2. SHIT!

32 39 24
                                    

"Kau sangar tampan bayu!"

"Heee, jadi lah menantu ibuku !!"

"MARRY ME, NICHO!"

Begitulah teriakan teriakan semua murid disana saat melihat bayu berjalan kearah lapangan basket. Belva yang mendengar itu semuanya pun hanya bisa mendengus kesal, ini dirinya yang baru mendengar itu semua atau merekanya yang alay. Pikirnya.

"Shit!" Umpat belva merasa kesal saat melihat satu cewek yang sengaja menabrak kan dirinya ke tubuh tegapnya bayu. Ternyata bayu adalah salah satu cowok famous disekolahnya selain batara.

Karena tak tahan melihat bayu yang digerumungi oleh para siswa alay akhirnya belva memutuskan untuk ke rooftop. Mengingat jika hari ini pihak sekolah mengumumkan akan jam kosong selama seharian.

"Huftt" Belva menghembuskan nafasnya pelan menetralkan rasa kesalnya yang berada dihatinya.

Saat ini dirinya sedang berada di rooftop sekolah sendirian. Ia merasa sangat kesal pada seluruh murid wanita yang berada disini, meneriaki ucapan ucapan cinta kepada bayu. Apalagi saat dirinya melihat bayu membalaskan semua ucapan ucapan mereka lewat senyumannya. Sungguh membuatnya kesal setengah mati.

"Dia belum tau siapa aku!"

"Memangnya kau siapa, hm?" Ucap seseorang membuat belva langsung menoleh kearah sumber suara itu. Matanya terfokus pada pria yang saat ini sedang tiduran santai di sofa pojok yang terlihat rapuh karena melihat kayu nya yang sudah keropos.

Jadi selama ini ia tidak sendirian?

"Kenapa kau berada di sini? Apa kau mengikuti ku kesini, hah?" Tanya belva.

Pria itu berdecak, "Menurutmu?" Ucapnya. Lalu menduduk kan tubuhnya yang sedari tadi hanya ia rebahkan. Belva mengernyit bingung dengan jawaban pria tersebut.

"Terus, mengapa kau ada disini?"

Lelaki itu hanya mendengus lalu mengedikkan bahunya acuh, "Kau terlalu banyak bertanya!"

Belva hanya diam saja melihat pria itu. Matanya terfokus pada benda kecil yang berada di samping dadanya tepatnya dibagian saku seragamnya, sebuah nametag.

"Batara alfredo" gumamnya saat melihat nama batara yang tertera di nametag sakunya.

"Jadi kau adalah batara? Cowok famous disekolah ini selain bayu?" Ucap belva kepada batara yang hanya menunjukan ekspresi dingin dan datar. Ia tak melihat gelagat batara untuk menjawab pertanyaannya.

Belva yang merasa tidak ada respon dari batara itu hanya bisa mendengkus kesal, ia kembali memfokuskan pada satu titik yang membuat fokusnya tak bisa teralihkan. Siapa lagi kalau bukan, bayu.

Belva melihat bayu dari atap rooftop. Ya, atap rooftop gedung sekolah ini bisa melihat langsung kearah lapangan basket yang tidak berada jauh dibawahnya. Ia tersenyum kala melihat bayu sedang bermain basket bersama teman- temannya. Hingga beberapa menit matanya tak sengaja menatap satu orang cewek yang sangat akrab kepada bayu, ya, cewek itu memberikan satu botol air minum kepada bayu dan diterima oleh cowok itu. Mata belva memicing, wajahnya terlihat kesal namun tetap terlihat damai dimata orang termasuk batara.

"Cewek itu" Desisnya pelan.

"Dia avanda" Entah sejak kapan batara sudah berada di samping belva. Belva melirik sekilas kearah batara yang hanya menatap lurus kedepan menatap kearah yang sama dengannya, yaitu menatap mereka.

"Dia terlihat sangat akrab dengan bayu" Ucap batara membuat belva lagi lagi merasa sangat kesal akan ucapan itu. Batara melirik kearah belva yang sedang menahan rasa kesalnya.

Stalker Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang