29

367 49 6
                                    

Bae
Nayeon berjalan mendekati sebuah pintu terbuka kecil "gagang pintu nya telah di rusakkan begitu parah" ujar Nayeon menatap pintu yang tertulis ruang kerja.

Ia membuka pintu nya dan memperlihatkan keadaan ruangan sangat berantakan, seperti di bilang oleh Jungkook dia sama sekali tidak menyentuh barang bukti.

"Apakah ini adalah sebuah teroran atau sebuah kemarahan dari seseorang? Jika ini adalah sebuah teror pelaku tidak mungkin ia sebodoh itu untuk melakukan hal seperti ini" Nayeon berjalan masuk dan mulai mengumpulkan setiap kertas berserakan di lantai.

"Wow... transaksi nya sangat luar biasa, seperti nya temen Tzuyu snagat pintar dalam hal bisnis. Bukti saja ia mendapat kan suntikan dana dari perusahaan Microsoft dan Amazon" kagum Nayeon melihat setiap data transaksi uang di kertas tersebut.

"Wah nuna, apakah nuna di sini sedang menjadi seorang pembantu atau Detective?"tanya Chaeyoung muncul tiba tiba yang mengejutkan Nayeon sedang terkagum dengan kertas transaksi itu.

"Kau mengejutkan ku saja chaeng"kata Nayeon.

"Apa yang nuna lakukan?"tanya nya sambil mengangkat kameranya dan memotret setiap barang yang ada.

"Hanya membereskan saja sekalian mengecek apakah ada yang mencurigakan dari kertas di lantai atau tidak"

"Nuna, menurut ku kasus ini mudah sekali untuk di tebak. Dari hasil potret ku sejak tadi ini bukan lah sebuah teror namun sebuah ke marahan akibat perasaan"

"Bagaimana kamu bisa simpul seperti itu?"

"Aku hanya dengar dari Mina, mereka menyimpulkan dengan menghubungkan warna vas di pecahkan"

"Bisa saja seperti itu, namun perasaan ku semuanya seperti hanya kebetulan atau rekayasa"

"Bagaimana mau rekayasa nuna, di dunia ini tidak ada yang gratis dan rajin seperti itu. Kalau pun ini rekayasa maka akan di bayar dengan hal tidak terduga"

"Betul juga, saat ini semua nya harus saling menguntungkan"

"Aku sudah mengambil semuanya, silahkan nuna lanjutkan pemeriksaan nya"kata Chaeyoung berjalan keluar dari ruang tersebut, sedangkan Nayeon kembali sibuk melihat satu persatu kertas.

"Uh? Abu? Seperti nya pelakunya telah membakar dokumen penting, di lihat reaksi dari korban saja terlihat buru buru ke tempat kerja padahal hari ini hari minggu. Aku harus masukin kedalam bukti"

__________
Kang
Bukan Tzuyu namanya jika tidak melakukan hal di luar otak manusia. Semua orang sibuk mencari bukti-bukti di tempat beda beda, sedang kan Tzuyu malah sibuk main dengan ikan milik korban.

"Hey ikan, siapa nama mu? Kenapa kau mau saja di pelihara oleh Jungkook pabo? Apa dia memberikan mu racun makanya mau?"ujar Tzuyu pada ikan di depan nya, ikan hanya membalasnya dengan gelembung di mulutnya.

"Apa yang kau lakukan tzu?"tanya Chaeyoung menatap nya dengan tatapan bingung dan tidak percaya pada Tzuyu.

"Aku hanya sedang bicara dengan ikan, kasihan sekali dia di pelihara oleh Jungkook. Pasti ikan nya tiap hari makan mental dan racun"jawab Tzuyu yang kembali berbicara dengan ikan.

"Jangan bertingkah bodoh tzu, jika sana melihat mu maka kau akan di kira tidak waras"peringat Chaeyoung.

"Foto lah diri ku, ikan mau kami foto"dengan pasrah nya Chaeyoung ia mengangkat kameranya dan memotret Tzuyu bersama ikan.

"Sudah! Sekarang kembali ke tujuan awal"seru Chaeyoung, ia menarik Tzuyu masuk kedalam sebuah kamar yang lebar.

"Ouh iuwww... Bau apa ini!"komentar Chaeyoung pertama kali masuk kedalam ruangan tersebut "hanya bau cairan sperma"kata Tzuyu sambil menunjuk ke arah cairan putih yang berada di lantai.

