21

10.4K 342 1
                                    

"Ah Ino, aku tak bisa tidur." Sakura mengubah posisinya menjadi duduk. "Hmm? Kau tidak bisa tidur? Baiklah akan ku temani. Hoaaam" Ino mengucek ngucek matanya sembari menguap. "Tak apa. Jika kau mengantuk, tidur saja." Kata sakura. "Tidak, aku akan menemanimu." Kata ino.

"Ino, kau mengenal Sabaku no gaara kan? Mantan kekasihku saat SMP? Kemarin aku bertemu dia. Dan dia mengantarku pulang. Kau tahu tidak? Perasaan aneh itu kembali muncul. Tetapi yah kau tahu, aku langsung membuang jauh jauh perasaanku itu, karena bagaimanapun aku masih berstatus suami dari Sasuke Uchiha." Sakura berbicara panjang lebar sembari melihat ke langit langit kamar Ino. "......." Ino tidak merespon. Sakura melirik ino. "Ahh dasar anak ini, ku bicara panjang lebar ia malah tertidur pulas." Sakura memasang poker face.

Karena bosan, sakura pun berjalan ke balkon yang terhubung dengan kamar Ino di lantai 2.

Angin malam menerpa wajah Sakura. Rambut sakura di ikat, Namun masih menyisakan poni nya yang tergerai diterpa angin.

"Aku merindukanmu, Sasuke-kun." Perlahan lahan, sakura pun mengeluarkan air mata. "Mengapa semua ini harus terjadi? Mengapa kami-sama tidak membiarkanku hidup berbahagia dengan keluarga kecilku?" Air mata Sakura mengalir deras.

Sakura melirik handphone nya. "Bahkan Sasuke-kun tidak ingat padaku." Sakura menutup wajahnya. Tiba tiba ia teringat gaara. Yaa dia sedang membutuhkan lelaki itu. Sakura pun mengambil dompetnya di tas dan mengeluarkan kartu nama yang gaara berikan. Ia ragu ragu untuk menelepon gaara. Apakah gaara sudah tidur? Pikir Sakura dalam hati. Ia melirik jam, ah sudah jam 1, sepertinya gaara sudah tidur. Pikir sakura. Tetapi semakin lama, rasa ingin sakura untuk menelepon gaara semakin besar. Ia pun memberanikan diri menelepon gaara.

Tut

Tut

Tut

"Moshi moshi." Jawab gaara

"Ah kau belum tidur rupanya. Ini aku sakura."

"Ah Sakura ya? Ada apa sakura-chan menelepon malam malam begini?"

"Nandemonai. Apakah aku mengganggumu gaara?"

"Tidak kau tidak mengganggu. Hanya saja, aku khawatir padamu. Mengapa jam segini kau belum tidur? Ibu hamil tidak baik tidur terlalu malam."

Ahh sakura merindukan perhatian ini. Biasanya sasuke-lah yang berkata seperti itu. Perlahan lahan air mata sakura menetes.

"Sakura?"

"Ah iya gaara? Maaf tadi aku sedang melamun."

"Kau menangis?"

Sial, kenapa gaara begitu peka? Rutuk sakura dalam hati. "Tidak. Hanya saja..."

"Hanya saja apa?"

"Aku sedang flu."

"Kau sakit? Baiklah, sudah cukup nona, kau harus tidur sekarang juga. Pikirkan anak yang dikandungmu. Bila kau sakit, anak itu pun merasakan apa yang kau alami."

"Kau benar."

"Baiklah, oyasumi sakura-chan."

"Oyasuminasai gaara-kun."

Sakura pun mematikan handphone nya dan bergegas tidur. Benar juga kata gaara, aku harus menjaga kesehatan demi anakku. Batin sakura.

Oyasumi Sasuke-kun. Sakura tersenyum miris dan terlelap dengan nyenyak.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang