6

2.9K 481 12
                                    

Sebuah hotel plus dua kamar telah dipesan oleh Abhie. Nyaman dengan view yang indah karena mereka akan tinggal beberapa hari di kota itu sesuai permintaan Cyra.

Sebelum menyambut kesibukan pertama esok hari Cyra berencana jalan-jalan di Minggu sore pertama di Semarang.

"Kamu saja." Abhie tidak tertarik dengan ajakan Cyra ia juga tidak mengatakan ada yang ingin dikerjakannya sebelum tiba di perusahaan besok.

"Eum." Cyra melirik ke kamar dengan sorot yang membuat Abhie tersinggung hingga laki-laki itu membuka lebar pintu kamarnya.

"Aku tidak menyembunyikan orang lain." Abhie membuka pintu kamarnya. "Mungkin kamu ingin memeriksanya."

Cyra masih berdiri di depan pintu tapi tidak lagi melihat ke dalam. "Menunggu seseorang?"

"Tidak."

Wanita itu melenggang masuk dan memilih duduk di sofa sudut kamar itu. Ada dua kasur. "Kamarku hanya ada satu tempat tidur."

Abhie tidak perlu mengatakan jika dirinya juga tidak tahu kenapa di kamarnya ada dua tempat tidur.

"Calonmu akan datang?"

"Tidak," jawab Abhie. Ia menunda merapikan pakaian dari koper ke lemari yang tersedia.

"Ini tidak akan memakan waktu lama." tatapan Cyra masih pada kasur kedua. "Maaf sudah merepotkan."

Abhie mengerti maksud sindiran Cyra. "Aku juga tidak akan menikah dalam waktu dekat karena masih proses mengenal."

Cyra tidak tertarik seperti awalnya, mungkin dia harus menjadi tokoh antagonis terlebih dahulu agar orang-orang yang berada di sekitarnya tidak nyaman.

"Benar, aku juga ingin berkenalan dengannya."

"Kamu sudah mengenalnya."

Cyra sangsi, ia mengenalnya? "Oh."

Respons yang begitu singkat, Abhie tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh wanita itu yang jelas ia perlu mewanti-wanti karena Cyra bisa menyerangnya kapan saja.

"Kenapa melihatku seperti itu?"

"Aku tidak tahu jika kamu sangat tertarik dengan kehidupanku."

Dengan wajah datarnya Cyra membalas tatapan laki-laki itu. "Karena Mas mempersulit."

Abhie ingin menanggapi tapi panggilan masuk menghentikannya, di depan adik angkatnya laki-laki itu menjawab panggilan tersebut.

"Sudah sampai?"

"Sudah."

Sepertinya seorang wanita.Cyra tidak melihat tapi mendengar dengan baik dan mencari kesempatan untuk menyela.

"Ya sudah, selamat istirahat."

"Terimakasih."

"Maaf mengganggu." 

"Mas tidak menyuruhnya datang?"

Balada Cinta Saudara AngkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang