Ha, balik lagi nih blaze kitaa...
Yok di vote yoo~blazecetje13~
"Dudi Dudi dam dam, Dudi Dudi dam, Dudi Dudi dam dam, Dudi Dudi dam." Gempa yang sudah berpakaian rapih kini sedang berkutat diruang kesayangan yaitu dapur.
"Kak Gempa lagi buat salapan, yah?."
Thorn tiba menhampiri Gempa. Senyumannya yang merekah membuat wajah polosnya semakin kentara. Belum lagi topi hitam berpadu hijau yang melekat di kepalanya dengan posisi menyerong kebelakang itu semakin menambah ke-comelannya.
"Eh, Thorn udah rapih aja. Iya nih, kak Gempa lagi buat nasi goreng." Gempa menampilkan senyumannya, mengusai topi Thorn gemas.
"Tholn mau bantu, boleh?."
"Ngga usah Thorn. Adik kak Gempa yang paling pinter, baik, sopan santun, dan tidak sombong."
Thorn mengangguk kemudian tersenyum. "Oke, kak. Tholn tunggu di meja makan, ya? Ada solal di sono". Ijin Thorn.
"Iya.gih sono."
Thorn berlari kecil menuju ruang makan. Sedangkan Gempa kembali mengaduk nasi goreng dengan Lihainya.
Tut.. Tut..
Getaran di handphonenya mengambil atensi Gempa. "Loh. Kak Taufan?. Tumben telpon. Kenapa, ya?." monolognya sebelum menarik ikon telpon berwarna hijau di sana.
"Hallo kak? Kenapa?." tanya Gempa to the poin.
"Gem... Si Blaze marah sama gue."
"Lah? Kok bisa?." Gempa mengerutkan keningnya. Ada masalah apa? Bagaimana bisa Blaze marah pada Taufan? Bukankah keduanya selalu menempel?.
"Dia pengen sekolah, gem. Kasian. Boleh, ya?. Tadi gue ngga sengaja bentak dia gara-gara dia nya ngeyel. Gimana dong?."
Kedengarannya Taufan sangat panik. Gempa tau betul, jika Taufan itu tidak bisa jauh dari Blaze. Maka dari itu Taufan nampak panik.
"Hah.. Yaudah, kak. Gue kesitu aja deh. Lo tunggu situ, ya?."
"Hm, iya gem. Cepet-cepet, ya."
Tut...
Gempa menghela nafas kasar. Ia harus segera datang ke rumah sakit. Dan memperbaiki keadaan.
"Oke. Nasi goreng gue gosong."
~blazecetje13~
"Assalamu'alaikum." Gempa memasuki ruangan luas bernuansa putih. Ia dapat melihat Mecha yang masih tertidur bertumpu pada tangannya di atas meja.
Komputer yang masih menyala itu Gempa matikan. "Haish... Pasti tidurnya kemaleman nih." Gempa menggelengkan kepalanya.
Gempa bingung sendiri. Ia datang menemui Mecha hanya ingin meminta izin pada Mecha tentang Blaze yang ingin sekolah.
"Bangunin aja kali, ya?."
Gempa mulai mendekati Mecha. Mengguncang lengannya perlahan sembari memanggil pelan namanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/272203380-288-k978768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I WAS WRONG (BoBoiBoy)
Fantasy'''''''' [END] Remaja bermanik Oranye ini selalu saja membuat masalah. Tapi percayalah, ia benar-benar tidak berniat melakukannya. Sampai suatu saat, ia merasakan tubuhnya tidak enak. Sering merasakan sakit dibagian ulu hatinya. Karena penasaran...