatiran Anna.
"Bagaimana maa? Apa bisa membatalkan pernikahan?"tanya Anna.
"Ga bisa sayang, pernikahan hanya bisa di batalkan setelah 3 bulan menikah, sekarang kamu harus siap-siap lagi untuk acara selanjutnya,"kata mama Anna.
"Acara apa lagi?"tanya Anna bingung karena banyak acara yang harus di lakukan dalam pernikahan.
"Pelaminan,"jawab mama Anna sambil mengedipkan matanya.
"Apa itu?"tanya Anna mulai panik karena dia tidak tahu apa yang harus di lakukan.
"Kalian harus bersanding berdua di pelaminan, sekarang mama akan panggil mua-nya untuk mendandani wajah cantik anak mama ini,"kata mama Anna sambil meninggalkan Anna.
"Anna ga mau maa,"kata Anna sambil menarik tangan mamanya.
"Anna jangan konyol! Jika kamu seperti ini maka kamu akan terlihat lebih bodoh lagi, sekarang lakukan semuanya dengan benar, buktikan kalau kamu bukan seorang yang bodoh,"kata mama Anna memberi saran sehingga Anna tidak punya pilihan lain selain mengikuti hal selanjutnya.Selama acara pernikahan berlangsung maka Anna selalu menjaga jarak dengan Riki bahkan dia tidak mau melihat ke arah Riki agar dia tidak semakin bodoh. Riki yang mengerti kekhawatiran anna maka dia dengan sengaja mendekati Anna bahkan kadang dia sengaja membuat Anna semakin takut. Anna begitu marah dengan sikap Riki yang menjengkelkan namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena masih banyak tamu undangan di sana. Berkali-kali Anna merengek kepada mamanya agar acara tersebut di selesaikan namun mamanya sama sekali tidak menggubris keinginan Anna. Semua orang selalu bahagia dengan momen pernikahan tapi tidak untuk Anna karena baginya hal itu sangat membuatnya bosan dan lelah.
Bersambung,,,