🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Siang hari ini sangat terik. Pemuda berperawakan tinggi melirik jam tangan nya yang menunjukan waktu tengah hari .
Caffe resto nya sangat penuh di jam makan siang begini, seperti sekarang sahabatnya -Yoon Jaehyuk- membawa rombongan dari divisi nya untuk makan siang di cafe resto milik Haruto.
Haruto sih seneng-seneng aja dengan promosi terselubung ini, sama-sama menguntungkan. Jaehyuk yang bisa pencitraan ke pegawai nya dan Haruto yang dapat banyak pelanggan.
Sudah 6 bulan semenjak namanya memiliki imbuhan gelar Sarjana , jadi sekarang waktunya di habiskan untuk mengelola Cafe Resto nya yg dia rintis, dengan harapan dia bisa berdiri sendiri .
"hufftt~" helaan nafas yang entah keberapa kali nya ini lolos lagi dari mulut Haruto .Pikirannya tidak karuan masih dengan apa yang di katakan Yoshi soal Junkyu.
"bro, ngelamun aja sih lu. Gue dah beres nih, mau bawa pasukan balik ke markas" Jaehyuk mengeluarkan kartu debit nya .
Kartu debit gaes, bukan kartu kredit. Kenapa?
kalo kartu kredit nanti Jae belanja mulu , jadi dia di bekali kartu debit alias ATM Card yang berisi dana pribadi hasil gaji nya. Kalo kata papa nya Jae sih biar anak nya itu sadar diri dalam menghamburkan uang gajinya.Haruto yang sedang standbye di kasir menerima kartu tersebut sambil mengetikan beberapa angka yang tertera di kartu ATM Jaehyuk pada alat gesek kartu .
"to, gada diskon gitu?" -Jaehyuk
"sekali dua kali ada diskon, ini dah yang ke 5 kali lu bawa rombongan. Bangkrut gua nanti kalo lu minta diskon terus" ucap Haruto tanpa menoleh sedikitpun ke arah teman nya itu.
Fokus dia, kalo salah mencet nominal biaa bahaya , pikirnya.
"ishhh ,pelit bener lu dah kaya mail nya upin ipin"
Haruto hanya tersenyum kecil dengan perbuatan teman nya yang hobi gratisan padahal orang kaya itu.
"oke gua cabut ya" Jaehyuk melambaikan tangan nya dan pergi di ikuti dengan anak buah kantor nya.
"yoi, thanks ya!!~" haruto sedikit berteriak karna si oknum sudah melalui pintu keluar.
Triingggg......
"Selamat siang, selam- .. Yedam?" Ucap Haruto saat bel di pintu berbunyi tanda ada tamu lagi yang datang dan ternyata Yedam lah orangnya, sepupu haruto dari pihak mama nya.
"nah untung ada tempat kosong" yedam tidak menjawab haruto tapi langsung mencari meja kosong dan menggiring teman nya untuk mengikuti dia
"kelakuan , untung sodara" -Haruto bergumam melihat kelakuan saudara nya yang agak hmmm sekali
"mau pesan apa ?" Haruto menyerahkan buku menu kepada Yedam dan teman nya itu.
"tar ..tar.. bingung gue mau makan apa, lu mau pesen apa Wan?" Yedam bertanya pada temannya yang bernama Junghwan .. ya.. Kim Junghwan .
"ini lu ga salah apa kesini jam segini?" Haruto melirik jam tangan nya yang menunjukan hampir jam 2 siang
"baru di kasih istirahat nya jam segini karna tadi pasien banyak, jadi giliran. Gilak banyak banget anjir tugas gua sampe lemes sendiri, masa kepaniteraan aja begini, belum ntar Koas, masih kudu ikutan tes Arrrrkkkkkkhhhh~~~" Yedam menundukan wajah nya diatas buku menu sambil mengerang frustasi
"hahaha ga akan kerasa kok kalo udah di jalani" Junghwan yang tadinya diam saja mulai mengeluarkan suara
"proses menuju cita-cita ternyata tak semudah menarik hati ayang" Yedam menambahkan
"dah buruan pesen, biar cepet makan cepet balik ke RS juga. Untung hari ini gua standbye di sini jd pesenan lu bisa express jalur keluarga ehehehe" Celoteh haruto
Yedam memilah milah menu yang menurut dia nyambung dengan perutnya saat ini karna kalo terlalu pedas nanti dia bolak balik ke toilet, sedangkan Junghwan sudah menulis pesanan nya, dia hanya pesan Nasi goreng kimchi. Siang siang makan nasi goreng itu sudah kebiasaan Junghwan, dia gak mau ribet dan menurut nya semua menu masakan di daftar kemungkinan akan lama datang nya, keburu gak cukup waktu ,pikirnya.
Lain kedua orang tadi, lain juga Haruto yang sesekali mencuri pandang kepada Junghwan .
'Kek kenal, tapi sumpah gua lupa ...Aduh siapa ya'
Otak nya terus memproses kenangan kenangan masalalu mencari keberadaan sosok yang kini ada di depan nya.
ibarat otak adalah sebuah perusahaan, mungkin saat ini dalam otak nya ada sekumpulan pekerja yang tengah mengobrak abrik file file demi mencari data tentang Junghwan dalam memori otaknya.
"Woii!! Tono! udah kelar mesen ini gue, buruan ih nanti jam istirahat gue keburu kelar. malah ngelamun".
geplakan yang cukup keras dari Yedam pada lengan Haruto membuat pria jangkung itu tersadar dari kegiatan mengingat ngingat nya .
"-eh. oh sorry . oke gue proses dulu pesenan nya ya"
Haruto kembali ke kitchen untuk memberikan memo pesanan Yedam dan junghwan lalu kembali ke meja kasir sambil mengamati Saudara sepupunya dan teman yg di bawanya itu
TBC
Double up~~~~~
🥰🥰🥰... lagi senengbkarna si duo imut habis updteini penumpang kapal sebelah pasti suka liat ini.. gemes banget upin ipin
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change (Harukyu) [End]
Fanfiction"gue nerima lu bukan karna apa yg lu punya, tapi nyatanya lu anggap gua sebaliknya" - Junkyu "maaf, jangan pergi lagi" -Haruto "posisi gue terjepit " -Jeongwoo. Warning , BxB zone Dom: Haruto Sub : Junkyu