Happy Sunday! Pardon me for any typos and errors ya.
song recommendation - Sweet Creature by Harry Styles
-
Mau mati.
Jaemin rasanya mau mati saja sekarang.
Nafasnya sudah pendek-pendek, serasa kadar oksigen yang tersedia di sekitarnya menipis sehingga ia kesulitan untuk bisa bernafas. Kedua pipinya sudah merah merona, berkas-berkas merah muda tercetak nyata sekali.
Bulir-bulir keringat pun menetes membasahi dahi dan membuat lepek rambutnya, Jaemin sangat benci karena ia pasti terlihat bak tikus tercebut got, belum lagi bajunya yang sudah menempel menjadi satu dengan kulitnya karena basah oleh keringat, membuatnya jadi sangsi dengan bau badannya padahal tadi ia sudah menyemprotkan parfum lebih banyak dari biasanya.
Sementara beberapa meter di depannya Jaehyun berlari dengan santai tanpa ada beban, rambutnya bergerak seirama dengan ayunan kakinya.
Sesekali ia akan melirik ke belakang untuk memastikan keadaan Jaemin dan tersenyum kecil sambil mengucapkan kata semangat dengan gestur kepalan tangan yang sebenarnya sih tidak membawa dampak apapun bagi Jaemin.
Kedua cacat di pipi Jaehyun yang timbul ketika ia tersenyum pada Jaemin justru terlihat seperti ia secara tidak langsung mengolok-olok Jaemin yang langkahnya terseok-seok, mencoba bertahan dengan sisa-sisa tenaga yang ada untuk terus bergerak mengejar sosok Jaehyun didepan.
Jaemin bersumpah ini adalah kali pertama dan terakhir ia akan menuruti permintaan Jaehyun untuk olahraga bersama.
Sudah cukup pagi ini saja ia membiarkan dirinya tersiksa karena harus berlari mengelilingi komplek perumahan Jaehyun yang ternyata sangat luas.
Tidak hanya itu Jaemin juga merasa malu karena di antara para penghuni komplek lainnya yang juga menghabiskan waktu untuk berolahraga di hari Sabtu pagi seperti dirinya dan Jaehyun, yang mana jumlahnya tidak sedikit, sepertinya Jaeminlah yang paling lambat ketika berlari.
Beberapa pelari yang umurnya bisa dipastikan lebih tua dari Jaemin bahkan menyalipnya dengan mudah karena ia yang seringkali memutuskan untuk berjalan ketika baru berlari beberapa langkah.
"Jaem ayo! Bentar lagi udahan kok, tuh tukang buburnya uda keliatan." Jaehyun berhenti sejenak, bersorak memberi semangat pada Jaemin yang tertinggal jauh di belakang dengan iming-iming semangkuk bubur ayam langganan yang ia gemari. Jaemin yang sedang berhenti sejenak hanya mengangguk-angguk cepat sebagai balasan, malas membuka mulut untuk berbicara.
Tangan Jaemin bergerak mengusap keringat yang mengucur di pelipisnya dan membuangnya asal, "Duluan aja Dok, nanti aku nyusul. Gak usah ditungguin beneran deh nanti aku nyusul kok."
Jaemin membuat gestur mengusir dengan kedua telapak tangannya, berharap Jaehyun segera beranjak pergi dan menuju warung bubur ayam yang sudah terlihat di depan sana, cukup ramai dengan para pembeli yang mengantri.
Jaehyun tersenyum kecil melihat Jaemin yang sedang mengatur nafasnya, hatinya tersentuh melihat Jaemin yang berusaha menepati janjinya untuk berolahraga, meski dengan tenaga yang pas-pasan dan harus disertai dengan berjalan setiap ia berlari beberapa meter, namun Jaehyun tetap harus mengapresiasi Jaemin karena ia tidak merengek sedikitpun.
Maka dari itu kemudian Jaehyun memutuskan untuk berjalan mendekati Jaemin, meraih jemari milik Jaemin yang terangkat dan sedang bergerak cepat mencoba menciptakan angin yang bisa meredakan rasa gerah yang mendera dirinya, lalu Jaehyun membawanya kedalam genggaman tangannya.
Semua terjadi begitu cepat bagi Jaemin, sedetik yang lalu ia masih mengumpulkan sisa tenaga untuk kembali bergerak menyusul Jaehyun namun sedetik kemudian tangannya telah ditarik oleh Jaehyun untuk ia bawa berlari kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daylight // 2Jae
RomanceSelama 29 tahun Jaehyun hidup ia selalu yakin bahwa dirinya adalah 100% lelaki straight. Tetapi semuanya berubah ketika cucu pemilik rumah sakit tempat Jaehyun bekerja tinggal bersama dengannya. Jaemin yang shopaholic dan selalu bertindak sesuka hat...