9.kecupan kedua

7 1 0
                                    

Nadiya sedang di suapin oleh erlangga karena dari tadi pagi cewek itu tak makan, harusnya sih sudah minum obat tapi malah tidur.

"Susah banget yah lu makan" kesal erlangga sambil menyuapi makanan ke mulut nadiya, tentu cewek itu juga kesal karena erlangga tidak lembut menyuapi nya.

"Pelan-pelan ah, nanti keselek gue nya" balas nadiya.

"Iya iya, ya udah abisin"

"Udah kenyang erlangga. " emosi nadiya memuncak, karena dari tadi erlangga terus memaksanya untuk makan.

"Ya udah buru minum obat" suruh nya menaruh obat dan minum, ia pergi ke dekat pintu untuk menyimpan bekas makan nadiya.

Nadiya sangat mual melihat obat itu, ia pun tak meminum obat itu dan malah membuang ke tempat sampah di dekat ranjang nya, dan hanya minum.

"Emang obat yang tadi biar gua apa sih? " Tanya nadiya saat erlangga sudah duduk di samping nya.

"kata dokter supaya luka lu cepet ilang dan biar gak sakit lagi", nah kan, kalau tau begini mungkin obat itu sudah nadiya minum supaya cepat sembuh. "Kenapa emang? " tanya erlangga.

"Eeeee.... Nggak kok cuman nanya " jawab nadiya.

"Btw, geng inti kemana? " tanya nadiya saat menyadari ruangan itu hanya ada dia dan erlangga.

"Katanya mau nyari apartement dulu buat mereka nginep" jawab erlangga.

"Apartemen? Mending suruh mereka tinggal di rumah baru yang udah baru di buat itu" saran nadiya.

"Eh iya yah, kok gua lupa sih? " ia pun mengambil ponsel dan mengirimkan pesan untuk DOTW.

******

Candra masih di kelas, padahal jam sudah istirahat.

"Napa lu? " tanya nathan.

Candra menggeleng "gapapa, khawatir aja sama Nanda" Jawab Candra.

Nathan menatap Candra tak percaya dengan ucapannya "seriusan lu? Lu suka sama cewek itu? " tanya nathan memastikan.

"Lu pikir gua suka sama cowok gitu?" tentu nathan mengangguk, tangan Candra memukul lengan nathan pelan. "Ndas lu gua ngegay" .

"Tapi ini seriusan? " tanya nathan lagi.

"Ya nggak lah anjim, lu ngerti khawatir sama suka gak sih? " nathan menggeleng "pantes sinting" gumam Candra.

Nathan bisa melihat kebohongan dari mata Candra, terlihat kalau Candra memang suka sama seorang Nanda.

"Gua gak suka Nanda sukanya Nadiya" ucap Candra membuat nathan tersedak air liur nya sendiri. "Napa lu? Kok kek kaget gitu?" nya Candra melirik nathan.

"Abisnya lu bikin gua kaget, Nanda apa Nadiya? Siapa lagi Nadiya? " tanya nathan setelah batuknya hilang.

"Kepo banget lu, kalo gua suka dua-dua nya? "

"Buset, playboy anjir. "

"Gapapa lah, hidup gua bebas" balas Candra santai.

"Sinting" gumam nathan.

******

Nathan menahan Candra yang buru-buru keluar kelas. Padahal sekarang waktunya main basket.

"Lu mau ingkar janji? " tanya nathan.

"Plis nat, gua mau ke rumah sakit dulu" mohon Candra.

"Tapi basket gimana? " tanya nathan lagi.

"Lu duluan aja, besok-besok deh gue main lagi, tapi kali ini gua mau ke rumah sakit dulu yah" nathan pasrah dan mengangguk.

The Nad J/ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang