9

1.2K 133 4
                                    

"ada apa denganmu dahyun?"tanya Mina sambil menatap wajah dahyun kebingung "bolehkah, aku mainkan piano sebentar"izin dahyun dengan tangan sudah tidak terkontrol.

"Silahkan, jika kau ingin"ucap Mina.
dahyun berjalan mendekati piano tersebut tangan nya terangkat dan mulai menekan tombol putih besar itu.

ia memain piano sambil bernyanyi sehingga membuat mina begitu menyukai lagu yang di mainkan oleh dahyun, walaupun baginya asing. 

Didalam pikiran dahyun hanya lah seorang momo sedang tersenyum, ketawa, marah, bercanda, dan serius. Bahkan Mina saja tau lagu yang di mainkan oleh dahyun buat Momo, gadis yang berhasil membuat seorang kim dahyun tertarik dan terpesona.

"Buat Momo kah lagunya?"tanya Mina berjalan mendekati dahyun "tentu saja, tapi dia tidak akan mengerti maksudku"jawab dahyun lesu.

"Bersabarlah, mungkin dia belum merasakannya. Kamu tau bagaimana kepribadian momo yang berubah. Apa kau pernah mengungkapnya kepada dirinya?"tanya Mina.

"Aku pernah mengajak bicara saat dia sudah tidak mabuk dan mengungkap perasaan ku padanya. Tapi dia tidak mau mengakui bahwa ia menyukai ku, padahal sepanjang jalan dia terus memarahi ku karena sudah membuatnya jatuh cinta"protes dahyun.

"Tunggu saja, pasti ada waktu nya untuk dia mengakui perasaanya"ucap Mina sambil tersenyum dan menepuk pundak dahyu"ne, aku hanya perlu sabar" ucap dahyun sambil tersenyum tipis. Mina  kembali berjalan melihat sekitar ruangan tersebut.

"Nuna"panggil dahyun "wae? Kenapa?" Tanya Mina melihat ke dahyun yang sedang memegang kunci berbentuk seperti kunci clasic.

"Sepertinyaada sesuatu, nuna lihat ll kunci ini sangat aneh. bentuknya saja aku belum pernah lihat selama aku hidup, kalau menurutku pasti di sekitar sini ada rahasia"ucap dahyun mencari sekitarnya.

Mata Mina tidak sengaja melihat sebuah bentuk lubang seperti kunci yang di pengang dahyun "kemari lah kuncinya"ucap Mina dan dahyun  menyerah kunci kepada Mina.

"Apa itu nuna?"tanya dahyun penasaran "sepertinya kunci itu khusus untuk lubang ini, soalnya bentuk sama"ucap Mina memasukan kunci nya kedalam lubang yang dia lihat.

Tekkk

Mereka berdua saling menatap satu sama lain "putarkan lah nuna"ucap dahyun dan segera di turuti oleh Mina dengan sekali diputar kuncinya.

Lemari  berada di depan mereka  langsung terbuka lebar "tempat apa itu?"tanya dahyun  masuk ke sana dan melihat bertapa banyaknya piano disana. seketika dahyun  panik, ia sangat takut jika dia tidak bisa mengendalikan lagi seperti tadi dan menurutnya bisa membuat kekacauan.

"Tenangkan dirimu Kim, jangan terlalu memikir ketakutan. coba lah hilangkan ketakutan pasti kau bisa mengendalikan dirimu sendiri tanpa harus merasa takut dengan benda besar itu. "ucap mina memengang tangan dahyun.

Dengan sekuat tenaga dahyun mencoba untuk tenang dan tidak terlalu memikirkan tentang ketakutan nya, walaupun tetap saja rasanya semakin ingin mengila.

"Diri kita ini hanya di selimuti oleh ketakutan yang selama ini kita simpan padahal tidak perlu di takuti. tapi dengan kita memikirkan orang yang kita sayangi, pasti bisa melakukan apa pun kita inginka"ucap Mina teringat dengan kata bijak dari chaeyoung.

"Gomawo nuna atas nasehat mu"ucap dahyun mulai sedikit tenang "jangan berterima kasih pada ku, tapi pada chaeyoung lah yang harus kau ucap Terima kasih. berkat dia, aku bisa kembali menjadi seorang dokter"ucap Mina sambil tersenyum lebar.

Mereka berdua mulai berjalan masuk kedalam "alat rekaman suara, bungkusan plastik? Apa ini"kata dahyun periksa sebuah kantong plastik hitam.

"Nuna....ini ada mayat yang sudah busuk"ucap dahyun "mayat? Kita harus membawa keluar dari sini. Aku perlu memiksanya"ucap Mina.

"Baiklah nuna, biarkan aku yang membawanya keluar dari sini"ucap dahyun dengan semangat mengangkat kantong plastik itu keluar dari ruang tersebut.

_________

Jeongyeon, nayeon, dan jihyo sedang berada di kamar sang pelaku "kamarnya sangat rapi sekali tidak seperti kamar ku yang seperti orang paling sibuk di dunia"ucap jeongyeon kagum dengan kamar milik pelaku.

"Sudahlah, bukan saat untuk kau kagum. lebih baik kita cari tau tentang pelaku   dan bukti" ucap nayeon dalam mode serius

"pelakunya tidak sebodoh yang kita kira, ia pasti mengetahui  bahwa kita sedang mencarinya. Sehingga rumah ini begitu kosong dan dia bersembunyi dibalik semua ini"ucap jihyo sambil menatap meja yang di penuhi oleh gambar abstrak penuh arti.

"Bagaimana kau bisa mengetahui nya?" Tanya nayeon penasaran "dari semua hasil dia abstraknya sudah terlihat"jawab jihyo "tapi ini hanya abstrak saja yang tidak terlalu penting. Bagaimana kau bisa menangkap bahwa dia sedang bersembunyi?"tanya Jeongyeon.

"Aku tidak bisa menjelaskan nya bagaiman aku tau. Tapi jika kau bawa gambar abstrak ini ke para profesional pelukis mereka pasti akan menjawab hal sama seperti ku"ucap jihyo mengumpulkan gambarnya jadi satu untuk di bawa "my life" baca jihyo pada sebuah buku berwarna biru muda yang ia dapatkan setelah mengumpulkan gambar abstrak menjadi satu.

"Kenapa jihyo?"tanya nayeon "sepertinya aku sudah menemukan bukti tentang dirinya, ayo kita harus segera keluar dari sini"ucap jihyo sangat terburu buru.

"Jangan terlalu terburu-buru, kita harus mencari bukti lain selain buku milik nya"ucap jeongyeon bingung dengan jihyo.

"Sudah tidak ada waktu lagi untuk kita di sini. nyawa ada di tangan kita sendiri jadi cepatlah tinggalkan tempat ini"ucap jihyo panik "cerita kan dulu ada apa?"tanya Jeongyeon makin bingung dengan sikap jihyo.

"Sudah tidak ada waktu lagi, kajja" ucap jihyo langsung menarik mereka berdua keluar dari ruangan Tersebut "semua ayo kita keluar dari sini. Cepat!!"suruh jihyo membuat lain bingung. mereka pun mengikuti apa yang di ucapan oleh gadis park itu.

Mereka keluar dari rumah tersebut tanpa ada luka atau pun hal lain menimpa mereka ber sembilan. tidak lama kemudian sebuah ledakan terjadi di rumah itu tentu membuat mereka ber 8 terkejut.

"Bagaimana ini bisa terjadi?"tanya tzuyu masih dalam kondisi shock "dia ingin membunuh kita dengan meletakkan gas kimia Di dalam kamarnya. Tadi saat aku sedang melihat gambaran abstrak, aku sudah mencium bau gas  dan saat ku lihat detail lagi ternyata di situ ada waktu untuk menghitung kapan akan meledaknya. makanya tadi aku panik dan menarik nayeon bersama jeongyeon keluar dari ruangan itu bersama juga kalian"jelasin jihyo.

"Berati kemungkinan besar dia sudah tau semua"ucap chaeyoung kesel "bener sekali dari hasil gambar abstrak sudah kelihatan bahwa dia tau semuanya"ucap jihyo menujukan kertas dia pengang.

"Bagaimana dengan buktinya?"tanya Jeongyeon "kami sudah membawanya nanti tinggal di periksa aja di markas kita" ucap dahyun membawa sekantong plastik.

"Mengapa kau membawa itu?" Tanya momo bingung "aku dan Mina nuna menemukan ini di satu ruang tersembunyi. Isinya adalah mayat" Ucap dahyun mengejutkan semuanya.

"MAYAT?!"

"Bener, tapi kami tidak tau mayat siapa. Kami perlu periksa identifikasi mayat ini" Ucap mina

"kalau begitu, langsung ke markas sekalian kita susun rencana untuk menjebaknya"perintah jihyo.

Bersambung....

Revisi: 27 November 2021™

🎯⭐100

Danger Detective Monster {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang