✨HAPPY READING✨
Felix meregangkan tubuhnya. Kepalanya ia angkat dan menggerakkan ke kanan dan ke kiri. Matanya mengarah pada jam di nakas dekat tempat tidurnya. Pukul 3 pagi. Ternyata Felix ketiduran di meja belajar, pantas saja punggungnya merasa tidak enak. Pemuda itu beranjak untuk ke kamar mandi, membasuh muka dan kembali duduk di bangku meja belajarnya. Iya, Felix akan mulai belajar lagi. Namun sebelumnya Felix mengecek ponselnya. Tentu tidak banyak notifikasi yang masuk, mengingat nomor yang Felix simpan tidak banyak paling hanya sekitar 40-an.
08567XXXXXXX
|Lee Felix?Felix mengernyit ketika mendapati sebuah nomor tidak di kenal muncul. Ingin mengabaikan namun Felix penasaran. Pada akhirnya Felix membukanya dan membalas pesan tersebut.
081567XXXXXX
|Lee Felix?
|Maaf ini siapa?
(Read)Felix sedikit kaget karena pesannya langsung di baca. Itu artinya dia memang menunggu balasan Felix(?). Felix menunggu dengan gugup ketika status si pengirim tengah mengetik.
|Han Jisung, masih ingat kan?
Ah, rupanya pemuda yang beberapa hari lalu bertemu dengannya di kedai komik. Ingin Felix acuhkan, namun rasanya tidak enak. Sepertinya memang pemuda itu bersungguh-sungguh ingin berteman dengannya. Tapi, kenapa? Memang Felix punya hal yang menarik sehingga Han Jisung begitu ingin menjadi temannya ya?
|Maaf nih, malam-malam ganggu. Kalau boleh save aja nomor gue. Siapa tahu butuh
Untuk apa juga Felix simpan kontak Han Jisung itu. Pikirannya, tidak akan ada waktu untuk mereka mengobrol lewat chat. Lagipula, Felix tidak ingin melibatkan banyak orang jika dirinya terjerat masalah. Paling nantinya nomor Han Jisung akan langsung ia hapus.
|Lo emang sering begadang? Gue pikir lo anaknya selalu tepat waktu dan gak suka buang-buang waktu buat begadang
|Oh, apa lo lagi ada acara? Makanya begadangOh, Felix kira Han Jisung hanya cerewet di kehidupan nyata nyatanya di media sosial pun dia cerewet. Felix bahkan hanya membaca tanpa berniat membalas. Sungguh, selama 18 tahun hidup, baru kali ini Felix mendapat banyak pesan dari satu kontak.
|Di baca mulu, gue ganggu apa gimana?
|Eh, btw... Besok ada ulangan biologi. Udah belajar?
|Gue baru belajar wkwk, gak usah kaget! Gue emang dadakan orangnya
|Ya udah, gue mau off dulu! Bye-bye 👋Akhirnya pemuda itu berhenti juga mengirimkan pesan. Melupakan niat awalnya terbangun, Felix malah termenung sembari menatap deretan chat yang Jisung kirimkan beberapa menit yang lalu. Biasanya Felix kesal jika mendapat berpuluh-puluh chat dari seseorang seperti itu. Namun, yang kali ini Felix malah terkekeh seakan menganggap lucu chat-chat yang Jisung kirimkan meski tidak ada yang Felix balas setelah mengetahui kalau itu nomor Han Jisung.
Apa iya, Felix harus membuka hati untuk berteman dengan Han Jisung?
# # #
"Makasih Kim udah mau menampung gue!"
Kim tersenyum simpul mendengarnya. Yeji memutuskan menyudahi pelariannya. Toh apa yang Yeji dapatkan dari pelariannya ini? Mama dan papa-nya bahkan tidak mencarinya. Mereka pasti sibuk dengan tetek-bengek urusan kantor mereka. Yeji sudah tidak peduli lagi dengan kesibukan mereka. Toh Yeji sudah lebih baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
NUMBER ONE | Lee Felix
Fiksi Penggemar(Feat. Hwang Yeji) Ini semua hanya tentang nomor satu. Ini semua hanya tentang mereka yang mengejar kesempurnaan-omong kosong-mereka hanya seperti berlarian di labirin kehidupan. Ambisi besar dan ego yang sama besarnya membuat hati mereka seakan ter...