part 23

640 44 25
                                    

Jisung dan Minho pergi ke rumah sakit dimana Stela di rawat. Jisung membuka pintu kamar rawat Stela, terlihat gadis itu yang terlihat frustasi dengan keadaannya. Dia melihat Jisung yang masuk ke kamarnya, membuat amarahnya meluap. Dia mengambil gelas yang berada di dekatnya dan melemparkannya tepat ke arah Jisung.
Beruntung Minho ada di dekatnya dan segera menangkis gelas itu dengan tangannya.

"Apa yang mau kalian lakukan di sini? Kalian ingin mengolokku karena aku cacat sekarang. Kalian ingin melihat dengan mata kalian sendiri betapa menderitanya aku. Ini semua salahmu Jisung, salahmu. Harusnya kau mati saat itu, jadi aku tak perlu cacat seperti ini. Kau yang membuatku seperti ini, aku akan membunuhmu s!@lan."

Dokter segera datang dan menyuntikan obat penenang, sedangkan Jisung membawa Minho untuk di obati karena tangannya terluka.

Setelah di obati, Jisung dan Minho masuk ke dalam mobil. Jisung memegang tangan Minho, kedua matanya mulai berkaca-kaca.

"Uljima, tanganku baik-baik saja."

"Ini salahku. Harusnya aku tak meminta datang kemari, tanganmu tak akan terluka seperti ini. Dan Stela juga benar, sepertinya semuanya salahku. Seandainya saja aku menolak perjodohan kita waktu itu, kau akan tetap bersamanya. Dan dia tak akan lumpuh seperti ini."

"Jangan bicara seperti itu. Dia jadi seperti itu karena ulahnya sendiri, tak ada hubungannya denganmu. Kau adalah segalanya bagiku Jisung, sekarang kau adalah sumber kebahagianku. Jangan bicara seperti itu. Kau tidak salah apapun, aku lah yanhg salah karena sudah sering membuatmu hampir celaka. Aku mencintaimu Jisung, dan aku bahagia." Minho memeluk Jisung.
Jisung tak bisa menahan tangisnya, dia menumpahkan perasaannya di pelukan Minho.

~~
Chan sedang duduk santai di cafe, dia mencoba mengirim pesan pada Seungmin untuk mengajaknya nonton film bersama. Dia menunggu dengan gugup, menunggu apa jawaban Seungmin. Tapi sayangnya Seungmin tak bisa pergi dengannya karena ada pertemuan keluarga. Chan menghembuskan nafasnya, sudah dia duga dia akan di tolak. Tapi ada pesan masuk lain, dan ternyata itu dari Seungmin.

~mungkin akhir minggu ini aku ada waktu
Chan membaca kembali pesan dari Seungmin, dia bangun dan melompat senang. Setidaknya Seungmin mau mencoba pergi dengannya.

Hyunjin melihat Chan yang terlihat senang dan menghampirinya.

"Kau senang sekali ada apa?"

"Rahasia."

"Dasar menyebalkan."

~~

Jisung kembali melakukan aktifitasnya di cafe seperti biasa. Dia berusaha untuk tak memikirkan apa yang terjadi di rumah sakit. Tapi tetap saja terkadang dia memikirkannya. Stela begitu membencinya sampai hampir mencelakai dirinya dan berakhir dengan kedua kakinya yang lumpuh. Bagaimana dia tak memikirkannya. Mungkin saja benar dia yang sudah mengganggu hubungan Minho dan Stela. Jika dia tak datang di hidup Minho, mungkin nasib gadis itu tak akan seperti itu. Tapi jika dia tak bertemu dengan Minho, dia tak akan merasakan kebahagiaan yang selama ini dia rasakan. Bolehkan dia merasa bahagia di atas penderitaan gadis itu.

Jisung tak sadar masakan buatannya gosong, untung saja ada Jeongin. Dia segera mematikan kompor dan membawa Jisung menjauh.

"Ada apa Jisung? Ini pertama kalinya masakanmu sampai gosong. Kau tak boleh melamun saat memasak, itu kan berbahaya."

"Maaf, aku sedang tak fokus."

"Sebenarnya ada apa? Kau mau ceritakan padaku?"

Jisung menceritakan keresahannya pada Jeongin.

