Cyra tahu jawaban seperti apa yang akan diberikan pada orang tuanya setelah satu bulan diam di rumah dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya kini gadis itu belum berminat untuk bekerja.
"Papa tidak memaksa, cuma bertanya. Ketika berada di London kamu begitu semangat bekerja, kamu tidak betah di sini?"
"Aku lebih tertarik membangun ulang dari pada langsung masuk sebagai bos."
Bhagawanta dan Mikhayla saling pandang mendengar jawaban putrinya.
"Bagaimana kalau perusahaan cabang?"
"Di?"
"Semarang." Mikhayla yang menjawab menunggu respon putrinya.
"Not bad."
"A-----"
Mikhayla segera menyela agar Bhagawanta tidak melanjutkan kalimatnya. "Atur jadwalmu."
"Aku tidak sibuk."
"Maksud Mama jadwal reuni dengan temanmu."
Cyra tersenyum tipis. Karena bosan di rumah gadis itu kerap keluar untuk bertemu teman-temannya, Tapi satu minggu terakhir ini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
"Oke." Semarang, lumayan aku belum pernah ke sana. Tapi dia tidak berjanji akan bekerja di sana.
Cyra bukan tipikal yang mudah kehilangan mood atau baper, segala sesuatu lebih dipertimbangkan dengan logika tidak ada istilah tega atau tidak enak. Jadi sampai sejauh ini tidak ada yang mempengaruhi suasana hatinya.
"Aku akan pergi besok."
Mikhayla tidak terkejut dengan pemberitahuan tersebut, lebih cepat lebih baik karena menunda potensial bukan pilihan bagus untuk berhasil sejak dini. Karena putrinya yang memilih pulang maka dia harus bertanggung jawab dengan pilihannya.
Berbeda dengan sang suami yang tidak menonjolkan keinginannya Mikhayla punya prinsip sendiri saat menghadapi anak-anak.
"Besok tanggal 22, kamu tidak akan menundanya."
"Baik." tidak perlu persiapan khusus, berapa pasang baju untuk beberapa hari di sana selama inspeksi cukup.
"Ngobrolin apa, kok pada serius?"
Fayza bergabung dengan orang tua juga kakaknya.
"Kerjaan kakakmu." Mikhayla tidak ingin membahas lagi.
"Oh." Fayza melirik sekilas Cyra yang sama sekali tidak ingin menyapanya.
"Sudah cantik mau ke mana?"
"Temenin mas Abhie, Pa"
Bhagawanta tersenyum. Akhir pekan putranya selalu menyempatkan waktu untuk adik-adiknya. Karena sudah selesai bicara dengan Cyra laki-laki itu meninggalkan anak-anaknya yang sedang menunggu Abhie.
Tidak lama suara Ulya terdengar. "Aku juga." gadis itu tersenyum. "Ketemu mba Kania, mau ditraktir makan Donut di toko yang baru buka itu Ma."

KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Cinta Saudara Angkat
Romance💋 Sekuel istri pengganti Cyra yakin ia tidak akan jatuh cinta pada kakak angkatnya, ia semakin risih terhadap Abhie ketika usianya beranjak remaja dan memutuskan sekolah di luar negeri. Bertahun-tahun tinggal di London hingga akhirnya gadis itu pul...