R

7.6K 565 100
                                    

Kelas berjalan dengan tenang, Junkyu akhirnya bisa fokus mengikuti pelajaran hingga kelas selesai. Saat semua mahasiswa bersiap-siap untuk keluar tiba-tiba dosen berbicara memberi tahukan sesuatu.

"Sebentar, maafkan saya namun sebelumnya tolong kalian duduk kembali ada yang ingin saya sampaikan. Saya ingin memberikan kalian sebuah tugas yaitu membuat sebuah artikel ataupun proposal yang bersangkutan dengan materi yang kita pelajari hari ini. Dan pengerjaan tugas itu adalah dengan berkelompok yang mana kelompok kalian adalah teman sebangku kalian masing-masing pada hari ini. Kalian mengerti? Saya berikan waktu hingga 1 minggu ke depan. Satu lagi saya ingin kalian membuat teman belajar selama 1 semester ke depan, dan lagi-lagi dengan teman sebangku kalian saat ini. Baiklah cukup sekian, saya harap kalian bisa menerimanya. Kalian boleh keluar"

Junkyu yang mendengar pernyataan dosen barusan terdiam dengan wajah pucat, Itu tandanya ia harus selalu dengan orang di sampingnya ini selama 1 semester dan itu bukanlah waktu yang singkat. Astaga, ia sungguh ingin move on dari Haruto! namun kenapa dunia seolah tidak mengijinkan. Ia harus mencari cara agar ia bisa menghindari Haruto.

Junkyu penasaran dengan reaksi Haruto, dengan perlahan ia melirik kearah pemuda di sampingnya. Dia terlihat santai menanggapi ini,  berbeda sekali dengannya yang sampai pucat pasi. Apa dia tidak keberatan satu kelompok dengannya, dia kan membenci diriku?

Hahh sudahlah lebih baik aku biacarakan nanti saja dengannya, Jika aku mampu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dengan ragu Junkyu menatap Haruto, peperangan batin pun dimulai. Huh benar-benar menegangkan apa aku harus mengatakannya? Tapi jika dia tidak menanggapi, aku yang malu sendiri. Enyahlah bodo amat jika aku harus malu nanti.

"Tunggu, Haruto!"
Ucap Junkyu yakin.

Dia berhenti, kemudian menoleh menatap Junkyu memberikan tatapan tanya.

"Bisa biacara sebentar? Hanya sebentar, hanya 5 menit"
Ucap Junkyu yang berusaha membuat suara sekeren mungkin. Tentu saja agar tidak terlalu kentara bahwa ia sedang gugup sekarang.

Dia mengangguk dan memberikan gestur agar Junkyu mengikutinya.

Junkyu berjalan mengikuti Haruto dari belakang.

Sepanjang perjalanan Junkyu merasa sangat tertekan, itu disebabkan karena detak jantungnya lagi-lagi berdetak tak normal. Ia takut jika sewaktu-waktu jantungnya bisa copot. Ia memandang Haruto dari belakang, dia benar-benar sangat tampan, postur tubuhnya yang tinggi dan kekar membuatnya terlihat gagah. Jadi tidak salah kan Junkyu sampai suka kepada Haruto?

Berdekatan dengan Haruto benar-benar sangat menyiksa bagi jantungnya.

Ternyata Haruto membawanya menuju rooftop, ia sangat jarang bahkan hampir tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat ini. Karena yang ia lakukan setalah kelas selesai adalah pergi ke perpustakaan, atau paling tidak ke kantin. Kalau dipikir-pikir tempat ini tidak buruk juga. Tapi kenapa sepi sekali ya?

"Bicaralah"
Ucap Haruto datar.

Junkyu sedikit tersentak karena ia daritadi sibuk melamun

"Oke langsung saja ke intinya, aku ingin kita berganti kelompok"
Ucap Junkyu yakin.

Dapat dilihat Haruto mengernyitkan alisnya, pembahasan macam apa itu?

"Alasannya?"
Haruto menimpali.

"Alasan... Ya karena aku ingin ganti"

"Ck, kau mengganggu waktuku hanya untuk pembahasan tidak penting ini?"

Haruto bersiap untuk pergi dari tempatnya, namun Junkyu langsung saja menahannya.

"Yak Haruto! Aku serius, aku ingin ganti kelompok! Baiklah entah kau menerima atau tidak yang jelas kita fix tidak jadi berkelompok mulai dari sekarang! Kalau begitu aku permisi"
Junkyu sudah ancang-ancang akan berlari, namun tergagalkan karena tangan serta tubuhnya tersentak kuat menabrak dinding.

JERK [HARUKYU] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang