Welcome June✨
song recommendation: Love Spells by Sivia
Pls pardon me for any errors and typos:)
-
Suara televisi dari salah satu channel olahraga yang sedang menampilkan pertandingan basket menghiasi kediaman rumah Jaehyun.
Saat ini Jaehyun dan Jaemin tengah bergelung di atas sofa yang ada di ruang tamu. Sedikit kurang nyaman memang dikarenakan ukuran sofa yang tidak terlalu lebar, sehingga sangat pas-pasan untuk bisa menampung tubuh dua lelaki dewasa dengan tinggi badan yang menjulang.
Namun hal tersebut tak menjadi penghalang, malahan keduanya justru menikmati keadaan tersebut. Tubuh mereka yang berdekatan tanpa adanya jarak. Punggung Jaemin yang menempel pada dada Jaehyun. Serta kaki keduanya yang seringkali bersentuhan.
Tangan kanan milik Jaehyun ia gunakan sebagai alas bagi kepala Jaemin, berusaha abai akan rasa kram yang mulai menyerang dan terasa menyiksa. Jaehyun tak ambil pusing akan rasa sakit tersebut, ia terlalu sibuk menikmati lembutnya rambut milik Jaemin yang menguarkan wangi khas sampo coconut miliknya, memenuhi indera penciuman yang lebih tua.
Kedua mata Jaehyun sibuk pandangi raut wajah milik Jaemin yang tampak serius memperhatikan pertandingan basket semifinal Conference antara Miami Heats dan Philadelpia 76ers. Pertanding seru antara kedua tim basket papan atas tersebut tersisa satu babak lagi dengan skor yang dipimpin oleh Heats.
Jaehyun sendiri sedikit kaget melihat Jaemin yang begitu fokus menyaksikan pertandingan, kadang jari telunjuknya ia angkat untuk menunjukkan rasa kesalnya, mulutnya juga sesekali lontarkan seruan ketika poin berhasil dicetak.
"I don't know that you love watching basketball game," ucap Jaehyun setengah berbisik tepat pada telinga Jaemin. Jaemin yang mendengar suara rendah Jaehyun otomatis meremang, fokusnya pada pertandingan sedikit terbuyarkan.
"Sahabatku di US anak basket jadi aku lumayan sering nemenin dia tiap ada tanding, selain karena aku ga ada kerjaan ya kasian juga soalnya dia gak punya temen selain aku hehehe."
Jaehyun mengangguk kecil mendengar penjelasan dari yang lebih muda, masih dengan kedua matanya yang memandang wajah Jaemin lurus-lurus.
Jaemin sebenarnya sadar akan hal itu, namun ia berusaha keras untuk tak peduli. Ia masih malu jika mengingat sesi make out mereka tadi, yang usai setelah Jaehyun mendapat telfon dari dokter jaga yang ingin konsul pasien. Jaemin memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mandi dan membersihkan dirinya setelah seharian berada di luar rumah.
"So you also know how to play basketball?"
Jaemin menggeleng cepat mendengar pertanyaan Jaehyun. Jaemin memang sudah seringkali ditawarkan oleh Eric untuk diajarkan cara bermain basket yang tentu saja ditolak mentah-mentah olehnya. Duh dia kan anti banget sama kegiatan fisik apalagi kalau dilakukan di luar ruangan, terpapar sinar matahari yang panas. Sudah bikin capek, bikin keringatan pula.
"Yah baru aja mau saya ajakin basketan," Jaehyun sedikit kecewa mendengar jawaban Jaemin, walau ia sudah sedikit bisa mengira.
"Emang Dokter bisa main basket?"
"I used to be a captain back in high-school."
Jaemin otomatis langsung memutar wajahnya dan balik menatap Jaehyun dengan raut wajah tak percaya.
"Ha?! Beneran?" tanya Jaemin mencoba memastikan.
Jaehyun beri anggukan tegas lalu berkata, "Beneran dong, tim basket saya tuh termasuk tim basket jago loh. Waktu saya jadi kapten kami pernah ikutan DBL dan menang jadi juara dua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daylight // 2Jae
Любовные романыSelama 29 tahun Jaehyun hidup ia selalu yakin bahwa dirinya adalah 100% lelaki straight. Tetapi semuanya berubah ketika cucu pemilik rumah sakit tempat Jaehyun bekerja tinggal bersama dengannya. Jaemin yang shopaholic dan selalu bertindak sesuka hat...