"Kau itu terlalu baik ya. Menurutku kau tak salah bahagia karena sudah bersama Minho. Stela seperti itu karena ulahnya sendiri. Dia berniat jahat padamu dan dia mendapat balasannya. Jangan terlalu memikirkanny, fokus saja pada kebahagiaanmu dengan Minho. Kau berhak bahagia dengannya karena kau mencintainya dengan tulus. Sedangkan Stela hanya memanfaatkannya selama ini. Jangan merasa bersalah padanya, karena pernikahanmu dengan Minho adalah sebuah takdir."

"Terima kasih Jeongin."

"Sekarang kau istirahat dulu, jangan sampai kau terluka. Biar aku yang bereskan masakan tadi."

~~
Jisung menyiapkan makanan untuk Stela, dia berharap dengan masakan buatannya Stela tak akan terlalu membencinya.

Dan sudah beberapa hari ini makanan buatannya habis di makan stela, meskipun dia tak tahu jika Jisunglah yang membuatnya.

Ibu Stela tersenyum anaknya mau makan beberapa hari ini. Dan setelah makanannya habis, sang ibu memberitahu jika selama ini Jisung yang memberikan makanan untuknya. Stela tentu marah karena sang ibu menerima makanan itu begitu saja.

"Stela, jangan salahkan Jisung. Dia selalu merasa jika keadaanmu yang seperti ini adalah salahnya. Tapi jika di pikirkan apa yang di lakukan anak itu padamu. Apa dia mencelakaimu? Bukankah selama ini kau yang selalu mencoba menyakiti dia sampai berakhir seperti ini. Jika ingin menyalahkan orang lain, salahkan saja ibu. Karena ibu bukan seorang yang memiliki banyak harta kau jadi seperti ini. Maafkan ibu yang tak bisa seperti orang tua lainnya. Ibu tak bisa membelikanmu barang-barang mewah. Maafkan ibu karena ibu tak bisa mengajakmu berjalan-jalan keluar negeri. Ini semua salah ibu, jangan salahkan orang lain. Kau adalah putri ibu yang berharga, tolong jangan seperti ini. Ibu rindu putri ibu yang selalu tersenyum dan tak punya dendam pada orang lain. Jangan terus sakiti dirimu dan orang lain, ibu mohon hilangkan semua dendam dan amarahmu. Kembalilah menjadi putri ibu yang manis."

Stela termenung meilhat ibunya yang menangis, dia juga ikut menangis sambil memeluk sang ibu.

"Maafkan aku ibu, maaf."

Beberapa hari kemudian, Minho dan Jisung mendapatkan kabar jika Stela meninggal dunia karena bunuh diri dengan menyayat tangannya. Jisung dan Minho pergi ke rumah duka. Ibu Stela menyambut keduanya.

"Tolong maafkan putriku, dan berhenti menyalahkan dirimu. Kau tidak salah apapun. Bahagialah tanpa harus merasa bersalah. Ada titipan dari Stela sebelum dia tiada." Ibu Stela memberikan sebuah rekaman pada Jisung.

Saat di rumah Jisung dan Minho melihat rekaman itu.

"Minho, Jisung, aku minta maaf. Selama ini aku selalu jahat pada kalian terutama padamu Jisung. Aku selalu menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi padaku. Padahal itu semua adalah akibat dari kesalahanku sendiri. Aku benar-benar minta maaf padamu Jisung. Dan Minho maaf karena selama ini aku selalu memanfaatkanmu. Kalian memang di takdirkan bersama. Berbahagialah dan sekali lagi aku minta maaf."

Rekaman berakhir, Minho memeluk Jisung yang terisak. Tak menyangka Stela akan meminta maaf padanya.

~~
Jisung dan Minho kembali melanjutkan kehidupan mereka, Minho sedang membantu Jisung di dapur saat tiba-tiba Jisung merasa mual.

"Ada apa Jisung?" Tanya Minho.

"Aku merasa mual saat mencium bau daging yang ku masak, kepalaku juga pusing."

"Jangan-jangan kau hamil." Ucap Hyunjin. Membuat yang lain terlihat terkejut.

"Kau hamil" Ucap Minho.

Tamat.

Gak deng canda..

Tbc.
Gimana nih setuju gak kalo ada Minho junior di story ini?


Love by marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang