DOR! Surprise! I'm back!
song recommendation: Good Advice by Peach Tree Rascals
Pls pardon me for any errors and typos:)
This chapter contains more than 7000 words jd bacanya pelan-pelan saja ya.
CW: Potential Suicide (implisit)
-
Jaemin mematut pantulan dirinya pada cermin full-body yang ada di kamarnya, hari ini ini ia akan pergi 'malam mingguan' layaknya anak muda pada umumnya. Ini merupakan kali pertama ia akan pergi keluar pada hari Sabtu malam setelah ia menetap di Indonesia selama hampir empat bulan.
Bukan dengan Jaehyun, bukan juga dengan teman-temannya yaitu Haechan, Somi dan Renjun, melainkan dengan Mark-lah, Jaemin akan pergi malam ini, atau lebih tepatnya menemani kakak tingkatnya itu untuk manggung di sebuah kafe di daerah Tebet.
Well for you information saja, sudah dua minggu ini Jaemin meminimalisir semua bentuk komunikasi dengan Jaehyun. Jaemin mulai sering beralasan ada kerja kelompok atau ingin melakukan review dengan teman-teman agar tidak dijemput pulang oleh Jaehyun, lalu ia akan pulang dan tiba dirumah lewat dari jam makan malam sehingga ia tidak perlu makan bersama-sama dengan Jaehyun.
Jika berada dirumah, Jaemin akan mendekam di dalam kamarnya dengan alibi sedang belajar agar ia tidak bertemu dengan Jaehyun. Jaemin juga menghabiskan weekendnya minggu lalu dengan belajar di kafe bersama Renjun dan Somi dan baru akan pulang pukul 9 malam hari.
Berkali-kali Jaemin juga hampir kelepasan menghubungi Jaehyun lewat pesan singkat seperti biasanya yang ia lakukan ketika mereka harus berpisah karena ia mesti kuliah dan Jaehyun harus bekerja. Beruntung ia bisa menahan hasrat dirinya yang ingin berbagi foto-foto berisikan hal-hal random seperti menu makan siang yang ia pesan hari ini di kantin, suasana kelas ketika kuliah, pamer barang-barang gemas yang baru saja ia check out dari e-commerce.
Semua itu Jaemin lakukan dengan harapan bahwa perasaan suka yang ia miliki terhadap Jaehyun akan berkurang atau malah hilang jika mereka tidak menghabiskan waktu bersama. Jauh di dalam lubuk hatinya Jaemin masih berpikiran apakah mungkin rasa ini timbul hanya karena mereka sering bersama-sama setiap saat dan mungkin akan hilang jika mereka tidak bertemu.
Jaehyun yang memang kurang peka hanya menganggap angin lalu hal itu, ia pikir Jaemin memang sedang sibuk dengan dunia kuliahnya, seperti yang dulu ia lalui ketika menjadi mahasiswa kedokteran. Ia pun hanya bisa menyemangati Jaemin dan mengingatkan anak itu untuk tetap menjaga kesehatan agar tidak jatuh sakit tanpa sedikitpun berpikir yang aneh-aneh.
Jaemin yang sering menghabiskan waktu di kampus bahkan ketika jam kuliahnya sudah usai membuat ia menjadi sering bertemu dengan Mark. Pertemuan pertama mereka adalah ketika kelas Jaemin dibatalkan hari Rabu siang dan ia enggan untuk pulang cepat ke rumah sehingga ia memutuskan untuk mampir di sebuah kafe di seberang kampus, Dandelion Coffee.
Jaemin dan teman-temannya sudah beberapa kali ingin mampir untuk mengerjakan tugas di kafe ini namun selalu batal karena tergoda oleh promo GoFood, sehingga seringkali mereka akan mengerjakan tugas di gazebo ditemani minuman dan makanan hasil berburu promo di GoFood. Jauh lebih hemat dan murah tentu saja.
Dandelion Coffee didominasi dengan warna hijau tosca dan putih gading, dihiasi dengan berbagai lukisan abstrak dan juga ornamen-ornamen vintage yang indah dipandang mata. Jaemin sedikit terkesima ketika wewangian beraroma bunga menyapa indera penciumannya ketika ia melangkah masuk. Suasana kafe yang tak terlalu ramai juga menambah kesan sempurna bagi mahasiswa atau pekerja kantoran yang butuh ketenangan.
Disanalah Jaemin bertemu dengan Mark yang lebih dulu datang, duduk di meja pojok dekat dengan kaca ditemani secangkir caffé latte dan sepotong fudgy brownie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daylight // 2Jae
RomanceSelama 29 tahun Jaehyun hidup ia selalu yakin bahwa dirinya adalah 100% lelaki straight. Tetapi semuanya berubah ketika cucu pemilik rumah sakit tempat Jaehyun bekerja tinggal bersama dengannya. Jaemin yang shopaholic dan selalu bertindak sesuka hat...