part 21

695 50 19
                                    

Minho diam seharian di rumah untuk menjaga Jisung. Dia masih khawatir dengan keadaannya setelah kejadian yang menimpa Jisung. Di tambah lagi Stela yang berhasil kabur dan saat ini masih buron. Minho khawatir wanita itu akan kembali menyakiti istrinya.
Seolah tahu kekhawatiran suaminya, Jisung menggenggam tangan Minho dengan lembut. Mencoba menenangkan dirinya.

"Aku baik-baik saja, berkat dirimu aku selamat. Jangan pasang wajah seperti itu lagi, aku jadi ikut sedih."

"Maaf. Aku masih sangat khawatir padamu. Apalagi Stela belum di temukan, bisa saja dia sedang merencanakan hal buruk lain padamu. Jika hal buruk sampai terjadi lagi padamu, aku tak  akan memaafkan diriku sendiri."

"Aku tahu kecemasanmu, tapi semuanya pasti akan baik-baik saja. Ada kau di sisiku jadi apa yang harus aku khawatirkan sekarang." Jisung menyandarkan kepalanya di pundak Minho dan menggenggam tangannya lebih erat. Minho mengecup lembut kening Jisung, dia akan berusaha lebih baik menjaga Jisung. Karena kini dia tak bisa hidup tanpa tupai cantiknya, bagi Minho Jisung adalah segalanya. Dia tak akan membiarkan siapapun menyakiti cintanya yang berharga.
Dia akan mencoba sebisa mungkin agar Stela segera di tangkap dan tak bisa menyakiti Jisung lagi.
~~
Jisung memulai kembali aktifitasnya di cafe seperti biasanya. Meskipun Stela belum tertangkap, dan masih berstatus buronan. Minho yang masih khawatir memperkerjakan 2 orang bodyguard untuk Jisung sampai Stela berhasil di tangkap. Dia tak bisa tenang jika Jisung pergi tanpa perlindungan, karena khawatir Stela akan mencelakainya lagi.
Jisung sebenarnya tak nyaman dengan keberadaan bodyguard, tapi dia tahu Minho melakukannya karena khawatir. Dia meminta dua bodyguard itu memakai pakaian kasual agar tak menarik perhatian banyak orang. Keduanya membaur dengan para pelanggan dan tak terlihat mencolok. Mereka selalu waspada setiap pelanggan, mereka juga sudah tahu rupa Stela agar memudahkan mereka menangkap wanita itu.

Saat makan siang, Jisung memberikan makanan untuk keduanya. Dia melihat cafenya yang ramai oleh pelanggan.

"Semoga saja hari ini berjalan lancar, ayo semangat Jisung."

~~
Minho pulang dan segera menghampiri Jisung. Selama di kantor dia tak bisa berhenti memikirkan Jisung, dan saat melihat Jisung baik-baik saja Minho merasa lega. Dia memeluk Jisung dengan erat dan mencium lembut keningnya. Dia tak ingin terjadi hal buruk lagi pada istrinya.

"Kenapa menatapku terus?"

"Karena aku merindukanmu. Aku rindu wajah cantikmu, jika dilihat-lihat kau semakin cantik."

"Berhenti menggombal dan cepatlah mandi, kita makan malam bersama."

"Poppo." Minho memajukan bibirnya ke arah Jisung. Jisung tersenyum dan mengecup singkat bibir Minho. Sejak kapan kucing besarnya ini jadi manja seperti ini.

~~
Sementara itu Stela terpaksa menginap di salah satu apartemen teman kencannya. Dia masih tak bisa pulang karena polisi terus mengawasi rumahnya. Dia sangat kesal dengan keadaannya sekarang, perasaan bencinya semakin besar pada Jisung. Dia menyalahkan semua yang terjadi padanya  pada Jisung, dia harus membalas dendam pada Jisung yang sudah membuatnya jadi seperti ini bagaimanapun caranya.

"Bagaimanapun caranya aku harus membalas Jisung, dia sudah merebut Minho dan hidup dengan senang sekarang. Harusnya aku yang menikah dengan Minho dan menjadi nyonya kaya. Tapi gara-gara dia semuanya hancur. Tak akan kubiarkan dia hidup tenang dan bahagia. Akan kupastikan hidupnya hancur, agar dia tahu diri dan tak besar kepala lagi."

"Kau itu kenapa tak berhenti saja. Sekarang kau sudah jadi buronan, akan buruk untukmu kedepannya. Jika kau melakukan hal buruk lagi dan ketahuan hidupmu yang akan hancur. Kau mungkin akan dipenjara seumur hidupmu. Kau tak akan bisa lagi merasakan nikmatnya bercinta jika kau masuk penjara. Jika mau, kita bisa pergi ke luar negeri, dan kau bisa hidup tenang di sana."

"Aku tak peduli apa yang terjadi nanti, yang terpenting sekarang aku akan menghancurkan dia. Kalau tak mau membantu diam saja, biar aku urus sendiri semuanya. Aku paling tak suka milikku di ambil, apa lagi oleh orang yang levelnya jauh denganku. Akan ku buat dia menyesal karena sudah berani berurusan denganku."

"Terserah kau saja, kau ambil sendiri konsekuensinya aku tak mau ikut campur. Aku masih ingin menikmati hidupku dan tak mau masuk penjara."

~~
Jisung memperhatikan wajah Minho yang sudah terlelap, masih tak menyangka kini mereka bisa saling mencintai dan menjadi pasangan yang sebenarnya. Jika di perhatikan Minho ternyata sangat tampan, semua yang ada pada wajahnya sempurna. Jisung merasa beruntung bisa di cintai olehnya. Kini dia sudah mendapatkan semua harapannya. Memiliki cafe sendiri dan juga seseorang yang dia cintai. Tak ada lagi yang dia harapkan selain bisa selalu bersama Minho dalam waktu yang lama.

"Sudah puas melihat wajah tampanku?" Tanya Minho yang tiba-tiba membuka matanya.

"Kau tidak tidur?"

"Tadinya aku tidur, tapi aku merasa ada yang sedang mengagumi ketampananku yang tak ada duanya ini." Minho tiba-tiba memeluk Jisung.
"Kau bisa melihat wajahku lebih dekat, lakukan apapun yang kau suka."

Jisung tersenyum dan mencium setiap bagian wajah Minho.

~~
Besoknya, seperti biasa cafe ramai dengan pengunjung. Mereka terlihat sibuk melayani setiap pengunjung yang datang. Jeongin melihat Jisung yang terlihat resah. Dia menghampiri sahabatnya itu.

"Jisung, kau baik-baik saja? Apa kau sakit."

"Tidak. Aku baik-baik saja. Hanya saja perasaanku sedang tidak enak sejak pagi."

"Kau mau ku antar pulang?"

"Tak perlu, lanjutkan saja pekerjaanmu."

"Baiklah. Jika ada sesuatu katakan padaku."

"Iya."

Malamnya, Minho datang menjemput Jisung. 2 pengawal yang dia minta berjaga di cafe juga sudah di biarkan pulang. Kini Jisung dan Minho sedang berjalan bersama di sekitar cafe sambil menikmati kopi. Sudah lama mereka tidak berjalan-jalan seperti ini sejak kencan pertama mereka dulu. Keduanya asyik berbincang bersama tanpa sadar sebuah mobil mengukuti mereka. Sampai saat mereka akan menyebrang jalan, mobil itu menaikan kecepatannya dan hendak menabrak Jisung dan Minho. Untung saja Minho menyadarinya, dengan sigap dia menarik Jisung ke pinggir jalan sampai keduanya terjatuh. Sedangkan mobil tadi menabrak pohon, karena kencangnya benturan bagian depan mobil itu sampai ringsek. Minho melihat siapa pengemudi itu, dan  betapa terkejutnya dia saat melihat sosok yang dia kenal sudah tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di kepala dan kakinya.

"Stela."

Tbc

Love by marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang