Sakura pun melihat ke arah Sasuke yang sedang membaca buku. Sasuke hanya melirik Sakura sekilas dan melanjutkan aktivitas nya yaitu membaca buku. Mau tak mau Sakura duduk dihadapan Sasuke. Hanya 3 pilihan yg bisa Sakura pilih, duduk disebelah Sasuke? Ah tidak mungkin, Ikut Ino mencari buku? Ah dia terlalu malas untuk menghampiri sahabatnya itu, dan pilihan terakhir hanya duduk di hadapan Sasuke, yaaa akhirnya ia memilih pilihan terakhir itu. Seketika, suasana mereka berdua pun berubah menjadi canggung. Tak ada sepatah kata pun yang mereka keluarkan. "Kau sedang apa disini?" Tiba tiba Sasuke memecah keheningan. "A-aku menemani Ino. Kau sendiri?" Tanya Sakura. "Menemani Naruto." Jawab Sasuke singkat. "Naruto juga ada disini?! Rasanya semakin tidak nyaman saja berada disini. Ino cepat tolong akuuu!" Batin Sakura. "Tem-" tiba tiba Naruto datang memecah keheningan lalu menatap ke arah Sakura. "Hn?" Jawab Sasuke singkat."Aku sudah selesai. Ayo kita pulang." Ajak Naruto yang ingin sekali cepat cepat keluar dari toko buku itu. "Hn, baiklah." Jawab Sasuke. Sepasang sahabat itu pun meninggalkan Sakura sendirian. "Forehead! Aku sudah selesai. Mari kita pulang. Sai-kun akan kerumahku sore ini. Aku ingin memasak makanan favorite Sai-kun sebelum Sai-kun datang." Seru Ino dengan antusias. "Okee ayoo." Sakura menyetujui ajakan Ino. Di sepanjang perjalanan, Sakura terlihat murung. "Kau kenapa lagi forehead?" Tanya Ino. "Begini Ino, aku bingung harus bagaimana. Naruto menjauhiku, Sasuke berpacaran dengan sahabatku sendiri, Hinata. Aku jadi bingung sekali." Kata Sakura sembari memain mainkan rambutnya. "Are? Kau bilang Sasuke berpacaran dengan Hinata? Apakah aku tidak salah dengar?" Tanya Ino. "Mereka memang sudah pacaran sebelumnya. Hinata menyembunyikan nya dari kita berdua. Terutama dariku." Kata Ino. "Hmm." Ino bergumam. "Doushite?" Tanya Sakura. "Begini saja... Lupakanlah Sasuke. Masih banyak lelaki yang lebih baik dari Sasuke. Contohnya Naruto. Aku yakin Naruto bisa membuatmu bahagia." Saran Ino. "Kau benar... Masih banyak ikan dilaut, tapi Sasuke adalah Lautanku. Aku sudah tahu sejak awal Sasuke memang tidak akan bisa menjadi kekasihku.." Kata sakura dengan suara parau. "Lantas kenapa kau masih mengharapkannya? Mengapa kau masih mengejar cintanya padahal kau tahu kau tidak akan mendapatkan cintanya?" Tanya Ino. "Aku tidak akan menyerah mendapatkan cinta Sasuke. Karena aku yakin, suatu saat nanti, apa yang aku perjuangkan dengan maksimal, akan mendapatkan hasil yang sangat baik. Tak perduli apakah dia mencintaiku atau tidak, yang terpenting aku akan memperjuangkannya sampai aku mencapai hasil yang terbaik. Cinta yang tulus akan dibalas oleh ketulusan juga." Kata Sakura. Ino terdiam sejenak. Ia memikirkan apa yang Sakura katakan tadi. "Hei hei, Sakura, dengarkan aku. Kau tidak perlu bersikap seperti ini. Aku tahu kau sangat mencintai Sasuke. Tapi terima lah takdirmu Sakura. Kau tidak ditakdirkan bersama Sasuke. Aku tidak sanggup melihat sahabatku terus seperti ini. Aku ingin sahabatku bahagia." Ino mengelus pundak Sakura. Sedikit demi sedikit, Sakura mulai menitikan air matanya. "Arigatou Ino. Kau memang sahabatku yang paling baik." Kata Sakura sembari memeluk tubuh Ino. "Sama sama Sakura." Ino tersenyum sembari membalas pelukan Sakura.