HJK-2

5.7K 439 82
                                    

Pagutan itu masih berlanjut, sepertinya kedua pemuda itu enggan untuk melepaskannya.

Tangan Junkyu telah mengalung indah pada leher sang dominan, begitupula tangan Haruto yang senantiasa berada pada pinggang ramping Junkyu, mendekapnya erat.

Suasana semakin terasa panas saat erangan demi erangan terlontar dari mulut mereka. Lumatan Haruto terlalu mendominasi, semakin liar tak tertahan.

Junkyu yang mempunyai tingkat kewarasan yang lebih tinggi daripada Haruto, seketika melepaskan paksa pagutan panas itu.

Keduanya bertatapan dengan nafas terengah-engah, wajah Junkyu merah padam. Dan itu sangat menggemaskan bagi Haruto.

"Cukup... kali ini biarkan aku istirahat... Haru.."
Ucap Junkyu pelan, ia masih berusaha menetralkan nafasnya.

Haruto mengerti, baiklah... Ia tidak boleh kelepasan lagi. Kali ini ia akan membiarkan Junkyu untuk istirahat, dan apa tadi? Haru? Apakah itu panggilan sayang Junkyu untuknya?

Haruto menatap Junkyu lekat, mengamati setiap detail wajah cantik Junkyu. Benar, orang di depannya ini sangatlah menawan. Haruto merasa sangat beruntung bisa sedekat ini dengan Junkyu, bahkan telah mengklaim pemuda manis ini.
Haruto tersenyum tampan, ia benar-benar tidak bisa melepaskan Junkyu... Tidak akan pernah bisa.

Tangannya bergerak untuk menyelipkan anak rambut pada telinga Junkyu, senyumnya kembali merekah saat menyadari Junkyu berkali-kali lebih cantik jika sedang malu-malu seperti ini. Wajahnya memerah dan itu nampak sangat menggemaskan baginya.

"Kyu... kau cantik sekali... "
Ucapan Haruto mampu membuat Junkyu semakin tersipu, pria ini benar-benar buaya!

Junkyu menatap Haruto yang kini tengah menatapnya dengan memuja. Astaga, apa arti tatapan itu?! Junkyu mengedipkan matanya beberapa kali, sepertinya ia juga terjatuh oleh pesona Haruto yang memang sangat menawan itu.

Mereka memandang satu sama lain saling mengagumi paras masing-masing. Hingga saat wajah Haruto kembali mendekat, Junkyu buru-buru menahannya. Pemuda manis itu tidak mau jika sampai terjadi hal diluar batas lagi, tubuhnya masih belum mampu untuk menuruti Haruto kembali.

"Aku lelah... Benar-benar lelah"
Junkyu menatap lekat pada mata tajam Haruto.

"Aku tahu, aku hanya ingin melakukan ini sebelum kau pergi tidur"
Haruto mengecup kening Junkyu lama, pemuda yang tengah di kecup itupun memejamkan matanya. Rasanya nyaman...

Pria tinggi itu mendekap Junkyu pada pelukannya, dan pemuda manis itupun mau tak mau menyandarkan kepalanya pada dada bidang sang dominan. Matanya sangat berat, ia sungguh lelah sekujur tubuhnya terasa sangat sakit.

Usapan lembut pada surai Junkyu, membuat ia lambat laun menutup matanya. Dan mulai tertidur lelap.

Haruto tetap diam, walaupun ia tahu Junkyu mulai masuk ke dalam alam bawah sadarnya. Ia tidak bergerak sama sekali, masih menunggu Junkyu benar-benar terlelap dengan nyaman.
Kepalanya ia tumpukan pada kepala pemuda manis di dekapannya ini. Dan sesekali mencium bau memabukkan dari surai lembut ini. Ia heran berapa umur Junkyu? Kenapa setiap bagian tubuhnya terasa wangi seperti bayi?

Setelah dirasa cukup untuk Junkyu tertidur dengan nyenyak, dengan perlahan Haruto mulai membaringkan tubuh Junkyu. Tindakannya sangat hati-hati karena ia takut Junkyu terbangun karena perbuatannya. Di saat ia akan menyelimuti Junkyu, netranya menangkap sesuatu yang mampu membuat tindakannya berhenti.

Mata Haruto menangkap banyaknya tanda kepemilikan di leher Junkyu, tapi bukan itu yang menganggunya, ia melihat sebuah luka yang tertoreh di sana, dan ia sungguh sangat tahu siapa pelakunya. Yang tak lain adalah dirinya sendiri, ia ingat saat kegiatan panasnya dengan Junkyu tadi ia begitu kasar dengan pemuda ini. Dan entah dengan sengaja atau tidak menggigit leher Junkyu. Namun ia rasa bukan itu saja.

JERK [HARUKYU] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang