Meski Riki tidak tampak khawatir di depan Erlin tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk menemukan tempat menginap Anna bahkan dia sampai menelpon ke perusahaan Anna hanya untuk mendapatkan alamat Anna di Inggris.
"Surprise!"kata Riki ketika melihat Anna yang membuka pintu kamar hotelnya.
"Kamu?"tanya Anna seakan tidak percaya kalau Riki bisa menemukan keberadaannya lalu dia ingin menutup pintu tapi untungnya Riki dengan tanggap langsung menahan pintu kamar tersebut.
"Sayang, jangan seperti ini dong, malu di lihat orang-orang,"kata Riki sambil terus menahan agar pintu tidak tertutup.
"Untuk apalagi kamu mencari saya? kita telah berakhir kemarin,"ungkap Anna yang ternyata masih kesal kepada Riki.
"Ok, kalau begitu izinkan saya mengakhirinya secara baik-baik,"kata Riki sehingga Anna yang mendengar itu merasa kecewa karena ternyata Riki datang untuk mengakhiri hubungan mereka.
"Satu menit,"kata Anna membuka pintu dan Riki langsung memeluk Anna dengan sangat erat.
"Saya ga mungkin mengakhiri hubungan kita, saya udah lama berjuang untuk hubungan suami istri ini, hanya kematian yang mungkin akan mengakhirinya,"kata Riki demi memastikan perasaannya kepada Anna.
"Kemarin adalah hari sejarah dalam hidup saya, saya ga pernah sebahagia ini,"lanjut Riki lalu dia mencium dahi Anna beberapa kali.
"Kamu bahagia melihat saya menderita?"tanya Anna dengan wajah cemberut.
"Saya bahagia karena ternyata istri saya telah jatuh cinta kepada saya,"jawab Riki sambil tersenyum meledek Anna.
"Pufff, siapa yang jatuh cinta sama kamu?"tanya Anna dengan wajah yang malu-malu serta tidak berani menatap Riki.
"Kemarin ada yang cemburu sampai ga sempat ngucapin selamat tinggal,"ungkap Riki meledek Anna lagi.
"Saya ga cemburu, saya hanya ga mau menganggu kalian aja,"balas Anna.
"Antara saya dan Erlin ga ada hubungan apapun, kemarin kami hanya mengerjakan tugas, memang apartemen kami sebelahan tapi bukan berarti kami tidak memiliki batasan, saya bersumpah saya hanya mencintai istri saya ini, hati saya memang khusus untuk wanita ini,"jelas Riki lalu dia mencubit pipi Anna karena merasa gemas melihat wajah Anna yang cemberut.
"Ok, kamu boleh pergi,"kata Anna mengusir Riki.
"Saya ingin menghabiskan waktu bersama istri saya hari ini,"kata Riki sambil menarik-narik baju Anna seperti anak kecil.
"Saya pagi ini ada mitting dan kamu harus ke kampus,"
"Bisa ga mitting nya di tunda, saya ingin menghabiskan waktu bersama istri saya hari ini,"
"Saya datang ke sini bukan untuk kamu tapi urusan perkerjaan,"
"Sayang, please call me sayang, saya sangat buruk dengan panggilan kamu,"
"Maaf kak Riki, saya belum bisa mempercayai hati saya kepada kak Riki karena ada beberapa alasan yang mungkin belum bisa saya terima dalam hidup kak Riki,"
"Katakan! apa alasan itu? Saya akan mencoba menjadi yang terbaik untuk hidup bersama kamu,"
"Saya tahu selama ini kak Riki hidup begitu menderita hanya karena ingin membuktikan cinta kak Riki kepada saya, mulai sekarang hiduplah dengan bebas seperti burung yang bisa terbang kemanapun,"nasehat Anna namun belum selesai kalimatnya maka Riki langsung menyela.
"Saya bahagia dengan apa yang saya jalani saat ini, bagi saya mencintai kamu adalah segalanya dalam hidup saya dan mendapatkan cinta kamu adalah harta yang ga ternilai harganya, saya ga mau kehilangan kamu,"kata Riki sambil mendekap dalam pelukan Anna.
"Saya ga suka ada hutang Budi kepada orang lain, kak Riki,,, bagaimana jika mulai sekarang saya ingin kak Riki hidup bebas tanpa memikirkan perasaan saya, cari kebahagiaan kak Riki yang sesungguhnya,"kata Anna sambil mengusap kepala Riki.
"Saya ga mau pisah sama kamu, saya ga mau perasaan yang selama ini saya jaga hancur hanya karena masalah kemarin,"kata Riki sambil menagis karena dia berpikir kalau Anna ingin bercerai dengannya.
"Saya ga berpikir untuk berpisah dengan kak Riki, saya ingin kak Riki merasakan kebebasan sebelum saya mengklaim kehidupan kak Riki milik saya, saya ingin jatuh cinta dengan seorang yang benar-benar mencintai saya, mengerti keinginan saya, dan ga ada wanita lain antara kehidupan kita, saya ingin menjadi satu-satunya wanita dalam hati orang yang saya cintai,"kata Anna mengungkapkan keinginan yang ada dalam hatinya.
"Saya bahagia dengan apa yang saya lakukan sekarang, saya ga pernah merasa terbeban dengan semua ini,"kata Riki makin sedih dalam dekapan Anna.
"Suatu hari nanti, jika saya udah mengklaim kehidupan kak Riki maka jangan salahkan saya jika saya melakukan hal yang ga pernah kak Riki bayangkan, saya manusia biasa, bisa berubah menjadi apapun jika memang keadaan yang memungkinkan,"jelas Anna memberi peringatan untuk Riki.
"Hidup saya adalah milik mu maka mati pun saya sanggup agar kamu percaya kalau saya benar-benar tulus kepada kamu,"kata Riki.
"Ok, jangan bahas ini lagi, saya harus mitting dan sekarang cepat kak Riki pergi ke kampus karena nanti siang kita lunch bersama,"kata Anna melepaskan dekapannya kepada Riki.Mendengar ucapan Anna, hati Riki sangat bahagia karena sekarang Anna tidak lagi marah kepadanya namun saat melihat dandanan Anna pergi bertemu Klain maka hati Riki sangat cemburu sehingga Riki sendiri menghapus makeup Anna.
Riki pergi ke kampus sedangkan Anna pergi mitting sesuai dengan jadwal mereka masing-masing. Erlin yang sangat penasaran kenapa Riki pagi-pagi sudah tidak berada di apartemen maka dia mencoba untuk bertanya tentang Anna agar dia tahu di mana keberadaan Riki sebenarnya.
"Bagaimana dengan Anna? Apakah kamu udah bisa menghubungi dia?"tanya Erlin ketika mereka sama-sama keluar dari kelas belajar.
"Dia ga seperti yang kamu bayangkan, dia sangat pemaaf, bahkan sekarang dia memberi keadilan untukku,"
"Maksud kamu?"
"Meski dia cemburu namun dia tetap profesional, dia ga membiarkan hidupku menderita hanya karena kecemburuannya,"
"Baguslah kalau begitu, aku hanya takut dia salah paham dengan hubungan kita,"
"Tenang aja, dia tau kok kalau dalam hati saya hanya ada dia,"
"Dia sangat beruntung bisa di cintai kamu,"
"Eits, jangan salah, aku yang beruntung bisa di cintai dia, sampai saat ini mana ada lelaki yang berhasil meluluhkan hati dinginnya itu, aku adalah satu-satunya yang dia percaya menjadi suaminya,"
"Aku harap kalian bahagia selamanya,"kata Erlin dengan perasaan yang pedih karena dia yang tidak ada dalam hati Riki.Bersambung,,,