15.berubah mendadak

3 0 0
                                    

Candra mengendarai motornya ke arah markas dulu yang selalu ia temui, alasannya karena di suruh anak Vercouser. Awalnya dia nolak tapi ya sudah lah, itung-itung pertemuan kembali dengan mereka.

Sesudah memarkirkan motornya di depan markas, candra masuk ke dalam markas dengan ragu.

"WELCOME TO VERCOUSER, BOS." seru semua anggota Vercouser dengan heboh.

Candra tersenyum tipis mendengar seruan semuanya, setelah lamanya tak bertemu akhirnya sekarang bertemu lagi.

Azka bangun dari sofa single nya dan menyuruh candra yang duduk di sana. "Duduk sini bos" dan candra pun tak menolak, ia duduk dan menatap semua anggota di sana.

"Kalian apa kabar? Sorry gua ngundurin diri dulu" kata candra memulai percakapan.

"Gapapa can, kita juga paham kok situasi lu saat bokap lu di nyatakan meninggal" kata evan memaklumi kelakuan candra saat mengundurkan diri sebagai ketua karena keterpurukan candra yang kehilangan ayahnya.

Candra mengangguk "makasih yah guys, duh gua jadi gak enak balik lagi ke sini" kata nya canggung.

"Justru kita semua mau nya lu balik lagi jadi pemimpin kita kayak dulu lagi. " balas keyvan.

"Oh iya si nathan di mana? Dia belum datang? " tanya candra.

"Halo guys, " sapa nathan yang baru saja datang.

"Tuh nathan, " tunjuk rafian ke arah nathan.

"Kenapa? " tanya nathan duduk di sebelah azka di karpet bulu.

"Dari mana aja lu nat?" tanya candra.

"Nyari makan can, kenapa emang? " tanya nathan balik.

"Gapapa, kirain lu gak bakal ke sini" jawab candra.

Nathan hanya manggut-manggut, yang lain mulai mengobrol sesekali memakan camilan yang ada.

*****

Nadiya masuk ke dalam rumah mewah milik orang tua Erlangga, ia akan menginap di sini beberapa hari sambil menunggu abangnya datang dari bandung.

Cewek itu menyalami kedua orang tua erlangga yang sedang mengobrol di ruang tamu.

"Mau nginep di sini kan? " tanya kanira, bundanya erlangga.

Nadiya mengangguk "iya tante, gapapa kan tan om? " tanya nadiya.

"Gapapa dong, kami senang kamu mau nginep di sini. Alvin juga udah nitip kamu ke tante, " kata kanira.

"Inget Nad, kalo ada apa aja bilang sama om atau tante yah, jangan sungkan juga. Anggap kami keluarga kamu" kata aldi.

Nadiya mengangguk "iya tante om, makasih yah" kedua orang tua itu mengangguk.

"Ya sudah erlangga bantu nadiya ke kamar, pasti nadiya mau istirahat" suruh kanira kepada erlangga.

"Iya mom, ayo Nad"

Nadiya mengikuti langkah erlangga ke lantai atas, erlangga membuka salah satu kamar yang simple dan elegan.

"Ini kamar nya? " tanya nadiya.

"Iya, kenapa? Kurang luas? Ayo ke kamar lain kalo mau yang luas mah" ajak erlangga.

Nadiya menggeleng "ini udah cukup luas lang, makasih yah udah mau nampung gue di rumah ini" kata nadiya.

"Gapapa, kalo ada apa aja bilang yah. Jangan lupa besok bangun pagi biar berangkat pagi bareng gue" peringat erlangga, nadiya mengangguk. Tangan erlangga menepuk nepuk kepala nadiya. "Good night" setelah mengatakan itu erlangga keluar kamar dan menutup pintu.

Nadiya menatap sekeliling kamar itu, terlihat menarik bagi nadiya. Cewek itu menaruh rapih seragam yang baru di atas meja belajar dan merapihkan buku-buku nya di rak kecil khusus buku. Setelah nya baru ia duduk di atas kasur queen size.

Ting...

Nadiya membuka chat dari erlangga.

Erlangga:
Di lemari nya udah ada baju buat ganti , kata bunda. Terus ada make up juga kalo kamu mau pake, pake aja gapapa.

Me:
Iya, thnks.

/read.

Nadiya merebahkan badannya, dan mulai memejamkan mata nya.

*****

Nadiya sudah siap dengan seragam nya, ia memakai sedikit polesan make up agar tak terlalu pucat. Entah kenapa ia merasa badannya sedang tak enak, mungkin cuman masuk angin, pikirnya.

Setelah semuanya selesai nadiya keluar dari kamar dan menuju kamar erlangga. Gadis itu sudah mengetuk pintu beberapa kali. Karena tak ada jawaban jadi nadiya membuka pintu dan sedikit mengintip kamar bernuansa hitam itu.

"Erlangga?" ujarnya masuk ke dalam kamar itu. Tak ada siapapun di dalam kamar itu.

Nadiya rasa seperti ada yang memegang pundak nya, saat berbalik "hwah! " kagetnya saat melihat erlangga yang hanya memakai handuk baju berwarna hitam abu-abu.

"Ngapain lu ke kamar gue? Mau ngintip yah lu... " tuduh erlangga "gue bilang bunda nih, bund.... " mulut nya di bekap oleh tangan mungil nadiya.

"Syut... Gue gak ada niatan mau ngintip lu, gak ada kerjaan banget ngintip manusia kayak lu. Gue kesini mau ngajak lu berangkat sekolah. Ayo buruan" jelas nadiya kembali melepaskan tangan nya dari mulut erlangga.

"Ya udah tunggu, gue pake baju dulu" kata erlangga mengambil kemeja putih dan celana hitam.

Nadiya berjalan keluar kamar erlangga, "gue tunggu di luar. Jangan lama-lama nanti gue telat" ujar nadiya yang di balas deheman oleh cowok itu.

*****

Sampai di parkiran sekolah Nanda keluar dari dalam mobil erlangga. Banyak pasang mata yang melirik kedatangan Nanda bersama erlangga.

Nanda berjalan mendahului erlangga setelah berpamitan untuk masuk kelas duluan.

Sampai kelas, ia berpas-pasan dengan Candra dan starla.

"Kamu mau kemana?" tanya Nanda kepada Candra.

"Kemanapun gue pergi, bukan urusan lu" ketus Candra.

Ada sakitnya juga Candra menjawab dengan begitu, apa salahnya sampai Candra berubah dengan tiba-tiba?

"Kamu kok jawab nya begitu?" tanya Nanda tak suka.

"Serah gue dong, lu lakuin apapun gak gue larang" balas Candra menarik tangan starla meninggalkan kelas.

Nanda terdiam, tangannya sedikit mengepal. Hati nya berdenyut sakit. Tapi bagaimana pun Candra bukan siapa-siapa nya dia, jadi tak ada hak untuk marah. Niatnya ia ingin memberikan sebuah makanan masakan nya, tapi sepertinya Candra sedang marah, entah dari kesalahan apa Nanda pun tak tau.

*****

Istirahat sudah tiba, Nanda memasukkan alat tulisnya ke dalam tas nya.

"Starla, pelajaran biologi ada kerja kelompok berdua kan? Kamu mau bareng aku?" tanya Nanda.

"Sorry Nan, gue udah sama Candra." jawab starla.

Nanda melirik Candra lalu kembali pada starla, "ya udah gapapa, aku sendiri aja" ucapnya.

"Lu sama gue aja Nan, kebetulan gue juga sendiri" timpal Nathan, Nanda berbalik menatap nathan lalu mengangguk. Ia sempat melirik Candra yang menatapnya datar.

"Iya, nanti pulang sekolah kita kerjain bareng-bareng" nathan hanya mengangguk.

"Candra, kamu mau makan gak? Kebetulan aku bawa makan tadi" tanya Nanda.

"Gak!"

Nanda mengeluarkan sekotak taperwer lalu menyodorkan ke arah nathan, "ya udah buat nathan aja, mau kan?"

Nathan mengambil taperwer itu, "mau dong, apa lagi kalo setiap hari di kasihnya" nathan membuka taperwer itu dan memakan roti panggang buatan Nanda tadi waktu menunggu erlangga.

"Iya deh nanti aku bawain lagi kalo kamu mau" nathan hanya mengangguk.

*****

The Nad J/ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang