Home Sweet Home

545 51 5
                                    

Malam-malam panjang yang menyakitkan rasanya telah berlalu begitu saja bagi Draco. Walaupun, Heather masih harus tetap dirawat di rumah sakit. Meskipun ingatannya kembali, pengawasan para penyembuh dan perawat masih tetap dibutuhkan sementara gadis itu belajar memaksimalkan fungsi tubuhnya.

Sebastian dan Goly adalah yang pertama datang setelah ingatan Heather kembali, karena bocah itu memang sedang berkunjung dan bermain bersama Goly di kantin lantai lima. Sebastian begitu tercengang ketika menemukan Heather menyambutnya dengan reaksi berbeda. Sebelumnya gadis itu sering menyengir polos, tapi sekarang malah jauh lebih melankolis. Heather menangis saat Sebastian menghampirinya, mungkin dia ingat bahwa Sebastian pernah hampir mati di tangan pelahap maut.

"Heather, kenapa menangis?" tanya Sebastian bingung sambil memeluk Heather setelah berhasil naik ke tempat tidur dibantu dengan sihir Goly. Sedangkan peri rumah itu berlutut sambil menangis, begitu bersyukur nona kesayangannya telah benar-benar kembali.

"Tidak apa-apa," kata Heather. "Aku baik-baik saja. Hanya begitu bersyukur kamu tumbuh dengan sangat baik."

Orang-orang yang telah dikabari bahwa ingatan Heather sudah pulih juga berdatangan dan muncul dengan—hampir semua menangis terharu dan memeluknya. Beberapa dari mereka bahkan membawa hadiah-hadiah yang 'katanya' belum sempat diberikan saat Heather tidur panjang dan kehilangan ingatannya. Namun mereka justru sepertinya datang karena lebih tertarik mendengar apakah Heather mengingat mereka atau tidak.

"Oh, kau mengingatku?" tanya Hermione begitu ia datang bersama keluarga Weasley dan Harry Potter tepat di hari dimana surat yang Draco kirim sampai ke The Burrow.

Heather terkekeh. "Tentu saja, Mione. Aku mengingatmu, mengingat kalian semua," jawab gadis itu sebelum diserbu dengan pelukan-pelukan. Hermione dan Ginny adalah orang yang memeluknya paling erat, sementara Mrs Weasley yang mendaratkan kecupan paling banyak di wajahnya.

"Oh, sayangku, ini harus dirayakan, bukan begitu?" kata Mrs Weasley sambil mengelap ujung matanya yang berair.

"Tidak perlu repot-repot saya rasa, Mrs Weasley. Berkumpul bersama kalian begini sudah cukup."

"Oh, sungguh murah hati sekali, Heather. Tapi kurasa Molly benar, ini tetap harus dirayakan. Aku tidak mau dengar penolakan," kata Mr Weasley. Heather akhirnya hanya tersenyum, tidak bisa lagi menolak. "Lagipula sebentar lagi ulang tahunmu, bukan? Sekalian saja bikin yang meriah."

"Aku akan belikan gaun yang cocok untuk rambut hitammu," kata Fleur bersemangat.

Seorang Victor Krum, seeker Bulgaria yang terkenal yang pernah datang sekali saat Heather berada di masa tidur panjangnya, menjenguk gadis itu seminggu setelah kabar itu menyebar. Dia cukup senang setelah melihat sendiri bahwa gadis itu mengingatnya. "Kerja bagus, nona pengawas," kata Krum, menepuk pundak Heather pelan.

Dan kedatangannya sempat jadi topik utama di Daily Prophet dimana Rita Skeeter menulis bahwa Krum ternyata selama ini menyimpan ketertarikan pada gadis pengawas Turnamen Triwizard, tetapi dengan amat disayangkan lelaki kekar itu tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya dan mendekatinya karena Diggory dan sekarang, gadis itu malah sudah menjadi tunangan pewaris utama keluarga Malfoy. Dia menulis dengan huruf besar yang ditebalkan di sebelah nama keluarga Malfoy dengan tulisan 'mantan pelahap maut'. Draco jelas tidak suka bagian manapun dari berita itu dan langsung merobek korannya sesaat setelah ia membacanya.

"Kita belum bertunangan," kata Heather sambil terkekeh saat melihat wajah Draco agak memerah karena marah.

"Dia kumbang kecil busuk," geram Draco.

"Bagian mana yang lebih tidak kau sukai? Menghina keluargamu atau Krum?"

"Jangan sebut nama itu," kata Draco sambil mendengus kesal. Heather terkekeh lagi. Baginya Draco yang sedang cemburu sangat menggemaskan.

The Memories Untold (After The Battle of Hogwarts) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang