1. SESEORANG MISTERIUS

43 46 16
                                    

Hari mulai menjelang malam, namun tak membuat niat seorang gadis itu mengurungkannya. Kakinya terus melangkah melewati beberapa aspal yang dipenuhi batu krikil itu. Udara malam ini terasa sangat dingin membuat gadis bernama Belvanya derixon itu sesekali menggosok tangannya guna menghangatkan tubuhnya. Saat ini dirinya akan mendatangi rumah pria yang ia sukai, ia datang hanya bermodal pakaian yang serba hitam dan hp untuk memotret wajah sang kekasihnya itu.

Banyak pasang mata yang menatap dirinya penasaran, namun ia tak memperdulikan tatapan mereka semua. Ia terus berjalan dengan tangan yang dimasukkan ke saku hoodie depannya itu.

Sebentar lagi akan sampai pada letak rumah sang kekasihnya itu, hanya saja dirinya perlu melewati gang sempit nan gelap itu. Ia menghembuskan nafasnya pelan, kalau saja bukan bukan gang ini yang akan nembus letak rumah sang kekasihnya, ia tak akan mau! Jelas saja. Bagaimana ia tidak mau, baru saja beberapa langkah melewati gang tersebut ia sudah mendapati seorang pasangan yang sedang bercumbu di salah satu pojok gang. Ia mengedikkan bahu jijik, dasar tak punya malu!

Buru buru ia menambah kecepatan langkah kakinya, ia ingin cepat cepat sampai durumah sang kekasihnya. Membayangkannya saja sudah membuat dirinya tersenyum apalagi memilikinya dan tinggal dalam satu rumah. Oh tidak, itu akan sangat menyenangkan sekali.
"Apa apaan kau, belva!" Geramnya pada dirinya sendiri.

Ia merutuki dirinya sendiri karena sudah lancang berkhayal dipinggir jalanan sepi ini.

"Oh ayolah belva, apa apaan kau sudah berkhayal seperti itu. Ingat, kau datang kesini hanya untuk melihat wajah kekasihmu itu bukan untuk berkhayal tak jelas seperti ini!" Rutuknya.

selang beberapa menit ia berjalan akhirnya dirinya sudah berada didepan sebuah bangunan mewah nan klasik. Senyumnya terbit begitu saja saat melihat pria yang selama ini ia idam idamkan berada diatas balkon kamarnya sedang memainkan gitarnya. Ia jadi ingin berada disampingnya sambil bernyanyi ria bersamanya. Ahh, sampai kapan dirinya terus berkhayal.

Saat ini keberadaan belva ada didekat bawah pohon cemara yang sangat tinggi dan rindang membuat pria itu tak bakal melihat dirinya yang sedang memperhatikannya dari jauh. Belva melihat jika pria itu sedang bernyanyi sendirian dan selang beberapa menit matanya memicing saat melihat pria itu terbangun dari duduknya dan berdiri tepat didekat pagar pembatas balkon itu. Belva lihat, pria itu menunduk lesu, ia tak mengerti maksud pria yang ia sukai itu. Namun membuat jiwa penasaran belva meronta ronta ingin tahu.

"Apa yang dipikirkan pria itu?" Gumam belva bertanya pada dirinya sendiri. Lalu matanya kembali menatap pria itu dari bawah pohon yang gelap ini.

"Setahuku hari ini ia sedang tidak mempunyai masalah? Lalu kenapa wajah pria itu seperti orang yang mempunyai masalah?" Lagi lagi batin belva bertanya.

Tetap pada pendiriannya, belva terus memperhatikan wajah pria itu. Jangan salah walau tempat itu gelap namun kenyataan mata belva masih bisa melihat orang dari kejauhan dengan ekor matanya yang tajam. "Hm, pasti ada yang disembunyikan dari pria itu."

Lalu sesaat kemudian belva melihat jika pria itu masuk kedalam kamarnya dan mematikkan lampunya. Mungkin dia sudah mengantuk mengingat jika ini sudah menunjukan waktu pukul 22:30 malam. Mau tak mau dirinya pun harus beranjak dari tempat gelap itu.

Tanpa belva sadari ada sepasang mata yang melihat itu semua, "kau bodoh belva .. Kau pikir aku tak melihat itu semua, heh?" sinis seseorang itu.

••••

Jam menunjukan waktu 05:55 minutes. Masih terlalu pagi untuk seorang siswa berangkat kesekolah, namun tidak untuk gadis bername tag Belvanya derixon itu. Ia sengaja berangkat pagi-pagi karena ada urusan disekolahnya. Yaa, apalagi kalo bukan untuk ngasih coklat kesukaan pria itu dan secarik surat rahasia? Terdengar gila mungkin, namun itulah hobinya. Namun hari ini ia tak bisa memberi sebuah coklat ataupun semacam surat rahasia itu. Karena memang dirinya tak sempat membeli coklat itu kemarin karena dirinya terlalu fokus untuk mencari apa masalah yang di alami pria itu kemarin.

"Pagi ma, pa" Sapa Belva saat matanya tak sengaja menangkap keluarganya yang akan sedang sarapan pagi.

"Too belva" jawab mereka serempak. "Kenapa kau tumben sekali berangkat pagi-pagi buta begini?" Tanya sang papa. heran karena memang baru kali ini papahnya melihat dirinya sudah memakai seragam sekolah diwaktu yang masih dibilang cukup pagi. Belva memutar bola matanya malas, ia pun sedikit berdecak.

"Ck, papa memang baru kali ini melihat belva bangun lebih awal. Tapi asal papa tau, belva itu memang selalu bangun lebih pagi!" Kesal belva. Oh ayolah pa, ini masih terlalu pagi untuk waktunya bertengkar. Belva sedang tidak mood untuk bertengkar dengan papahnya. Karena dirinya merasa jika matanya masih menahan kantuk walaupun dirinya sudah mandi.

"Ya terserah kamu saja" Akhirnya pria tua itu pun pasrah. Mungkin ia juga merasa kalau ini masih terlalu pagi untuk beradu mulut.

Suasana sarapan pagi ini terasa tenang dan khidmat hingga tak sadar mereka telah menghabiskan makanannya dengan waktu yang cukup singkat. "Aku sudah selesai." Ucap belva yang sudah menghabiskan makanan nya duluan lalu berdiri merapikan baju seragamnya yang sedikit lecek akibat duduk.

"Oke kalo begitu kamu berangkat sekolah sana, ini sudah jam 06:00" Kata Della.  Dan belva pun hanya mengangguk mengiyakan lalu mengambil tas nya yang berada disofa dekat ruang makan tadi dan setelahnya belva pun berpamitan untuk pergi menuju sekolahnya.

Belva memutuskan untuk pergi menggunakan bus saja, ia terlalu bosan untuk pergi ke sekolah menggunakan mobil yang biasa ia gunakan. Ia hanya ingin merasakan suasana baru. Dan saat ini ia merasakannya.
Setelah beberapa menit ia menunggu bus menuju kesekolahnya dihalte, akhirnya bus itupun datang menghampirinya. Ralat, menghampiri penumpang maksudnya.

Matanya menelisik kesetiap ruangan sudut mobil bus itu, nihil tak ada bangku kosong selain bangku yang disebelah pria itu. What? Pria itu? Pria yang ia sukai secara diam-diam. Ya dia adalah bayu alvalexander nicholas. Pria yang berhasil mencuri hati mati milik seorang Belvanya. Walau pria itu tak melakukan apa apapun.

Dan akhirnya ia pun memutuskan untuk duduk disamping pria itu, daripada ia tak tak kebagian tempat duduk lebih baik ia duduk didekat pria itu. Entah angin apa belva merasa gugup saat dirinya meminta izin kepada pria di sampingnya untuk duduk disebelahnya.

"Maaf, boleh aku duduk disebelahmu?" Tanya belva pelan dengan raut wajah yang menahan rasa gugup. Sial, ini sungguh memalukan!

Bayu menoleh menatap belva membuat sang empu yang ditatap itu pun kembali menahan rasa gugup, bayu menatap belva dalam diam dan setelahnya ia mengangguk. "yaa, silahkan" ucapnya lalu belva melihat jika bayu menjaga jarak diantara kami.

"Terima kasih" Kata belva lalu mengambil alih tempat duduknya yang berada disebelahnya itu. Jantung belva sedari tadi tak bisa berdiam berdetak! Sungguh membuat belva diambang kecanggungan. Belum lagi matanya yang bodohnya melihat kearah wajah bayu dari samping.
Belva memperhatikan bayu, pria itu sama sekali tidak merasakan risih atau semacamnya. Dan belva sangat bersyukur atas hal itu setidaknya dengan kehadirannya tidak membuatnya risih.

Belva tak sadar saat ini dirinya sudah berada didepan gerbang sekolah. Ia terlalu fokus memperhatikan wajah bayu hingga suara seseorang membuat bayu tersadar akan hal itu.

"Ekhm, sorry bisa tolong kamu minggir? Aku tidak bisa jalan." Ucap bayu membuat belva langsung tersadar dari hal tersebut. Belva yang mendengar itu lantas bergegas berdiri lalu mempersilahkan pria itu melewatinya. Tak pria itu sadari, belva merona dengan itu semua. Apa pria itu mengetahui dirinya sedang memperhatikan wajah dirinya? Semoga saja pria itu tidak mengetahuinya. Pikirnya.

Setelah melihat pria itu sudah menjauh dari pandangannya, sejurus kemudian ia menampar pipinya ringan.

"Huftt, sangat memalukan."

BERSAMBUNG.

ini cerita pertama aku tolong support nya ya. aku juga author new jadi mungkin banyak kesalahan dalam penulisan cerita. tolong untuk bijak dalam membaca!

vote, share and komen biar aku semangat update part selanjutnya!

see you and next time💞

love, cyciaa

Stalker Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang