7. HAMIL ?

22 28 11
                                    

Terus ikuti cerita ini sampai end yaa!

HAPPY READING !

•••••••••

Belva malam ini akan mengadakan acara makan malam dengan keluarga besarnya. Yang pastinya disambut antusias oleh dirinya, kapan lagi dirinya bisa merasakan makan malam bersama dengan keluarganya. Mungkin bisa dihitung pakai jari dalan setahun ini. Tak ayal, dirinya pasti akan bahagia nanti saat melihat mereka bercanda gurau dan mengobrol ria. Apalagi dirinya juga sudah sangat rindu dengan opah dan omahnya itu. Dipikir pikir, walaupun mereka sudah lanjut usia namun mereka tetap gagah dan awet muda ya walaupun sedikit mempunyai kulit yang keriput di berbagai sudut wajahnya.

Membayangkan jika dirinya bertemu dengan sepupu sepupu jauhnya membuat senyuman di bibirnya tertarik. Ia benar benar sudah merindukan mereka dan semua keluarganya. Della dan Rivaldo yang melihat putrinya senyum senyum sendiri itupun terlihat keheranan.

"Kau kenapa belva? Senyum senyum sendiri seperti orang gila didepan komplek" Ucap della - mommynya. Membuat senyum yang sedari tadi mengembang di wajah belva langsung memudar begitu saja saat mendengar ucapan mamahnya itu. Terlalu jujur. Eh?

Belva menatap mommy nya jengah, Belva tak habis pikir dengam mommy nya yang mengucapkan seenaknya mengatai dirinya seperti orang gila yang ada didepan komplek itu. Membuat bibir belva mengerucut sebal.

"Cocot mu panjang bener" Celetuk daddy nya membuat mata belva langsung melotot. Apa tadi, apa dirinya tak salah dengar? Daddy nya mengatai bibirnya panjang? Sungguh menyebalkan!

"Kalian jahat! Belva senyum-senyum sendiri itu membayangkan nanti malam saat keluarga besar kita akan mengadakan acara makan malam bersama!"

Della dan rivaldo saling menatap satu sama lain. Jadi ini alasan belva yang sedari tadi senyum senyum sendiri layaknya orang gila. "Jadi itu alasannya, emangnya kenapa sampai kamu senyum senyum membayangkannya?" Tanya della lalu mengambil kacang almond yang berada diatas meja itu.

"Kita sudah lama tidak mengadakan acara makan malam bersama, mom. Aku sudah sangat merindukan mereka terlebih lagi omah dan opah itu" Jawab belva.

Della hanya mengangguk.

"Oh iya aku sampai lupa, acara makan malamnya di adakan dimana, mom?"

"Dirumah omah kamu" bukan della yang menjawab melainkan daddy nya yang menjawab. Belva pun hanya mengangguk saja mendengarnya.

Sungguh dirinya sudah tak sabar menunggu malam tiba.

•••••••••

Malam ini belva sudah sangat cantik mengenakan dress berwarna biru navy selutut dan tidak lupa dengan olesan make up yang sangat tipis. Dirinya terlihat sangat cantik dipantulan cermin itu.

"Ternyata ciptaan tuhan benar benar ajaib!" Pujinya pada dirinya sendiri saat melihat dirinya pada cermin itu.

Dengan cekatan belva langsung turun kebawah lantaran kedua orang tuanya sudah menunggu sedari tadi dibawah karena dirinya. Bak model, belva menuruni tangga saja dengan pelan pelan dan bergaya anggun.

"Cepat sedikit belva! Omah dan opah sudah menunggu kita datang disana!" Omel della membuat belva dengan cepat menuruni tangga.

"Hati hati!" Ucap della saat melihat belva terjungkal pelan karena high heels nya itu. Dalam bahasa indonesianya. Kejelike.

Belva memutar bola matanya malas, della memang selalu benar. "Iya della" Celetuk belva tak sadar membuat della melototkan matanya.

"Apa kamu bilang?! Coba ulangi?!" Ucap della membuat belva kalang kabut karena keceplosan memanggil nama mommynya.

Stalker Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang