S

7.7K 513 123
                                    

"Ah- Ah... "
Junkyu tak mampu menahan desahannya, hal itu membuat Haruto semakin gencar menumbuk lubang nikmat Junkyu lagi dan lagi.

Haruto mulai mencumbu Junkyu memaksa pemuda itu untuk ikut membalas ciumannya. Junkyu seperti tak fokus, karena bagian bawahnya mendapatkan hujaman yang begitu bertubi-tubi membuat dirinya merasakan euforia yang begitu menggebu.

Seketika Junkyu melepas ciuman itu paksa saat Haruto seperti sengaja mengenai titik manisnya, matanya memejam menahan berbagai suara merdu dari mulutnya. Astaga... Haruto benar-benar lihai dalam hal ini.

"Kau suka itu?"
Bisik Haruto dengan nafas tersengal.

Junkyu menggeleng, ia hanya merasakan itu memang sedikit menyenangkan...

Mendapat gelengan itu sontak membuat Haruto menumbuk titik nikmat Junkyu berkali-kali, membuat sang empunya tak mampu lagi menahan desahannya. Haruto tersenyum puas, Junkyu terlihat sangat sexy saat ini. Ia begitu menggoda, Haruto bersumpah bahwa hanya ia yang bisa melihat wajah horny Junkyu. Hanya dia... Tak ada yang lain.

"Haruto... Pelan-pelan, eungh—"
Junkyu berucap susah payah.

"Haru—"

"Yah...?"
Haruto berucap serak, dan menatap wajah cantik Junkyu.

"A-ku... "

Haruto seketika membungkam bibir Junkyu dengan miliknya, ia tahu Junkyu akan mencapai puncaknya. Maka dari itu ia akan membuat Junkyu bahagia, ia akan membuat Junkyu mengingat ini. Mengingat bagaimana seorang Haruto yang mampu membuat dia menjadi tak berdaya seperti ini.

Junkyu sampai pada klimaksnya, Ia merasa begitu lemas saat pelepasannya. Badanya kembali begetar, nafasnya terasa pendek. Namun Haruto? Jangan ditanya lagi pemuda itu masih jauh untuk mencapai puncaknya, ia tak menghiraukan pelepasan Junkyu dan terus-menerus menumbuk lubang itu tanpa ampun. Junkyu menjadi sangat tersiksa untuk ini, titik manisnya baru saja hadir namun ia harus berusaha lebih keras menahan gejolak saat Haruto seperti kesetanan menumbuk lubangnya.

Lama-kelamaan rasa sakit itu mulai muncul, lubangnya terasa mati rasa. Perih, sakit dan pegal menjadi satu. Ia panik untuk sesaat, apakah ia akan baik-baik saja. Ia ingin ini berhenti, ia tidak kuat lagi...

"Berhenti Haruto..
Sakit... hikss— ini sangat sakit..."
Junkyu menangis pilu.

"Maaf sayang untuk kali ini tidak bisa"
Haruto berucap serak dan kembali memagut bibir itu guna meredam rasa sakit Junkyu. Namun itu masih belum seberapa rasa sakit ini begitu dalam, Junkyu merasa ingin pingsan sekarang.

Ciuman itu terlepas, ditandai Junkyu yang langsung merintih kesakitan. Ia mencoba mendorong bahu Haruto, namun itu sama sekali tidak berefek apapun pada pemuda di atasnya.

"Tunggu aku sebentar lagi... "

Junkyu terus menangis merasakan perih yang amat sangat, stamina Haruto benar-benar hebat... Ia tidak mampu untuk mengimbanginya, astaga apakah ia akan terus terusan merasakan ini?

"Sakit...perih hikss–"

Selama hampir 2 jam penuh Haruto menggempurnya dan ini juga masih belum selesai. Ia begitu kesakitan sekarang, tidak ada lagi rasa nikmat itu hanya sakit yang ia rasa.

Junkyu merasakan milik Haruto yang terasa mengembang di dalam holenya, ia menyadari bahwa Haruto akan klimaksnya sebentar lagi.

Akhirnya... Penderitaannya akan segera berakhir.

Haruto menggeram, ia akan sampai sebentar lagi. Ia sangat suka ini, lubang Junkyu terasa sangat sempit menjepit miliknya di dalam sana.

"Junkyu... Kau sangat nikmat"

JERK [HARUKYU] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang