Cinderella, The Prince, and The Star

469 52 2
                                    

Memasuki akhir Maret, udara menjadi semakin hangat. Musim semi telah tiba dan Sebastian untuk pertama kali tidak memedulikan ulang tahunnya. Bocah itu sibuk mengubrak-abrik buku-buku pelajaran privatnya di Malfoy Manor demi mencari bahan yang cocok untuk Heather belajar. Entah bagaimana, kaitan persaudaraan di antara mereka sangat kuat, padahal biasanya adik dan kakak akan sering bertengkar. Atau mungkin karena Heather telah menyelamatkan Sebastian saat dia masih bayi?

Draco merasa dirinya tidak bisa tinggal diam. Dia juga ikut mengubrak-abrik, mencari barang-barang yang dikiranya bisa memancing memori Heather. Lelaki itu sudah memberantaki kamarnya sendiri seharian, membiarkan Snape yang menjaga gadis itu di rumah sakit setelah sebelumnya Draco tidak pernah pulang ke rumah.

Lelaki itu menghembuskan napas kasar dan berkacak pinggang, memandangi kamarnya yang mirip kapal pecah. Dia melambaikan tongkatnya untuk membereskan semuanya ketika merasa barang-barang yang ditemukannya sudah cukup banyak.

"Draco." Suara Narcissa memanggil dari luar pintu. "Jangan lupa makan. Kau sudah melewatkan makan siang tadi."

"Yeah, aku akan segera turun," jawab Draco agak keras, agar ibunya mendengar.

Lelaki itu menggerakkan kaki jenjangnya keluar kamar, mengecek arlojinya selagi di berjalan di koridor besar rumahnya sendiri, dan berhenti tepat di depan pintu ruangan di sebelah kamarnya. Kamar Heather, tak pernah dibuka kecuali untuk menaruh hadiah-hadiah milik gadis itu dari semua orang yang menyayanginya. Draco menghembuskan napasnya kasar dan memutar kenop pintu.

Suasananya agak berbeda dari kamar Draco yang remang-remang dan penuh dengan barang berwarna gelap. Heather selalu berhasil mengubah kamarnya menjadi lebih cerah walaupun ruangan itu berada di dalam Malfoy Manor sekalipun, yang jelas begitu mencekam.

Jendela besar di belakang tempat tidurnya yang tertutup gorden putih tipis memberi penerangan yang lebih baik dari pada lentera apapun di siang hari. Kasur Heather tampak rapih, berlapis seprai putih dengan selimut berbunga kecil-kecil berwarna kuning, belum terjamah selama empat tahun terakhir, berbeda sekali dengan kasur Draco yang hitam legam. Kotak-kotak hadiah bertumpuk rapih di salah satu sudut ruangan, membuat ruangan itu jauh lebih berwarna-warni.

Draco melangkahkan kakinya ke nakas di dekat tempat tidur dimana sebuah vas bunga bening kosong berada. Di samping vas bunga itu terdapat dua potret bergerak. Yang pertama menunjukkan Heather yang sedang tersenyum di sana sambil memeluk pinggang Draco selagi salju turun. Teman-teman Slytherin-nya yang lain berkumpul di sekitar mereka, bercanda dengan riang gembira sambil sesekali melempar-lempar salju. Anggotanya masih lengkap saat itu, sebelum Crabbe tewas terjatuh ke api yang dibuatnya sendiri saat perang. Foto itu diambil oleh Colin Creevey yang juga telah gugur. Draco ingat sekali Heather selalu menghindari si bocah Creevey saat kelas dua karena anak itu begitu menggemarinya sampai selalu mengikutinya kemanapun dengan kamera.

Foto kedua memperlihatkan Heather dengan jubah hijau Slytherin di antara ketiga teman Gryffindornya di tahun pertama. Gadis itu menjadi yang paling mungil di antara mereka semua, dengan pipi tembam yang bersemu merah. Tingginya hanya sebatas telinga Harry Potter dan tampak Ron Weasley sedang menertawai gadis itu ketika berusaha berjinjit. Sedangkan Hermione Granger mengomeli Ron sambil merangkul Heather.

Draco tersenyum. Heather terlihat begitu manis dan bahagia sekali di kedua foto itu. Lelaki itu mendudukan dirinya di tepi kasur dan menghembuskan napas kasar. Dia membuka laci nakas dan menemukan album foto berukuran cukup besar di sana. Draco ingat keluarganya memberikan album itu untuk ulang tahun Heather yang ke sebelas dan kini benda itu jauh lebih berat daripada ingatannya terakhir kali.

Draco membuka lembar pertama, melihat keluarganya dan keluarga Alley yang tersenyum cerah ke arah kamera sambil sesekali mengobrol. Ia melihat dua wanita yang sedang mengandung di foto itu, yang berarti ia belum lahir saat foto itu diambil. Kemudian halaman selanjutnya menampilkan ia dan Heather—tampak seumur dengan Sebastian sekarang, saling berebut seekor burung merak dan dilerai oleh ayahnya dan Mr. Alley.

The Memories Untold (After The Battle of Hogwarts) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang