"Kyu bukannya kau harus check up di setiap bulan?" Lelaki itu bertanya.
"Benar Jake."
"Lalu bulan ini kau sudah? Jika belum aku bisa menemanimu." Jake menawarkan bantuan.
"Sebenarnya belum... Jadwal check up ku sudah terlewat Jake." Ungkap pria manis itu jujur.
"Kenapa kau tak bilang padaku? Jangan lewatkan pemeriksaanmu Kyu, itu akan sangat berpengaruh pada janin mu..." Entah kenapa Jake merasa kesal, ia tidak mau bayi yang dikandung Junkyu kenapa-napa.
"Aku tahu... Tapi sulit Jake, aku takut..."
Junkyu meremas jarinya sendiri kala rasa khawatir menyergap dirinya."Takut kenapa Kyu, tak seharusnya kau begitu..." Jake memelankan nada bicaranya, saat melihat pria manis itu murung.
"Kau tak mengerti..." Junkyu mendesah takut.
"Buat aku mengerti Junkyu," Jake tak bisa diam saja.
"Rumah sakit yang biasa aku datangi terletak pada pusat kota, d-dekat apartemen ku dulu... Aku mempunyai dokter spesialis di sana, dan tak bisa sembarangan memeriksakan diri kepada dokter lain... Dan aku yakin kau paham kenapa aku melakukan ini Jake..." Junkyu menunduk, ia memang salah. Seharusnya ia tak boleh melewatkan jadwal pemeriksaannya. Padahal dokter Jay sangat mewanti-wanti dirinya untuk selalu rutin di setiap bulannya.
"Lalu sekarang kau ingin bagaimana Kyu? Apa kau mau aku datangkan dokter itu kemari? Ini juga demi keselamatan mu dan baby."
"Itu akan sulit Jake, dokter itu sangatlah sibuk." Jake menggigit bibirnya gundah mendengar itu.
"Lalu, kau ingin pergi ke sana?" Mereka bertatapan lama, tidak ada pilihan lain.
"Apa kau sungguh yakin dengan itu Kyu? Tapi jika..." Jake memikirkan semua kemungkinan yang terjadi.
"Aku tahu Jake, itu sangat beresiko." Junkyu memijat keningnya pelan, ia merasa sedikit pening memikirkan ini.
Belum lagi jika ia nekat pergi ke sana, pasti dokter Jay juga akan mengomeli dirinya. Dan dia pasti juga sangat bertanya-tanya kenapa ia datang bersama dengan lelaki lain selain Haruto.
"Apa sebelumnya kau datang bersama orang itu Kyu? Dia menemanimu?" Tanya Jake penasaran.
Mendengar itu membuat Junkyu mengangguk, memang benar Haruto selalu menemani dirinya untuk check up. Dia bilang ingin melihat perkembangan bayinya, tapi Junkyu tahu bukan hanya itu yang dimaksud Haruto. Dia tak suka jika Jay mendekati dirinya, apalagi jika memasuki proses USG maka dengan sangat berat hati Haruto akan melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Junkyu disentuh oleh lelaki lain selain dirinya, dan merelakan asetnya dilihat oleh orang lain selain dia.
Memikirkan itu membuat ia termenung beberapa saat, apakah Haruto ingat jadwal check up nya?
"Junkyu?!" Pria manis itu terlihat gelagapan.
"Y-ya Jake? I'm sorry..."
"It's okay, jangan banyak melamun Kyu. Tidak baik... Jadi bagaimana keputusan mu?"
"Jika memang itu yang terbaik, dan kau siap aku bisa menghubungi dokter itu untuk membuat janji. Jadi kau tak usah menunggu lama di sana." Tawar lelaki itu.
"Tidak ada cara lain Jake... Sepenuhnya aku percayakan padamu," Junkyu sudah terlihat pasrah, jika memang nanti ia tak sengaja bertemu dengan Haruto. Maka ya sudah...
Tapi Kyu, bukankah ini yang kau tunggu?
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
JERK [HARUKYU] END✔️
FanficPernah mencintai seseorang dalam diam? Menjadi pengagum rahasianya? Tetap diam dan tak melakukan apapun demi cintamu terbalas? Hingga pada akhirnya cintamu berakhir bersama dengan sahabatmu sendiri? Siapa yang patut di salahkan untuk ini? Itulah...