"Panggil mas Abhie, Cyra."
Cyra baru menarik bangku. "Belum sarapan juga?"
"Iya, sekalian. Coba lihat sudah bangun belum. Semalam mas-mu pulang jam tiga."
"Mungkin masih tidur Ma. Kan baru jam sembilan."
"Mama mau pergi, nanti Abhie terlambat meeting."
Seluruh penghuni sudah pergi tinggal dirinya dengan bibi dan Abhie yang masih di kamar.
"Mama pulang agak malam, lihatin adik-adikmu nanti."
Cyra mengangguk, lantas menuju ke kamar Abhie. Pulang jam tiga pagi, ke mana saja?
Cyra mengetuk pintu kamar laki-laki itu, karena ada meeting seperti kata mama dia terus mengetuk sampai pintu terbuka.
"Bagaimana kalau minggu depan?"
Abhie sedang bicara ditelepon dan Cyra bisa mendengar suara perempuan dari seberang.
"Akan kupikirkan." dengan isyarat matanya Abhie menyuruh Cyra masuk
Cyra memperhatikan kamar laki-laki itu, untuk seorang pria lajang kamar ini termasuk rapi. Tidak ada baju kotor yang berceceran dan cukup wangi juga.
"Ayolah Bi, kapan lagi coba?"
Abhie melihat Cyra seperti sedang menunggunya. "Nanti kukabarin, sudah dulu ya."
"Maaf ganggu, kata mama Mas ada meeting." Cyra melihat Abhie sudah rapi dengan setelan kantor.
"Iya, terimakasih."
Cyra akan keluar, sebelum menutup pintu kamar gadis itu mengajaknya sarapan bersama. "Turun, sarapan dulu."
"Iya."
Cyra tidak mempermasalahkan cara Abhie berinteraksi dengannya, ini hal biasa walaupun dengan adik-adik pembawaan laki-laki itu begitu ramah membuat adiknya nyaman.
Saat ingin kembali ke ruang makan Cyra bertemu seorang wanita dengan pakaian formal dan rambut terikat rapi.
"Sekertaris mas Abhie?"
Wanita itu mengangguk sopan. "Benar Bu."
"Dia sedang turun, duduk dulu." Cyra meninggalkan wanita itu karena perutnya sudah lapar.
"Mas Abhie sarapan juga kan?" tanya bibi.
"Mungkin."
Cyra mengambil sendok dan mulai menikmati nasi goreng buatan bibi. Ketika melirik ke samping ia melihat sarapan yang berbeda dengannya. Tidak ada nasi, hanya dua lembar roti dengan parutan keju, satu mangkuk salad dan segelas jus Mangga.
Sedangkan ia sarapan dengan nasi goreng dan segelas susu.Kenapa sarapannya terlihat istimewa?
"Kamu tidak ikut sarapan?"
Cyra tidak menoleh karena tahu pertanyaan itu bukan ditujukan untuknya.
Ia juga tidak memperhatikan lagi ketika Abhie menarik bangku dan mulai sarapan tapi yang menarik perhatian adalah keberadaan sekretaris laki-laki itu."Bekal makan siang sudah kusiapkan."
Cyra mengunyah sambil melihat wanita yang berdiri tidak jauh dari Abhie.
"Lain kali kamu juga ikut makan."
Wanita itu menunduk hormat sebagai respons untuk perintah sang atasan.
Pemandangan baru atau ini kali pertama dia sarapan dengan Abhie? Mungkin semua adiknya sudah tahu tentang ini, melihat keduah orang itu tidak kaku seperti sudah biasa dengan keadaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Cinta Saudara Angkat
Romans💋 Sekuel istri pengganti Cyra yakin ia tidak akan jatuh cinta pada kakak angkatnya, ia semakin risih terhadap Abhie ketika usianya beranjak remaja dan memutuskan sekolah di luar negeri. Bertahun-tahun tinggal di London hingga akhirnya gadis itu pul...