1 7

86 21 3
                                    

•••

« juyeon »

Aku melangkah beriringan bersama Sorin menuju ke padang . Tempat kebiasaan aku , Eric dan Rin lepak . Walaupun sudah tiga bulan aku masuk sekolah ni , aku cuma berkawan dengan dua mangkuk ni je .

Tiga bulan ? Bermaksud aku ada lagi satu bulan sebelum aku pindah balik ke sekolah lama . Wajah ceria Sorin aku jeling sekilas . Itulah hakikat perit yang setiap exchange student perlu teruma .

" Eric Sooooohn ! " jerit Sorin sambil meluru ke arah Eric yang duduk di kawasan tempat duduk penonton .

Diam diam aku tersenyum memerhatikan gelagat Sorin . Terhibur dengan perwatakan kanak kanak sembilan tahun disebalik gadis sembilan belas tahun .

" Rin- , apa semua ni ? " tempelak Eric . Sorin terpempan , terkejut dek dimarahi Eric tiba tiba .

" Kau cakap apa ni bodoh ? Kalau pasal prank semalam tu sorrylah ! " penuh tak ikhlas Sorin bersuara .

" Ni ! " Eric menghulurkan telefon kepada Sorin . Merah padam wajahnya tatap Sorin .

" Mwoya ? "

Aku melajukan langkah ke arah mereka . Ingin mengetahui apa yang jadi di antara mereka .

" Wae , wae , wae ? What happened ? " aku turut menjengah ke arah screen telefon tersebut .

" Er- Eric- . " Sorin seakan akan terkelu .

" Explain . Kenapa kau naik kereta sekali dengan Saem Jacob ? Kau kata kau benci dia ? Kau tak pernah cerita pun kenapa ! Kau cakap kita kawan ! Kawan jenis apa kita ni ? " bertalu talu ayat yang keluar dari mulut lelaki itu .

" Eric- aku tak- "

" Explain Rin ! "

Aku menggaru kepala yang terasa tidak gatal . Apa benda diorang cakap ni ? Kenapa diorang laju sangat ni ?

" Eric , aku boleh explain ! "

" Em- korang ? "

" Wae !? " kedua dua mereka memandang tepat ke arahku .

" Kenapa ni ? Cuba cerita elok elok . Aku tak faham lah . " pintaku .

" Geez- Lee Juyeon ? Kenapa kau slow sangat ? " gumam Eric sambil mengusutkan rambut .

" Kau tengok bulletin sekolah ! Someone up gambar Rin dengan Saem Jacob naik kereta sekali ! " Eric menyuakan telefon kepada aku .

" Yah- . Perempun tu bukan akulah ! " Sorin mencelah .

" Bukan kau ? Kau nak nafi lagi ? Memang terang benderang lagi tu muka kau ! Kau ada affair dengan Jacob right ! " gambar yang dimaksudkan olehnya di zoom . Terpampang jelas muka Sorin di situ .

" Eric- , aku- . Aku tak boleh cerita . " pujuk Sorin , penuh harapan supaya Eric memahaminya .

" Kau cakap kita kawan . " Eric mencebikkan bibirnya . Mata lelaki itu seolah olah berkaca .

" Ye- , kita kawan . But ada certain things yang aku tak boleh bagitahu kau- . Please Eric . It's my privacy . Jangan la macam ni Eric " rayu gadis itu . Sorin cuba meraih tangan Eric tetapi ditepis kasar .

" Aku kawan jenis apa kalau tak tahu langsung masalah kawan sendiri . Sampai hati kau Sorin . " gumam lelaki itu sebelum menapak meninggalkan kami .

" Eric- tunggu ! " Sorin mengejar langkah Eric .

Aku masih temengu di sini , cuba untuk hadam apa yang dikatakan oleh mereka . Loading-

--❦︎--

« sorin »

Aku menulis sesuatu di atas buku . Buat homework ? Ya , aku tengah buat homework . Aku cuba untuk alih perhatian aku supaya tak fikir setan mana yang sebar gambar gambar tu dalam bulletin sekolah .

Splash !

Serta merta Buku dan kepala aku lecun dengan jus anggur . Aku terkesima . Lambat lambat aku angkat kepala dan menentang pandangan si pelaku . Tajam aku tenung , persis singa sedang period .

" Ops- sawry Rin- . Tak perasan ada kau kat sini . " dia mengukirkan senyuman sinis .

Aku berdiri tegak bersama buku nota yang sudah lunyai di tangan . Name tag yang tersemat pada seragam gadis itu aku jeling .

Park Minhye .

" Rin- , kau pekak ke ? Aku tengah minta maaf ni . Opsie- " dengan sengaja , Minhye menumpahkan jus anggur yang masih bersisa pada meja aku pula .

" Ohno- , aku sumpah tak sengaja eh- " botol yang sudah kosong dia campak pada aku . Tepat terkena pada kepala . Aku berdecit sikit , sakit .

" Sorry Sorin . Sumpah tak sengaja tersakitkan scandal cikgu disiplin . " perlinya bersama tawaan kecil di hujung ayat .

Kedengaran gelak tawa dari seluruh manusia di dalam kelas ini membakar jiwa aku . Aku mengepalkan penumbuk .

" Hum- , kuat betul bau murah . Juyeon kau dah balun , Eric pun sama . Wow- dengan cikgu disiplin pun menjadi ya kau- . Next level betul . " ujarnya sinis , selamba jalan mengelilingi aku .

" Yah- " aku ketap rahang .

" Mm- wae ? Aku salah cakap ke ? I mean betul kut , satu sekolah tahu itu kau . Kau ada affair dengan cikgu sendiri . " kepalaku ditunjal olehnya beberapa kali .

Beberapa pelajar mula berbisik antara satu sama lain . Aku menggengam kuat buku latihan , cuba mengawal anger issue yang sudah lama tidak meletup .

" Hum- , kalau dah sampai naik kereta sekali mesti kau pernah tidur sekatil dengan dia . Wow Rin- . Daebak- . Tak aangka orang macam kau pun reti menggoda orang . Aku tak percaya pulak Jacob Saem tergoda dengan kau ." perlinya sambil menepuk tangan .

Aku dah tak boleh kawal lagi . Tanpa menghiraukan manusia sekeliling , aku hayunkan buku tersebut pada wajahnya . Bukan sekali , tetapi berkali kali . Sehinggalah aku puas .

" Kau- memang- sial ! " bentakku diselangi pukulan yang dia terima .

Jatuh terduduk Minhye dibuatnya . Tanpa belas ihsan , rambut panjangnya aku tarik sekuat hati .

" Ssibal- le- lepas- . " Minhye memukul lenganku beberapa kali supaya aku melepaskan rambutnya . Lemah , harapkan mulut sahaja berani menyakitkan orang .

" Yah- " aku mengemaskan tarikan pada rambutnya . Semakin berkerut wajahnya menahan sakit . Aku tersenyum puas .

" Eeee- , kau comel tau tak ? Lagi lagi mulut kau tu . " aku tunjal kepalanya . Geram !

Minhye mencerlung tajam pada aku . Ada aku takut ? You messed up with the wrong girl .

" Korang , why korang taknak tolong kawan korang ni ? Kenapa tengok je ? " aku memusingkan kepala memandang setiap wajah classmates aku yang setia memerhati .

Mereka langsung tidak bergerak balas . Seakan akan speechless dengan tindakan aku . Masing masing ketakutan .

" Hum- Minhye- , kesian kau . " aku melonggarkan tarikan pada rambutnya .

" Tengok la , takde sape nak tolong kau waktu kau susah . Sedihnya- " wajah merah padam itu aku usap lembut .

" Lain kali , kalau nak buli aku . Make sure ada geng . Bawak kroni . Kan dah jadi macam ni- . Ish ish ish , lemah . " bisikku dengan nada yang sinis .

Aku ketawa kecil apabila melihat wajahnya yang hampir menangis . Cengeng , aku baru usik sikit . Lantas aku paksa Minhye berdiri lalu tolak kasar tubuh itu . Terus terbalik meja yang berada dekat dengan kami gara gara dilanggar Minhye .

" Yah Rin ! Michinnya- " bergema suara Juyeon memecahkan kesunyian .

Serentak itu , tubuhku ditarik ke belakang . Wajah panik Juyeon aku tatap seketika . Barulah aku sedar aku sudah melampaui batas .

" Sorry Yeon , aku tak sengaja . Aku tengah serabut , tapi dia yang cari pasal dengan aku . " aku meraupkan wajah .

" Kenapa ni ? Apa bising bising ni ? "

•••

bride.Where stories live. Discover now