Kring
Kring
"Moshi moshi gaara-kun?" Gadis bersurai merah muda yang baru saja bangun tidur itu sedang menjawab panggilan dari seseorang.
"Ohayou Sakura-chan. Maaf pagi pagi aku sudah mengganggu. Aku hanya ingin mengajakmu jalan jalan. Kau mau tidak?" Tanya gaara.
"Tentu saja aku mau. Tapi aku sedang tidak ada dirumah."
"Memangnya kau sedang ada dimana?"
"Aku sedang ada dirumah sahabatku, Ino."
"Souka, baiklah kirimkan alamat rumah sahabatmu kepadaku. Nanti siang biar aku menjemputmu disana."
"Apakah tidak merepotkan?"
"Tentu saja tidak. Sudah dulu ya sakura, aku ada perlu dulu. Jaa ne."
Panggilan dari gaara pun terputus. Entah mengapa sakura sangat bersemangat untuk bertemu gaara kali ini.
"Siapa itu?" Tiba tiba ino yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya itu bertanya. "Ano, itu gaara, mantan kekasihku yang pernah aku ceritakan padamu." Kata sakura. "Souka, ada apa dia meneleponmu?" Kata ino penasaran. "Dia mengajakku jalan jalan. Apakah kau mau ikut?" Ajak sakura. "Ah tidak. Aku tidak ingin mengacaukan kencan sahabatku dengan mantan kekasihnya. Lagi pula sai akan pulang. Dia aku membunuhku jika tahu aku tidak ada dirumah saat dia pulang." Sindir ino. "Ini bukan kencan ino." Sakura memasang poker face nya. Ino hanya tertawa.
5 jam kemudian
Tinn tinnn
Suara klakson mobil terdengar di depan rumah megah Ino.
"Ah sepertinya itu gaara. Kalau begitu aku pergi dulu ya Ino. Terimakasih untuk semuanya. Bye bye." Sakura pun beranjak pergi keluar dari rumah ino.
"Konichiwa." Sapa sakura. "Konichiwa. Ayo masuk." Gaara tersenyum ramah. Sakura pun masuk kedalam mobil gaara. "Kita akan kemana?" Kata Sakura. "Kita makan siang." Kata gaara. "Baiklah." Gaara pun melajukan mobilnya.
Kring.. kring..
"Moshi moshi sasuke?" Kata ino
"Ino apakah sakura ada dirumahmu?"
"Sakura baru saja pergi dengan.." ino keceplosan.
"Sakura pergi dengan siapa?!" Ada nada marah, cemburu, dan juga khawatir dalam perkataan sasuke.
"Gaara." Ino mengucapkannya dengan hati hati.
"Benarkah?! Mereka pergi kemana?"
"Entahlah. Aku lupa tidak bertanya."
"Baiklah kalau begitu terima kasih. Jaa ne." Sasuke pun memutuskan teleponnya.
Di restaurant
"Kau mau pesan apa?" Tanya gaara. "Aku ingin onigiri saja." Kata sakura. "Baiklah akan aku pesankan." Kata gaara.Pesanan pun datang. Pelayan itu meletakan onigiri dihadapan sakura. Tiba tiba sakura teringat sesuatu. "Biasanya sasuke yang selalu memesan onigiri" batin sakura. "Sakura?" Tanya gaara. "Eh iya gaara ada apa?" Sakura tersadar dari lamunannya. "Mengapa kau melamun?" Tanya gaara. "Daijobu desu. Ayo kita makan. Itadakimasu~" sakura pun mulai makan onigiri tersebut sambil mengingat sasuke.
"Huahh kenyang sekali. Arigatou gozaimasu gaara-kun." Sakura tersenyum ramah. "Douiteshimashita. Hmm sakura?" Tanya gaara. "Ada apa gaara-kun?" Balas sakura. Gaara pun meraih tangan sakura yg terletak diatas meja. "Daisuki-desu Sakura-chan. Aku tahu tak sepantasnya aku berbicara seperti ini pada wanita hamil yang sudah menikah. Namun, aku tak bisa menyimpan rasa ini terlalu lama. Aku tak berharap kau membalas perasaanku. Aku hanya ingin kau tahu, aku menyukai- tidak, aku mencintai mu." Kata gaara sembari menggenggam tangan sakura. Sakura terkejut. Ia pun segera melepaskan tangannya yang digenggam gaara. "Maafkan aku gaara, tapi tak sepantasnya kau menggenggam tanganku. Aku terima semua pernyataanmu, tetapi aku benar benar tak bisa untuk membalas perlakuanmu padaku. Aku sudah punya sasuke. Aku takut ada yang melihat kita seperti ini. Aku harap kita masih bisa berteman baik." Sakura tersenyum pada gaara. Gaara tertunduk lesu. "Sepertinya aku harus pergi." Kata sakura. "Biarkan aku mengantarmu." Kata gaara terluka. "Tidak perlu. Lagian aku takut ketahuan sasuke dan juga orangtua ku bahwa aku pulang bersama lelaki lain. Aku pulang dulu, jaa ne." Sakura pun pergi. Gaara duduk lesu di tempat duduknya. Dan meminum minuman yg ia pesan.
"Gaara?" Tanya seorang wanita.