Minho tak mau sampai Jisung merasa tak nyaman di dekatnya. Dia hanya bisa menahan diri dan menatap Jisung dari kejauhan.
~~
Jisung menyiapkan makanan di meja, dan menatanya dengan rapi. Sementara Minho baru saja selesai mandi dan rambutnya masih terlihat basah."Rambutmu masih basah."
"Biarkan saja."
"Sini ku bantu keringkan." Jisung membantu Minho mengeringkan rambutnya dengan lembut. Minho melihat Jisung tersenyum, dan Minho suka senyuman itu.
"Begini lebih baik."
"Terima kasih."
"Sama-sama, ayo makan."
Jisung sudah tidur seja tadi, sementara Minho masih setia menatap wajah lelap Jisung.
Bulu matanya yang lentik, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang lembab, dan pipinya yang berisi terlihat begitu menggemaskan.
Kenapa Minho baru menyadari jika Jisung begitu cantik dan imut."Sepertinya aku mulai menyukaimu Jisung, dan aku tak bisa menghentikan perasaanku padamu."
~~
Rutinitas Minho sekarang adalah mengantar Jisung bekerja sebelum dia pergi ke kantor, dan jika bisa dia juga akan menjemput Jisung pulang. Sebenarnya Jisung sudah melarangnya untuk mengantar jemput dirinya, tapi Minho tetap ingin melakukannya."Oh ya Jisung, lusa akan ada pertemuan dengan klien. Dan aku ingin membawa mereka kemari, apa kau mengizinkannya?"
"Tentu saja boleh, aku akan menyiapkan tempat dan makanan untuk mereka."
"Baguslah, aku pergi dulu."
"Hati-hati."
"Wah, enak sekali ya. Setiap hari di antar jemput suami." Ucap Chan .
"Itu baguskan, mereka bisa jadi lebih dekat." Ucap Jeongin
Jisung hanya tersenyum dan mulai berpikir. Bagaimana jika semakin hari dia dan Minho semakin dekat, apa yang akan terjadi dengan sisa waktu mereka nanti. Karena setelah 6 bulan berlalu, Minho mungkin akan kembali pada kekasihny Stela dan jika saat itu tiba, Jisung harus bisa merelakan mereka berpisah nantinya. Lalu, apa yang harus dia lakukan dengan perasaannya yang mulai tumbuh untuk Minho? Dia sadar tak seharusnya dirinya memiliki perasaan lebih untuk Minho, tapi dia tak bisa mencegah perasaan itu hadir di hatinya.
"Kenapa melamun?" Tanya Jeongin.
"Tidak ada, aku ke dapur duluan. Jika yang lain sudah datang, tolong minta berkumpul di dapur dulu. Ada yang ingin aku bicarakan."
"Iya, aku mengerti."
Felix dan Hyunjin sudah datang, dan berkumpul di dapur.
" karena semua sudah berkumpul, aku ingin mengatakan sesuatu. Lusa Minho akan membawa kliennya ke cafe kita, jadi tolong cek bahan makanan dan minumannya. Kita harus pastikan semuanya masih segar dan cukup. Kita juga harus melayani mereka dengan baik. Jadi ayo bekerja sama, agar mereka puas dengan makanan dan pelayanan kita."
"Jangan khawatir, kami akan melakukan yang terbaik." Ucap Felix.
"Kalau begitu ayo buka cafe dan kembali bekerja."
Besoknya, Jisung dan yang lainnya sudah menyiapkan semuanya untuk klien Minho, tak lupa di pasang pengumuman jika cafe di tutup untuk umum malam ini. Dan tak lama Minho datang dengan sekitar 15 orang kliennya.
"Cafenya cukup nyaman, aku akan rekomendasikan tempat ini pada putriku. Dia pasti suka datang kemari." Ucap salah satu klien.
"Terima kasih tuan."
Hyunjin dan Chan menyajikan makanan pembuka untuk mereka dan selanjutnya makanan utama buatan Jisung. Semua orang terlihat begitu menikmati makanan yang di sajikan. Terbukti dengan mereka yang tak berhenti menyuapkan setiap sendok makanan ke mulut mereka. Dan terakhir dessert buatan Jeongin yang tak kalah lezat.
"Kami sangat puas dengan semua makanan yang di sajikan, semuanya sangat lezat dan memanjakan lidah. Bolehkan kami bertemu dengan chefnya."
"Tentu saja, Hyunjin tolong panggilkan Jisung dan Jeongin."
