HJK-8

4.6K 370 88
                                    

PLAK

Junkyu menatap tangannya yang bergetar sehabis menampar pria brengsek dihadapannya. Sementara itu pria yang baru saja ditampar masih diam tak berkutik, tangannya mengusap setitik darah disudut bibirnya akibat tamparan yang Junkyu berikan. Senyum miring terbit di wajahnya, dengan perlahan menoleh memusatkan pandangannya pada pemuda manis yang dengan berani menamparnya ini.

Nafas Junkyu memburu saat mendapati tatapan mematikan itu, habis sudah hidupnya. Tangannya bergerak menutupi bagian tubuhnya yang terekspos, ia menggeleng takut.

"Kau pikir apa yang kau lakukan?"
Haruto berkata dengan suara beratnya yang serak.

"Kau pantas mendapatkan itu Bajingan!"
Seolah tidak punya rasa takut, Junkyu berkata lantang di depan wajah Haruto.

Pria tinggi itu menggertakkan rahangnya, dia benci dengan Junkyu yang sangat suka menolak dirinya.

Haruto tertawa remeh, tangannya bergerak membuka kancing kemejanya sendiri. Ia akan membuktikan pada Junkyu seberapa besar kuasanya pada pemuda manis itu, Junkyu yang melihat itu berusaha menyingkirkan tubuh kekar itu pada tubuhnya.

"Tolong!"
Akhirnya kata yang Junkyu tahan sejak tadi keluar juga dari bibirnya. Ia tak peduli jika harus ketahuan oleh orang lain, nasib dan tubuhnya jauh lebih penting. Ia rasa raganya akan semakin hancur jika ia tak bisa keluar dari sini.

"Hentikan! Tolong siapapun to—hmmpph"

"DIAM!"
Haruto membungkam Junkyu dengan tangannya, Junkyu semakin panik saat Haruto telah berhasil bertelanjang dada.

Pemuda manis itu bergerak ke sana kemari mencoba melepaskan bungkaman Haruto dan tubuh besarnya yang menindih dirinya.

"Lepas—hmmpp"
Haruto mengganti bungkamannya dengan bibirnya.

Junkyu memberontak dengan mencakar lengan Haruto, namun itu malah membuatnya semakin tersiksa. Lumatan itu terasa semakin dalam dan kasar bersamaan dengan kukunya yang menggores lengan pria tinggi itu.

Junkyu dibuat lemas tak berdaya, ia benar-benar terperangkap pada dominasi yang Haruto ciptakan.

Haruto melepaskan cumbuan itu setelah merasakan Junkyu yang tak lagi melawan, selanjutnya ia membuka resleting celananya sendiri.

"Jangan... Kumohon... "
Junkyu berkata lirih.

Haruto menjauh dari tubuh Junkyu dan duduk pada kursi belakang, ia menarik Junkyu untuk bangun. Rambut halus itu ia cengkram agar Junkyu mau menurutinya, sementara itu satu tangannya yang lain mencoba mengeluarkan pusat miliknya yang terasa begitu sesak dan tegang.

"Tidak Haru, apa yang kau lakukan!"
Haruto hanya diam namun tangannya semakin mengeratkan cengkramannya pada rambut Junkyu dan mengarahkannya pada pusat dirinya.

"Tidak! Aku tidak mau—Arghh!
Junkyu memberontak sebisa mungkin.

"Kulum"
Perintah Haruto.

"Tidak! Itu menjijikkan!"
Junkyu benar-benar membuat emosi Haruto semakin terpancing.

"Arghhh—sakit, lepaskan rambut ku!"

"Kulum! Atau kau mau langsung merasakan benda ini berada di dalam tubuh mu hah?!"
Haruto membentak Junkyu sekaligus mengancammya.

Junkyu menggeleng kencang.

"Buka mulutmu"
Haruto memelankan nada bicaranya.

Junkyu menutup matanya saat benda itu berada tepat di depannya. Demi Tuhan, ia tak mau. Itu menjijikkan.

JERK [HARUKYU] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang