08.00

992 66 22
                                    

                              "curiga"

Up lagi nih,semoga suka ya.

dipart ini zana udah mulai sebutin nama kakaknya pada gala nih, gimana ya respon gala wowowo🦩

cici juga ngeselin nga sih pren 🦩🦩

lanjut....

                               💥💥💥












Setiba di depan kelas, sudah ada guru yang mengajar, zana mengetuk pintu terlebih dahulu.
pintu terbuka menampilkan guru yang ada di dalam kelasnya panggil saja dia bu berlin guru matematika yang mungkin terbilang baik dalam mengajar, karna ia tau kalau matematika ilmu yang menyusahkan.

"loh zana, kamu telat kenapa" tanya bu berlin langsung pada intinya saat sudah tiba didepan zana.

" motor saya mogok bu,jadi tadi nunggu temen,ternyata dia juga lama, terus ketemu anak SMA ini juga baru datang jadi barengan dia tadi" jawab zana.

"oh ya sudah, masuk zana kerjakan tugas yang ibu berikan" ujar bu berlin sambil mempersilahkan zana masuk.

saat zana akan duduk, ia menoleh kearah temannya. mereka menatap zana dengan berbagai tatapan, sepertinya sudah ini ia akan di wawancara i oleh mereka.

"kenapa" tanya zana.

" Kamu jahat zana, kenapa nga jawab chat gue, gue khawatir tau" ujar Starla mendramatisir.

" lebay, motor gue mogok" ujar nya, mendapatkan anggukan singkat dari venus

setelah tidak ada lagi yang mungkin dibahas atau ditanyakan karena mereka semua harus fokus pada soal yang akan mereka kerjain.

                               💥💥💥

"Loh yakin, kalau zana datang kesini ada tujuan" ujar Aster, saat mereka semua sudah sampai di Rooftop sekolah.

"Hm" jawab gala singkat, sambil menghisap rokok di selipan jari nya.

"Tapi nga ada yang mencurigakan dari zana" ujar Langit, sambil mengerjakan tugas yang sempat belum ia kerjakan.

"emang nga ada kakak, zana tu cantik, lucu, imut, bada parah" ujar fluto kepada langit sambil menambah i embel-embel kakak, entah kenapa fluto paling suka berasap dekat langit, mungkin aura positif langit jauh lebih tinggi.

"Nga gitu konsepnya fluto" balas langut tanpa menoleh sedikit pun kearah langit.

"Selidiki aja, siapa tau dapat bukti kan" ujar Defta memberi saran.

"Bokapnya punya perusahaan besar, di Amerika" ujar Alto sambil membaca sesuatu didalam laptop.

"Mereka sepertinya Keluarga terpandang" lanjut nya membuat semua orang disana menatap kearahnya.

"Dapat info dari mana" ujar Defta bersuara ia penasaran kenapa Alto begitu cepat mendapatkan informasi orang yang mereka curigai.

"kalau dia orang terpandang, mudah aja sih dapat informasi nya" ujar Aster.

"Kenapa kalian sebegitu curiganya sama zana" tanya langit ia sudah tidak lagi menulis, menyimpan semua alat tulisnya kedalam tas dan fokus pada pembahasan mereka.

"Ya curiga aja, orang pindah dari tempat nya tanpa alasan jelas, itu nga mungkin" ujar Defta.

"pasti ada maksud tertentu,dari tingkah dia aja gue udah menyimpulkan kalau dia bukan cewe seperti biasanya" lanjut Defta menjelaskan.

GALAZANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang