Jadi dia sudah tahu statusnya dikeluarga ini? Cyra pikir hanya dirinya satu-satunya yang pernah melihat surat keterangan adopsi tersebut, walaupun sedikit mengesalkan Cyra tidak akan menunda kesempatan tentang perusahaan cabang di Semarang. Gadis itu tidak sedang membuat perubahan walaupun tidak bisa menerima sosok Abhie sebagai saudara angkat. Ia hanya ingin laki-laki itu lebih bijaksana menempatkan diri.
Tidak ada perbedaan, pernyataan tegas orang tuanya terbukti ketika mereka sudah dewasa seperti saat ini. Mendapatkan perlakuan dan hak yang sama, seolah menjadi benteng terkuat agar tidak ada siapa pun yang bisa mengacaukan.
"Mas-mu yang nemenin besok." Bhagawanta sedang berbicara pada kedua anaknya.
Aku bisa sendiri.
"Abhie lebih tahu daerah di sana." seolah Mikhayla tahu pikiran putrinya.
"Benar, Mas-mu juga yang akan mengenalkan beberapa orang penting sebelum kalian memulainya." Bhagawanta yang melanjutkan.
Kalian? Sontak Cyra melirik laki-laki yang duduk tidak jauh darinya. "Aku akan melihat situasinya."
"Tentu, jika belum tahu kamu tidak akan betah."
Ucapan mamanya tidak sungguh-sungguh untuk meyakinkannya, Cyra merasa mama sedang memperhatikannya.
"Seseorang yang memprediksikan segala sesuatu tanpa berunding hasilnya tak akan bisa ditebak, kalau mentok baru mengumpulkan dewan."
Cyra membantah anggapan mamanya. "Aku lebih tahu potensi diriku."
Baguslah," balas Mikhayla. Kini wanita itu melihat putranya. "Pastikan Cyra mendapat tempat yang nyaman di sana."
Cyra tidak percaya, senyum masamnya diperhatikan sang papa. Setelah sekian lama baru melihat keadaan ini lagi. De Javu mungkin, dulu ia pernah melihat keadaan ini pada sang istri dengan ibu mertua kini ia melihat sendiri ketegangan antara putri kandungnya dengan Mikhayla.
"Baik."
Abhie tidak pernah membantah karena setiap saran dan nasehat yang diberikan selama menjadi anak dua orang hebat tersebut tidak pernah salah terlebih dalam urusan pekerjaan.
Hidup dengan baik dan sukses seperti sekarang ini adalah berkat didikan orangtuanya.
"Tidak ada yang ingin Mas katakan?" Cyra bergerak cepat saat melihat papanya ingin bangun.
Benar, pertanyaan itu menarik perhatian Bhagawanta. Mata pria itu tertuju pada putranya.
Mikhayla juga menatap putranya. "Ada apa?"
"Tidak ada." jawaban itu diberikan Abhie untuk Cyra dan mamanya.
"Tidak ada?" Cyra tidak ingin Abhie pergi bersamanya. "Kania, aku dengar Mas---"
"Tidak ada hubungan apa-apa di antara kami." Abhie berkata jujur. "Setelah perusahaan cabang beroperasional dengan normal aku akan mengenalkan seseorang."
Mikhayla tersenyum, begitu juga Bhagawanta.
"Mas cukup mengantarku, aku bisa meng-handle sendiri."
"Kamu tidak akan berbicara seperti ini setelah tahu keadaan di sana."
Mikhayla setuju, dia dan suami sudah merencanakan untuk menutup cabang di Semarang tapi permintaan Abhie yang tiba-tiba membatalkan rencana mereka.
"Cukup menuangkan ideku, akan kukerahkan semua kemampuanku."
"Semoga kamu tidak menyesal." Abhie tidak memandang remeh pada kemampuan gadis itu, sebaliknya ia penasaran ide seperti apa yang ingin dituangkan Cyra pada perusahaan yang hanya tersisa beberapa orang saja.
"Aku tidak pernah menyesal pada keputusanku, termasuk pulang ke negaraku."
Mikhayla suka tekad putrinya tanpa menampik adanya bau persaingan dalam nada bicara Cyra.
"Jadi serius ada yang ingin kamu kenalkan pada kami?"
Abhie tersenyum menanggapi pertanyaan papanya. "Benar."
"Papa menunggunya."
Mikhayla juga, kira-kira gadis seperti apa yang akan dibawa oleh Abhie sebagai calon menantunya?
Cyra dan Abhie masih berada di meja makan setelah orangtuanya masuk, jika Cyra punya alasan sendiri masih berada di sana maka Abhie pun demikian.
"Mungkin kamu orang pertama yang bahagia."
"Mas tidak lihat ekspresi orang tua kita?" Cyra memainkan gelas yang telah kosong di tangannya. "Setelah menikah fokus Mas akan pecah."
"Jika itu yang kamu inginkan, mungkin kamu akan kecewa."
Abhie perlu memberitahu satu hal pada adiknya itu. "Syarat dari mama, dengan siapapun aku menikah keluarga kecilku akan hidup di sini."
Apa?
"Tidak berlaku untukku saja, tapi untuk kita semua." Abhie sudah selesai.
"20 tahun lebih, tidak cukupkah Mas menjadi anak baik?"
Abhie tidak mengerti dengan pemikiran Cyra. Harusnya wanita itu menuntut dirinya agar lebih bersikap baik pada orangtua mereka sebagai wujud balas budi.
"Jika yang kamu takutkan tentang warisan, itu tidak akan terjadi." karena Abhie punya harga diri sebagai laki-laki dan wujud tanggung jawab sebagai seorang anak yang ingin memperlihatkan pada orangtuanya sebuah kesuksesan yang layak didapatkannya.
"Setelah aku menikah, kamu akan tahu kemana sebenarnya fokusku."
Abhie sudah selesai, tapi Cyra belum berbicara sepatah katapun tentang alasannya masih berada di ruangan itu.
"Mas sengaja membuat semuanya terlihat mudah sementara Bukan itu tujuan utamamu."
"Sepertinya kamu lebih mengenalku dibandingkan diriku sendiri." Abhie bangun dan ingin keluar dari sana.
"Kalau begitu tunjukkan fokusmu sebelum menikah."
Di luar dugaan, Abhie tidak jadi keluar dari ruang makan. "Kenapa kamu begitu tertarik dengan kehidupanku?"
Suara itu tempat berada di belakang Cyra.
"Aku tidak akan tertarik seandainya wujudmu tidak ada disini."
"Hanya bagimu aku seperti parasit, lalu bagaimana dengan adik-adikmu orangtuamu?"
Cyra terdiam.
"Kamu pikir aku mencuci otak mereka?" Abhie kesal pada Cyra. "Selama berada di sini aku cukup tahu diri, dan kamu pulang ingin menyudutkanku?"
Posisi kedua cukup dekat, bahkan kedua tangan Abhie berada di meja seolah sedang memeluk Cyra dari belakang.
"Cek lagi, apa yang salah dengan hatimu." Abhie berbisik. "Aku bukan penggila harta."
"Ini terakhir kalinya kita berbicara tentangku."
Abhie pergi dari sana, harusnya dia memarahi wanita itu bukan berbicara baik seperti tadi karena Cyra sudah mengusik privasinya.
Hingga pukul dua belas malam Cyra masih berada di ruang makan, berpikir akan seperti apa kehidupannya ke depan jika orang yang tidak disukainya berada di bawah atap yang sama?
Aku tidak bisa melawan mama, sudah tepatkah memilih Semarang sebagai alasan keluar dari rumah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Cinta Saudara Angkat
Romance💋 Sekuel istri pengganti Cyra yakin ia tidak akan jatuh cinta pada kakak angkatnya, ia semakin risih terhadap Abhie ketika usianya beranjak remaja dan memutuskan sekolah di luar negeri. Bertahun-tahun tinggal di London hingga akhirnya gadis itu pul...