"Baik."
"Tuan-tuan, perkenalkan ini Jeongin dessert tadi buatannya. Dan ini Jisung, chef utama dan pemilik cafe itu. Dan sekaligus istri saya."
"Wah, tuan Minho sangat beruntung punya istri yang cantik dan pandai memasak."
"Tentu saja saya sangat beruntung." Ucap Minho sambil tersenyum ke arah Jisung.
Jisung tersipu, ucapan Minho barusan terdengar tulus.
Para klien mulai pulang, dan mereka terlihat puas dengan semua hidangan yang di sajikan. Jisung dan yang lainnya merasa lega, dan merayakannya dengan makan steak buatan Jisung."Karena kalian sudah sukses membuat para klien puas, besok aku akan mengajak kalian jalan-jalan. Aku akan membayar semuanya." Ucap Minho.
"Terima kasih, ternyata selain tampan suami bos kita sangat murah hati." Ucap Hyunjin.
"Kalau begitu kalian pulang, besok datang dan berkumpul di cafe."
Besoknya, Jisung dan yang lainnya pergi. Dari mulai nonton film, berbelanja, dan melakukan hal lainnya, termasuk sang sekretaris Seungmin. Sayangnya Changbin tak bisa ikut bergabung karena sedang bekerja di luar kota. Sementara Chan, diam-diam dia selalu menatap Seungmin.
Setelah sore berlalu, Minho dan Jisung kembali pulang. Tiba-tiba Jisung mengecup pipi Minho.
"Minho, terima kasih. Aku sangat senang. Terima kasih juga sudah menyenangkan teman-temanku."
"Sama-sama. Jika kau senang aku juga senang."
"Aku mandi duluan." Jisung berjalan ke kamar mandi dengan wajah yang memerah.
Minho menyentuh pipinya, ini hanya kecupan tapi kenapa rasanya mendebarkan.Minho juga sudah selesai mandi dan melihat Jisung yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"Kau sedang apa?" Tanya Minho.
"Aku sedang menghitung penghasilan cafe. Cafe selalu ramai, dan sampai saat ini tak ada komplain dari pelanggan."
"Makananmu sangat lezat, tak ada yang akan berani komplain padamu. Besok kan aku masih libur,kau mau aku bantu. Aku bisa membantu melayani para tamu, karena pasti akhir pekan akan semakin ramai."
"Tidak perlu Minho, kau kan sudah lelah bekerja. Sebaiknya kau gunakan waktu istirahatmu di rumah."
"Aku hanya duduk dan menggunakan otakku untuk bekerja, lagipula sepertinya menyenangkan bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Aku kan jenuh hanya berkutat di kantor, jadi aku ingin membantu."
"Baiklah, kau bisa membantuku besok."
Minho benar-benar menbantu Jisung di cafe. Dan dengan ketampanannya cafe mulai semakin ramai. Minho berusaha bersikap ramah pada semua pengunjung, dan melayani mereka sebaik mungkin.
Waktu makan siang sudah usai dan cafe mulai sepi, Jisung menyiapkan makan siang untuk yang lainnya.
"Minho hyung, terima kasih sudah membantu kami. Tanpa hyung, kami pasti akan kesulitan dan kerepotan." Ucap Hyunjin.
"Sama-sama. Ternyata bekerja seperti ini menyenangkan juga ya, meskipun badanku terasa pegal karena berdiri dan berjalan bolak-balik mengantar pesanan."
"Kau harus beri Minho hyung hadiah Plan." Ucap Hyunjin.
"Hadiah apa?"
"Apa saja kan bisa." Ucap Hyunjin sambil tersenyum jahil.
"Hyunjin, hentikan." Jeongin memukul pelan pundak Hyunjin.
~~
Jisung dan Minho sedang duduk di sofa sambil menonton film. Dan di tengah-tengah film ada adegan pemeran utama yang berciuman. Jisung dan Minho jadi salah tingkah, Minho menatap Jisunh dan mendekatkan wajahnya ke arah Jisung. Seolah memberi izin, Jisung menutup matanya. Dan perlahan dia bisa merasakan bibir Minho menempel di bibirnya. Hanya menempel tanpa ada nafsu. Ini adalah ciuman pertama untuk Jisung dan Minho, dan rasanya begitu mendebarkan.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love by married
RomanceHan Jisung dan Lee Minho tidak pernah saling mengenal, dan mereka terjebak dalam perjodohan. Apa yang akan terjadi setelah mereka menikah.