"Aku bisa jelaskan." Kata Sasuke. "Mau jelaskan apalagi? Semua sudah jelas." Sakura beranjak dari tempat duduknya. Dan pergi ke kamarnya. Namun tangan kekar Sasuke menahannya. "Tunggu Sakura." cegah sasuke. "Lepaskan aku!" Sakura memberontak. Sakura pun pergi ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan keras. Sasuke menggaruk kepala frustasi.
Keesokan harinya
"Aku akan tinggal dirumah orangtuaku sampai hari kelahiranku." Sakura menenteng tas besar. "Sakura.." Sasuke menatap sakura sedih. "Kumohon." Sakura memohon. "Baiklah. Tapi biarkan aku mengantarmu." Kata Sasuke. "Hmm." Gumam Sakura. Sasuke hanya menghela nafas.Mereka pun sudah sampai dirumah orang tua Sakura. "Aku akan sering berkunjung kesini." Kata Sasuke. Sakura tidak menjawab dan langsung memasuki rumah orangtua nya itu.
Minggu pagi
Ahh Sakura bosan berada dirumah, ia pun pergi ke mall terdekat untuk membeli perlengkapan bayi. Setelah selesai membeli perlengkapan bayi, ia pergi ke cafe di mall tersebut. Sang pelayan menghampiri Sakura. "Mau pesan apa?" Tanya sang pelayan ramah. "Aku ingin memesan ramen udon, dan ocha hangat." Sakura menjawab ramah. "Baiklah. Tunggu sebentar." Jawab sang pelayan. Sang pelayan itu pun berlalu pergi meninggalkan Sakura."Sakura?" Tiba tiba sosok lelaki berambut merah mendekati Sakura. "Gaara?" Sakura terkejut.
Sabaku no Gaara adalah nama dari mantan kekasih Sakura saat SMP. Mereka berpisah karena Gaara pindah ke luar kota. Jadi mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan daripada berhubungan jarak jauh.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya Gaara. "Tentu saja boleh, Lagian aku juga merasa kesepian." Sakura tersenyum ramah.
"Kudengar kau sudah menikah dengan Sasuke Uchiha pemilik Uchiha corp. Itu. Benarkah?" Tanya Gaara. "Hahaha ya itu benar. Dan sekarang aku sedang mengandung buah hati Sasuke Uchiha." Sakura tertawa hambar sambil mengelus perutnya. "Selamat ya Sakura." Gaara tersenyum simpul. "Arigatou Gaara-kun." Sakura membalasnya dengan senyuman tulus.
Makanan yang tadi Sakura dan Gaara pesan pun datang.
"Itadakimasu~" kedua insan itu pun makan dengan lahap sambil mengobrol tentang kehidupan masing masing.
Setelah selesai makan, tiba tiba "Sakura!" Seseorang menggebrak meja mereka berdua. "Sa-suke?" Sakura membulatkan mata.
"Kau menuduh aku selingkuh tapi sekarang malah kau sendiri yang selingkuh." Sasuke melirik gaara yang tampak tenang.
"Oh ya? Aku selingkuh? Lalu bagaimana kau sendiri dengan wanita dibelakangmu itu?" Sakura melihat karin dengan tatapan tak suka. "Dia mengikuti ku." Sasuke mengepalkan tangannya. "Sasuke-kun bukannya ingin menemaniku membeli perlengkapan bayi?" Karin dengan genit nya memegang tangan Sasuke. "Tapi perjanjiannya setelah aku menemanimu belanja kau tidak akan mengganggu ku bukan?" Tanya Sasuke kesal."Menemaninya belanja hah? Romantis sekali. Padahal aku sendiri yang status nya adalah istrimu, belanja perlengkapan bayi sendiri? Untung ada gaara yang menemaniku." Sakura tertawa mengejek. Sakura semakin mengepalkan tangannya.
"Sudah cukup dengan drama queen nya. Aku pergi!" Sakura menangis dan pergi meninggalkan mereka bertiga. "Tunggu Sakura." Gaara menyusul Sakura. "Dengarkan aku, jika kau tidak bisa menjaga Sakura, biarkan aku yang menjaga nya. Aku lebih baik darimu. Aku bisa merebutnya darimu" Gaara berbisik di telinga Sasuke. Sasuke mengeraskan rahangnya dan semakin mengepalkan tangannya. "Sakura milikku!" Kata Sasuke. Gaara pun menyeringai lalu pergi mengejar Sakura. "Ayo kita belanja Sasuke-kun." Karin menggandeng lengan Sasuke dengan genit. Sasuke melepaskannya dengan paksa. "Jangan menyentuhku!" Kata Sasuke.
"Chotto matte Sakura-chan." Gaara menarik pundak Sakura. Sakura pun berbalik menghadap Gaara. Gaara pun memeluk Sakura. "Tenang. Ada aku disini." Sakura terkejut lalu menangis sejadi jadinya sambil membalas pelukan gaara dengan erat. "Arigatou Gaaara-kun." Kata Sakura disela tangisannya. "Kau benar benar lucu saat menangis." Kata gaara. Sakura melepaskan pelukannya dan menatap gaara heran. "Tapi bukan berarti saat aku bilang kau lucu kau akan lebih sering menangis. Aku benci melihatmu menangis. Kau akan lebih manis saat tersenyum. Maka dari itu, aku minta kau selalu tersenyum meskipun banyak masalah yang menimpamu. Kau boleh menceritakan semua masalahmu padaku jika itu membuatmu nyaman." Kata gaara.
Sakura tersenyum sembari mengeluarkan air mata. "Ayo. Aku akan mengantarmu pulang." Ajak gaara. Mereka berdua pun pergi.