"Gila yah!!! Perkataan Mina tidak salah, pasti ini karena perasaan. Pasti karena perasaan di tolak dan melakukan hal bodoh seperti ini di ruangan ini" marah Chaeyoung dengan secepat mungkin ia memotret beberapa sudut ruangan dengan menahan rasa bau tidak enak.

"Sekarang kau bertindak seperti itu, tapi nanti saat kau malam pertama kau juga akan merasakan bau nya"ujar Tzuyu langsung di tatap tajam oleh Chaeyoung.

Chaeyoung berjalan mendekati tzuyu "keluarkan ponsel mu dan potret semua yang kau temui! Aku sudah tidak tahan!"kata Chaeyoung berjalan meninggalkan Tzuyu menatap nya dengan tatapan gelengan kepala.

Tzuyu masuk kedalam dan melihat setiap tempat yang menarik perhatian nya tanpa harus merusak barang bukti.

"Brankas nya telah terkunci rapat, seperti nya ada orang mencoba merusak brangkas. Tembok terdapat cap tangan, aku harus memindahkan ke kertas"

___________
Park & Hirai

"Ayo lah mo, jadi lah koreografer ku"

"Tidak bisa Jihyo, aku harus ngajar hokbae mu. Kamu superstar, aku hanya orang baru di agensi mu. Kalau jadi koreografer mu bagaimana kata orang"

"Kamu tidak akan di apa apakan, aku lebih tertarik pada koreografi mu di banding yang sering ku langganan"

"Koreografi ku biasa aja, masih bagusan orang langganan mu"

"Ayolah mo, percaya lah habis ini kamu akan banyak yang tawarin. Aku juga sudah bicara dengan Koreografer langganan ku, dia juga bilang hal sama apa lagi ia mau banget Collab dengan mu"

"Aku tidak masalah tawarn Jihyo, tapi gak enak aja sama atasan mu"

"Mo"

"Hah?"

"Aku kan pemiliknya kenapa kamu harus tidak enak pada ku?"

"Oh? Mian, terkadang suka lupa. Lagian muka mu cocok jadi hakim"

"Itu drama yang akan ku main, aishhh... Mo ayolah jadi koreografi ku"

"Hah...baiklah jika kau maksa"

"Gomawo, aku jamin setelah ini kamu akan menjadi tersibuk di dunia ini"

"Kau seperti seorang marketing aja, menawarkan hal yang tidak masuk kan. Belum tentu terjadi"

"Lihat aja"

Keduanya sejak awal mereka memasuki halamana sudah terdapat perdebatan soal lagu baru yang akan di keluarkan. Jihyo sejak awal sangat ingin Momo menjadi Koreografer nya namun Momo berkali kali menolaknya. Tapi untuk hari ia berhasil membujuk Momo setelah sekian lamanya.

Tiba tiba saja momo menghentikan langkahnya dan menahan Jihyo untuk melanjutkan langkahnya

"Berhenti! Jangan menginjak bukti di depan"ujar Momo dengan matanya melihat ke bawah.

"Wah...hampir saja aku merusak barang bukti"seru Jihyo merasa lega.

Keduanya pun jongkok dan melihat seperti tanah basah yang berbentuk  sepatu.

"Kira kira ukuran sepatu nya adalah 40cm, seperti nya dia mengijak kotoran hewan yang disana"simpul Momo

"Pelakunya sangat ceroboh, bisa bisa nya dia menginjak kotoran"kata Jihyo sambil menggelengkan kepalanya

"Jika kata Dahyun itu adalah sebuah karma dari Tuhan" ujar Momo mengingat bagaimana Dahyun terus membicarakan soal karma.

"Dia adalah anak tuhan makanya dia seperti malaikat, nah kalau Jeongyeon anak iblis makanya dia seperti setan"

"Pftt- apakah kau terkena prank bodohnya?"

"Hoh, sangat menyebalkan. Ku pikir Nayeon unnie hamil beneran ternyata ia hanya mengerjaiku, aku sampai batalkan semuanya"cerita Jihyo kesel.

"Biarkan saja, Nayeon unnie saja sudah pusing dengan nya cukup kita respon saja"tawa Momo sangat kencang.

Bersambung....

Danger Detective Monster {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang