13.kayla & mervin

5 0 0
                                    

Nanda baru saja masuk ke kantin sudah di suguhi keributan. Nanda menyelinap ke dalam kerumunan.

"Ada apa ini karla? " tanya Nanda saat melihat karla yang beradu mulut dengan starla.

"Salah karla, dia yang numpahin minuman ke seragam gue" ucap starla kesal karena seragam nya tertumpah minuman milik karla.

"Gue gak sengaja, gue juga udah minta maaf sama lo, tapi lo malah ngajak ribut" balas karla tak kalah kesal.

"Starla, karla kan udah minta maaf jadi jangan ribut lagi yah" kata Nanda kepada starla.

"Gak bisa gitu dong, seragam gue basah gara-gara karla terus lo bilang maafin aja, lo gak adil tau Nan," kata starla mendorong Nanda, membuat sang empu terhuyung dan langsung di tahan oleh candra.

"Lo apa-apaan sih starla, jangan bikin keributan deh" ketus candra.

Starla menatap candra jengah, ia malah bersedekap dada.

"Mau gua ganti berapa duit buat gantiin baju lu yang basah? " tanya karla kepada starla.

"Gak usah" cegah candra, "starla, baju lu cuman basah sedikit lagi pula nggak tembus ke dalam kan? Jadi buat apa di gantiin? Mending lu bersihin di kamar mandi, sana pergi. Di sini lu cuman buat keributan tau gak sih. " usir candra.

Starla pergi sambil menghentakkan kaki nya kesal.

"Udah bubar semuanya" suruh candra tegas, semua murid langsung pergi.

"Kamu gapapa karla? " tanya Nanda menghampiri karla.

"Gapapa, makasih udah bantu gue, maaf juga lu jadi ke ikut dalam masalah gue" kata karla tak enak membawa Nanda ke dalam masalah nya.

"Gapapa, ya udah lanjutin lagi" karla pun meninggalkan Nanda dan candra.

"Lu gapapa kan Nan? Gak ada yang sakit kan? " tanya candra khawatir.

"Gapapa ih, lebay banget sih kamu" jawab Nanda geli.

"Gue kan khawatir" balas candra.

"Nanda, kamu di cariin pak angga. Katanya di suruh ke ruangan nya. " suruh siswi yang bernama gladis.

"Iya makasih" gladis mengangguk dan Pergi "aku pergi dulu yah" pamit Nanda yang di iya kan oleh candra. Nanda pun pergi dari kantin menuju ruangan erlangga.

Ia masuk ke dalam ruangan itu lalu kembali menutup pintu dan berjalan ke meja kerjanya erlangga. "Ngapain lu nyariin gue? " tanya Nanda.

"Duduk dulu, ada yang mau gua bicarakan serius" Nanda pun duduk di kursi depan erlangga yang di batasi oleh meja kerja. "Jadi, tadi gua ke rumah lu. Terus gua dengar dari luar ayah lu lagi bicara sama wanita gak tau siapa, bicarakan tentang anak ayah lu. Gua gak tau yang di maksudnya apa, tapi gua langsung berpikir ke bunda lu, " jelas erlangga bercerita.

"Bunda? Lu yakin itu bunda gue? " tanya Nanda.

"Gue juga gak tau Nad, kan gue dengar nya dari luar. Waktu dia mau keluar gua langsung masuk dan pura-pura gak tau. Dan lu tau siapa dia? " Nanda menggeleng, "gua juga gak tau pasti, tapi mukanya kayak gak familiar bagi gua. Kayaknya pulang sekolah lu harus tanyain ke ayah lu, tentang bunda lu" lanjutnya.

"Ayah yah? Ya udah nanti gua tanyain ke ayah" kata Nanda. "Tapi kalo ada apa-apa gua telpon lu?" erlangga mengangguk. "Bentar deh, bokap lu dari kapan berbisnis sama ayah gue? "

Erlangga sedikit berpikir lalu kembali mengekspresikan biasanya "dari gue belum lahir"

"Nah, itu dia. Pasti kan bokap lu tau gimana tentang bunda gue, lu bantu tanyain ke bokap lu atau nyokap lu, tanya nya basa basi jangan langsung" kata Nanda.

The Nad J/ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang