4.ketemu tante Dhea

5 0 0
                                    

Nanda berangkat pagi pagi karena hari ini ia di jadwalkan piket kelas. Setelah menyelesaikan piket nya. Nanda berjalan ke loker miliknya, di samping loker nya ada loker milik Netha yang terkunci sandi.

Nanda dan Netha memang kembar, hanya saja mereka terpisahkan, dan muka mereka pun berbeda netha memang cantik tapi Nanda lebih cantik daripada adeknya itu. Nanda di ambil oleh kakek dan nenek nya dari ayahnya, sedangkan Netha hidup dengan ayahnya dan ibu tiri nya. Abangnya juga jarang di rumah, karena dia pun sama kesalnya dengan ibu tiri itu, padahal rita tak melakukan kesalahan apapun.

Saat membuka lokernya, terjatuh nya kertas kertas yang menumpuk. Nanda merapihkan lembaran kertas itu dan menaruhnya di atas meja nya. Ia pun duduk di kursi setelah menyimpan buku yang selalu jadikan teman curhat.

Nanda membuka satu persatu surat itu, Kata-kata nya hampir sama semua.

Tanpa sadar, aku telah mencintai mu.

Kamu lah yang menjadi penyemangat ku.

Ily, Nanda.

Kamu tunggu saja, suatu saat nanti aku akan meminang mu di pelaminan.

Ya, begitu lah kira kira. Nanda pikir tulisan itu penting. Ternyata salah dugaan, bahkan ia sangat jijik dengan kata-kata seperti itu. Ini alasan sangat malas membuka lokernya, pasti ada beberapa surat yang menyempil. Tapi ada satu kertas yang belum ia buka.

Saat membuka kertas itu, bukan kata-kata romantis. Melainkan seperti ancaman. Bahkan tulisan nya seperti di tulis oleh darah.

Lo bakal hancur sehancur nya, gua bakal bales semuanya

Begitulah kira-kira pesan nya. Dia pun memasukkan kertas tersebut ke dalam tasnya. Dan membuang kertas yang lainnya ke tempat sampah. Tak terasa, murid-murid sudah masuk ke dalam kelas.

*****

Nanda masih memikirkan kertas yang tadi ia temui di lokernya. Siapa orang itu? Apa gue pernah berbuat kesalahan sama dia? Atau dia cuman iseng? Gue bakal retas tulisan dia, semoga aja bisa. Kalo gua tau orang nya, dia bakal habis . Batin Nanda.

"Hei, lo kenapa ngelamun terus? Dari tadi gua liat lu diem mulu" kata starla membuyarkan lamunan Nanda.

Cewek di samping nya hanya menggeleng sambil mengaduk minuman nya. Ia dan starla memang sudah di kantin sejak tadi, bukan hanya starla, tapi nathan dan candra juga ada di sana. Bedanya ke dua cowok itu hanya bermain game.

"Ada masalah Nan? Cerita dong, masa lu cuman diem sih" ucap starla lagi.

"Gapapa cuman lagi gak mood aja" jawab Nanda tersenyum canggung.

Starla manggut-manggut, baiklah ia tak akan memaksa temannya untuk bercerita. Siapa tau itu masalah privasi.

"Nanda, lu di cariin bunda gue. Katanya pulang sekolah lu di suruh dateng ke rumah" ucap candra yang sudah selesai dengan game nya, begitu pun dengan nathan.

"Anjay... Dapet calon tuh" sarkas nathan, biasanya cowok itu cool tanpa bicara.

Candra menyenggol lengan nathan "bacot! "

"Gimana nanti aja can, aku belum tentu bisa. " candra mengangguk.

"Lu kenal sama bundanya candra? " tanya starla.

Nanda mengangguk "gak sengaja ketemu di supermarket, waktu aku belanja, aku sempat bantuin tante Dhea bawain belanjaannya ke mobil" jelas Nanda.

"Oh iya can, nanti gua juga mau ke rumah lu" ucap starla.

The Nad J/ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang