1.15

40 8 14
                                    

Sangat hitam dan gelap bagaikan sebuah ruangan tanpa celah cahaya sekecil apapun. Kejahatan pasti nya akan selalu ada. Mereka tersebar di mana-mana. Dan tidak ada 1 kejahatanpun yang pasti akan lolos begitu saja. Dunia holix juga adalah tempat nya para ¹darky berada.

Ruangan dengan banyak benda-benda penting itu kosong sebelum seorang skutis masuk. Di dalam nya banyak senjata-senjata yang sangat bagus dan memiliki kekuatan yang besar.

Ketika seorang skutis masuk kedalam ruangan itu, akan ada satu senjata yang dapat mendeteksi sekitar nya. Senjata itu pun menerangi seisi ruangan. Menjadi satu satu nya yang paling terang.

Skutis itu pun mendekat kearah senjata bersinar itu. Ingin ia sentuh namun tak jadi. Karna ia di beritahu bahwa yang bisa menyentuh nya hanyalah orang terpilih. Jika ia tidak ingat pesan itu mungkin saja ia sudah tidak sadarkan diri lagi sekarang.

Memakai sarung tangan lah solusi nya.
Menyimpan di tempat penyimpanan dengan kapasitas yang besar namun tempat nya kecil. Itu sungguh sangat bermanfaat. Ia memasukan 5 senjata di antara ratusan senjata yang ada di tempat itu.

Salah satu senior lavendres School berjalan dengan cepat ke arah ruang informasi. Di dalam ia langsung saja memberi pengumuman untuk semua para skutis yang ada di Lavendres School untuk berkumpul di aula.

"Pengumuman untuk semua murid, pembimbing, dan para staf Lavendres School dimohon untuk kumpul di aula segera, saya ulangi untuk para murid, pembimbing, serta staff Lavendres School dimohon untuk kumpul di aula, terimakasih"

Heejin, Yeji, Karina, Giselle, dan somi yang sedang makan di kantin pun langsung berlari ke arah aula. Karna kata Yeji jika ada pengumuman seperti itu, kita harus langsung menuju tempat yang di beritahu harus segera.

Heejin awal nya tak tahu menau tentang peraturan dan sejarah sekolah ini awal nya. Namun seiring berjalan nya waktu ia mengetahui apa saja hal hal yang biasa di lakukan di sekolah ini.

Sesampainya di depan aula mereka langsung mencari tempat duduk.
"Itu di sana masih kosong" ucap Somi sambil menunjuk arah tempat duduk di sebelah kiri dekat dengan panggung dan podium.

Mereka ber 4 pun menganguk dan langsung pergi ke arah yang tadi di tunjuk Somi.

Langsung saja mereka mendudukan diri di kursi. "Kenapa yah kita di suruh ke sini, trs juga gak cuman murid doang tapi sama staff sekolah juga lohh" ucap Karina membuka percakapan.

"Iya sih, gak biasa banget, klo biasa nya kan paling cmn murid murid nya doang lah ini sama staff staffnya juga loh" sahut Yeji.

"Kayak nya sih penting banget" ucap Giselle dan di angguki oleh yang lain nya.

Setelah semua skutis berkumpul di aula, tak lama sir Siwon dan Miss Taeyon datang, langsung semua nya menutup mulut dan hening.

"Selamat pagi semua nya" ucap Sir Siwon membuka acara nya.

"Pagi sirr" jawab semua skutis yang ada di aula itu.

"Saya akan mennyampaikan pengumuman bahawa 5 pusaka atau senjata milik 5 skutis legenda kita telah hilang atau di curi"-jeda.

Jeda itu membuat semua nya membicarakan hal yang terjadi sekarang. Dari mulai yang mengira-ngira siapa pencuri nya dan berusaha menjatuh kan salah satu teman nya.

"Mohon semua nya tenang dlu kita cari jalan keluar nya sekarang" Sir siwon memberi peringatan agar tidak terlalu ribut.

"Oleh karna itu kita akan mengadakan pemeriksaan seluruh sekolah, dan untuk para pemilik kekuatan waktu tolong hentikan waktu nanti saat pencarian di mulai selama 30 menit kedepan. Itu tidak akan mempengaruhi dengan waktu yang ada nanti nya jadi kalian tenang saja. Kita memulai pencarian sore nanti, saat ini kaliam boleh melanjutakan aktifitas seperti biasa. Dan sisa nya kalian bisa cari di area sekolah kita dan area hutan di samping asrama. Tolong untuk berhati-hati, karna saya tidak ingin ada yang terluka. Dan yang terakhir jika kalian menemukan pelaku nya atau jejak dari hilang nya 5 senjata ini. Segera beritahu saya atau guru pembimbing kalian. Mengerti semua nya?" Lanjut Sir siwon memberi arahan.

"Menge-" saat semua skutis ingin menjawab pertanyaan Sir siwon. Ada salah satu siswi yang memotong nya dengan keras. 

"HEEJIN SIR YANG NYURI NYA" ucap salah satu murid yang berada tak jauh dari panggung aula.

Heejin yang merasa di tuduh dengan hal yang tidak benar tentu saja diri nya keberatan. Awal nya ia ingin angkat bicara namunn.

"Atas dasar apa lo nuduh dia pencuri nya?" Ucap salah satu skutis pria yang berada di kursi baris belakang aula.

"Gw sering liat dia lewat daerah ruang perpus, dan di situ kan daerah ruang senjata juga. Jadi ada kemungkinan dia yang nyuri. Karna kita semua juga tau klo selama kita sekolah di sini jarang banget yang dateng ke perpus. Dan semenjak dia masuk sekolah ini, cuman dia doang yang hampir setiap hari dateng ke perpus. Itu alasan gw nuduh dia" ucap nya menjelaskan sambil menunjuk Heejin ketika kata terakhir ter-ucapkan.

Heejin memang merasa bahwa diri nya hampir setiap hari datang ke perpus untuk membaca buku. Tapi tidak dengan perasaan bahwa dia mencuri senjata. Di dalam hati nya juga bahkan ia tidak pernah melihat senjata apa itu.

"Gw juga sering ke perpus apakah gw termasuk salah satu tersangka nya juga?" Tanya salah satu murid-ia berdiri.

Semua nya kaget sekaget kaget nya karna skutis yang di kenal jarang bicara dan bersikap dingin itu kini berbicara di depan hampir seluruh penghuni Lavendres School.

"Ya-ya gw gak maksud nuduh lo karna gw jarang liat lo ke perpus jadi bukti nya gak ada ngarah ke elo" ucap Minju terbata-bata. Iya, yang menuduh Heejin pencuri adalah Minju dan yang berdiri pertama saat Heejin di tuduh adalah Hyunjin. Dan yang baru berdiri tadi adalah Jaemin.

"Mau bukti nya ngarah ke gw, lo bisa tanya ke orang yang di tuduh sama lo bahwa gw pernah ketemu dia di perpus kemarin" ucap Jaemin.

Minju langsung menghadapkan pandangan nya pada Heejin. Mengisyaratkan bahwa 'bener gak'. Heejin yang tau bahwa orang yang di maksud adalah diri nya dan ia di tatap oleh Minju dengan tatapan pertanyaan. Ia mengiangat momen saat ia bertemu dengan skutis berambut hitam kemarin. Ia hanya menaganguk membenarkan itu. Tidak berpikir panjang apakah itu benar Jaemin atau bukan. Tapi karna muka yang dia lihat di perpus mirip dengan skutis yang berdiri sekarang itu. Ia mengurangi keraguan di hati nya.

"See jadi sekarang omongan yang elo ucapin tadi ngarah ke gw juga sekarang. Jadi gw termasuk kedalam tersangka nya dong?" Ucap Jaemin.

"Tapi bisa aja dia bohong biar lo juga masuk ke salah satu tersangka nya jaem" ucap Minju.

"Dia gk bohong gw liat dia dan dia lihat gw, jadi sekarang siapa yang nyuri nya dia atau gw?. Kita ber2 sama sama pernah dateng ke perpus kemarin. Dan itu adalah waktu yang sama dengan di curi nya senjata yang hilang" ucap Jaemin.

Ck knp jadi gini sih. Pdhl gw pengen Heejin di keluarin doang dari sekolah ini-batin minju.

"Anak-anak sudah sudah. Kita tidak boleh asal tuduh, lagian bukti yang kamu ucapkan tadi juga hanya bukti sepihak. Hanya kamu yang melihat nya. Itu tidak pasif untuk menuduh Heejin pencuri nya. Kita cari sama sama saja. Mengerti kalian?" Ucap Sir Siwon mennyudahi perdebatan yang terjadi tadi.

"Mengerti sirr" ucap semua skutis yang ada di aula kecuali Jaemin yang langsung keluar aula saat semua skutis menjawab.

"Baik lah kalian sudah boleh keluar dari sini. Maaf mengganggu aktifitas kalian pagi pagi seperti ini" ucap Sir Siwon mengakhiri acara. Semua skutis yang ada di aula langsung keluar dan melanjutkan aktifitas yang tadi tertunda.

























































LANJUT.........

Five Special Student || JAEJIN (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang