HJK-21

3K 310 34
                                    

Junkyu menyadari ada yang aneh dari lelaki yang tengah terlelap di sampingnya, wajahnya- terdapat beberapa luka lebam yang membiru. Sebenarnya apa yang lelaki itu lakukan selama ia pergi? Pria manis itu bahkan sempat berpikir bahwa, lelaki yang berstatus sebagai ayah dari bayi yang ia kandung saat ini adalah seorang Mafia? Hell,  bagaimana ia tidak berpikir seperti itu! Sementara Haruto adalah orang kaya, ia misterius, dan mempunyai penyakit mental (menurutnya) jangan lupakan bahwa ia sering memergoki wajah rupawan itu yang terdapat beberapa luka.

Sejujurnya itu semua membuat dirinya pusing, ia tak mau terjebak dalam dunia seperti itu... Ia tak mau bernasib sama dengan tokoh yang ia baca di beberapa Novel. Matanya melirik kearah pinggangnya, terasa hangat... Tangan lelaki itu senantiasa terpajang disana. Bahkan ia tak akan lari, tapi kenapa Haruto memeluknya sangat erat? Tangan putih itu merambat, mengusap lembut rambut hitam legam itu. Nafasnya ia hembuskan perlahan.

"Maaf aku membangunkan mu..."
Bukannya menjawab Haruto justru tersenyum, terlihat sangat bahagia.

"Jangan berhenti, lakukan seperti itu... Aku menyukainya."
Haruto melarang Junkyu untuk berhenti mengusap rambutnya. Pria manis itu hanya menurut.

"Kyu..."

"Hmmm?."

"Apa aku melukaimu?."
Kenapa lelaki itu tiba-tiba menanyakan ini?

"Apa aku menyakitimu dan juga baby.?"
Junkyu mengerjap.

"Kenapa kau—"

"Maaf..."

"Aku menyadari, tadi malam aku terlalu kasar dengan kalian."
Oh?

Junkyu mengalihkan pandangan, ia tidak kuat bertatapan lama dengan Haruto. Itu sangat berbahaya.

"Y-ya memang..."

"I'm sorry Kyu..."

"Benar, kau memang harus mengucapkan itu padaku. Karena kau tau Haru, perbuatan mu itu bisa membuat ku kehilangan dunia ku. Aku tidak melarang kau untuk melakukan itu padaku, tapi bisakah kau lebih lembut saat melakukannya? Aku takut jika kejadian dulu terulang kembali, sakit... Itu sangat menyakitkan."
Mata Junkyu berkaca, saat ia mengingat bagaimana sakit dan kecewanya dia waktu itu. Ia hampir kehilangan bayinya karena lelaki di sampingnya. Ia harus tegas dengan Haruto mulai dari sekarang.

"Kyu—"

"Sudah lupakan, aku ingin mandi. Bisakah kau membantuku untuk bangun dari sini?."
Haruto terlihat gagap untuk menjawab.

"B-baik, ayo aku akan menggendongmu."

.


.


.


.


.

"Kau akan pergi? Lagi?"
Junkyu bertanya dengan novel ditangannya.

"Hanya sebentar, aku janji akan pulang cepat."
Junkyu merotasikan matanya mendengar itu. Terserah.

"Kyu... Hei, aku akan pulang sebelum jam 5 nanti. Kau bisa pegang perkataanku."
Haruto mendekati Junkyu, mencoba meyakinkan.

"Terserah mau kau pulang besok atau satu tahun lagi pun itu urusanmu, I don't care."
Junkyu benar-benar kesal, entah karena apa.

"Junkyu, kau kenapa?."

"Aku? Aku baik."
Haruto menghela nafasnya.

"Kau cemburu?"
Junkyu tertawa mengejek, cemburu?

"Untuk apa Haruto?"

JERK [HARUKYU] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang