#11 (Permainan Takdir)

437 49 0
                                    

   🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

   🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



    🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

-flashback-

(Haruto Pov)

Haruto melangkahkan kaki nya memasuki gedung tempat dimana bersemayam abu dari orang-orang yang sudah meninggal. Haruto tau hari ini adalah peringatan kematian dari ibu nya Junkyu, dia pernah kesini tahun lalu.

Pikiran kalut nya selama beberapa hari terakhir dan tidak adanya kabar dari Junkyu walau hanya sekedar mengajak nya ke Kolumbarium atau rumah abu peristirahatan ini membuat nya makin berpikir yang tidak tidak .

Kaki nya berhenti di depan sebuah lemari yang menjulang sampai ke langit langit ruangan dan terdapat banyak sekali guci abu jenazah di sana. Matanya menelisik satu persatu nama pada guci , mencari nama Kim Jisoo yang tertulis di guci bagian luar nya.

Ia menempelkan  bouquet bunga mini di pintu kaca tempat guci yang dia cari tadi

"halo tante, Haru datang. maaf Haru datang sendirian. Tante, Haru harus gimana, Haru sayang banget sama anak tante, tapi kehadaan bikin Haru gak yakin bisa bahagiain dia. Haru sayang banget sama dia, sayang banget sampai rasanya Haru bisa gila kalo berpikir dia ga ada lagi di deket haru ...." ucapan Haruto terhenti kala melihat bayangan orang yang dia kenal dari pintu kaca rak abu di hadapannya

"Haru.."  

jantung nya berpacu cepat kala suara yang tak asing baginya itu memanggil namanya. Tangan nya mengepal kala melihat bayangan sosok lain yang datang bersama Junkyu dan adiknya .

Haruto membalikan tubuh nya ,dan benar saja. Pemandangan ini bukan lah yang iya harapkan. Otak dan hatinya mulai tidak singkron .

"...Haru dah lama ? kok nggak bilang kalau mau datang ,kan kita bisa barengan. Makas--"

"Oh, kesini nya sama dia? lancar nih kayaknya pendekatannya"  sarkas Haruto

'kenapa ,, kenapa dia bisa bareng Aben ? harusnya kan gue yg datang bareng sama dia' 

"bener aja ya , aku dah terpuruk eh kamu deketan sama dia . Tau kok aku sekarang miskin cuman nggak nyangka aja secepat ini"  Haruto tersenyum kecut  .

'lo lupa apa kalo gue ga suka lo sama aben ,kyu'

"lo salah paham, gua sama Junkyu tadi habis dari toko buku , gua ikut kesini karna anter Junkyu yang udah janjian sama Jungwan ,sekalian mau kasih bunga buat tante"

'lo juga, junkyu udah punya gue pun masih lo deketin'

pikiran haruto di butakan rasa cemburunya yang membuat akal sehat nya tidak berfungsi

Second Change (Harukyu) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang