Part 18

808 75 8
                                    

Paginya di Jepang, Jisung baru saja selesai mandi, dia memakai pakaiannya. Setelah selesai dia menyiapkan pakaian untuk di pakai Minho yang sedang mandi. Hari ini dia memilih baju couple berwarna abu-abu pemberian Felix dan Changbin. Tak lupa dia memakai make up tipis dan lipbalm di bibirnya. Saat sedang melihat penampilannya di cermin, Minho memeluknya dari belakang dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Bisa Jisung lihat lengan suaminya yang kekar dari balik cermin.

"Tak perlu berdandan istriku sudah cantik."

"Cepat ganti bajumu, aku sudah siapkan pakaian  di atas tempat tidur."

"Ini mirip dengan punyamu."

"Iya. Itu hadiah dari Changbin hyung dan Felix."

"Baiklah aku akan pakai disini."

"No. Pakai di kamar mandi."

"Kenapa? Kita kan sedang bulan madu. Tak lama lagi kau juga akan melihat semuanya dari atas sampai bawah tanpa tertutup apapun." Ucap Minho sambil menatap Jisung.

"Yakk, dari mana kau belajar memperlihatkan wajah mesum mu itu. Cepat ganti di dalam."

"Iya, iya. Aku bercanda, wajahmu kenapa merah begitu? Sedang membayangkan apa?"

"Cacing besar."  Jawab Jisung lebih ke berbisik.

"Apa?"

"Cepat ganti bajumu, aku lapar. Ayo kita sarapan."

"Baiklah."

"Ya ampun apa yang aku katakan tadi, ini masih pagi Jisung jernihkan pikiranmu."

Jisung dan Minho bersiap untuk sarapan. Jisung melilitkan syal ke lehernya dan Minho.

"Pakai ini, udaranya dingin."
Mereka sarapan bersama di hotel. Mereka sarapan sambil saling menyuapi, tak peduli dengan tatapan iri para jomblo di sekitarnya.

"Setelah ini kau mau kemana?"

"Untuk hari ini kita di hotel saja ya? Besok baru kita jalan-jalan."

"Semua terserah padamu. Aku akan temani kemanapun kau mau.

Jisung dan Minho duduk di dekat jendela kamar hotel mereka sambil memandangi pemandangan di luar. Sambil di temani 2 gelas kopi dan cemilan. Hari ini Jisung hanya ingin bersantai dengan Minho di kamarnya. Sudah cukup lama Jisung tak bisa bersantai seperti ini, dia yang sering sibuk di cafe, dan Minho sibuk di kantor.
Mereka juga kadang hanya bertemu sebentar saat pagi dan malam hari, jadi untuk saat ini Jisung ingin menghabiskan waktunya bersama Minho. Duduk berdua sambil bersantai bersama orang yang kita kasihi ternyata sangat menyenangkan. Sesekali Minho akan mencuri ciuman dari Jisung, rasanya tak mau hari ini cepat berlalu.

~~
Setelah kemarin bersantai, kini mereka berjalan-jalan di sekitar hotel. Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian, karena mereka hanya membawa satu baju ganti saja. Minho melarang Jisung membawa barang banyak, terutama pakaian. Jadi terpaksa mereka harus membeli yang baru. Jisung membeli beberapa pasang baju untuk dirinya dan Minho, serta beberapa barang lain untuk menghangatkan tubuh mereka seperti topi, sarung tangan dan lainnya. Mereka juga pergi ke beberapa tempat makan di sana, Jisung terlihat menikmati semua makanan yang di sajikan. Semuanya terasa sangat lezat di mulut Jisung. Minho juga merasa senang saat melihat wajah Jisung yang terlihat ceria.

~~
Mereka pergi ke Chidorigafuchi untuk menikmati sakura yang tertutup salju. Saat lelah berjalan mereka menaiki perahu menyusuri danau sambil memandangi keindahan bunga sakura. Minho melihat Jisung yang kedinginan, dia langsung memeluk Jisung.

"Apa yang kau lakukan?" Bisik Jisung.

"Kenapa? Kau terlihat kedinginan. Jadi aku mencoba menghangatkan istriku." Minho semakin mengeratkan pelukannya, karena dia juga merasa kedinginan.

Mereka menghabiskan waktu sambil menikmati pemandangan di sekitar. Rasanya sangat tenang dan damai.

Setelah puas menikmati pemandangan, mereka makan di restoran seafood. Jisung seperti biasa selalu menikmati makanan yang dia makan, sesekali mereka saling menyuapi.

~~
Malamnya Minho dan Jisung pergi ke Tokyo bay night cruise sambil menikmati pemandangan yang diperindah dengan lampu kota si malam hari. Sambil menikmati cemilan dan kopi panas di tangan mereka. Jika Jisung tak punya cafe, ingin rasanya dia tinggal di sana. Dia hanya mengatakannya dalam hati, karena jika Minho tahu bisa-bisa dia langsung membawa mereka pindah dengan mudahnya.

Minho memeluk Jisung dari belakang, dan menikmati waktu mereka disana. Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika hubungannya dengan Jisung akan jadi seperti ini. Dan Minho tak menyangka dia akan mencintai Jisunh sedalam ini. Minho mengecup pipi Jisung dan memeluknya lebih erat.

~~
Minho dan Jisung pulang ke hotel dan tak sengaja bertemu teman kuliah Minho bernama Lia. Dia sangat cantik dan elegan, gadis itu menyapa Minho dengan ramah. Minho menjawab seadanya, dan hendak pergi meninggalkan gadis itu. Tapi Lia mengajak mereka minum kopi bersama.

"Ayolah, kita kan sudah lama tak bertemu. Apa salahnya kan sekedar minum kopi bersama. Benarkan Jisung-ssi?"

"Ah iya."

"Baiklah, kita bisa minum kopi tapi sebentar saja. Istriku lelah setelah seharian pergi bersamaku."

"Tentu, sebagai ucapan selamat aku yang akan mentraktir."

Mereka pergi ke cafe yang tak jauh dari hotel, dan memesan kopi. Lia terlihat mencoba mengajak Minho mengobrol, meskipun Minho hanya merespon seadanya.

"Jisung-ssi apa suamimu selalu sekaku ini?"

"Tidak. Biasanya kami mengobrol seperti biasa."

"Kau pilih kasih sekali oppa, sejak tadi aku mencoba berbicara denganmu tapi kau hanya menjawab seadanya saja. Padahal sudah lama kita tidak bertemu. Saat kuliah dulu kau jug hanya peduli pada Stela, dan mengabaikan yang lainnya."

"Aku sudah menikah, tentu saja aku tak boleh terlalu akrab dengan orang lain. Karena aku harus menjaga perasaan pasanganku."

"Kau tidak asyik."

10 menit kemudian, Minho izin kembali ke hotel karena sudah mulai larut. Minho menggenggam tangan Jisung, tapi Jisung melepas genggamannya dan menggantinya dengan menggandeng lengan Minho.

"Kami permisi nona Lia." Jisung  tersenyum dan semakin mengeratkan gandengannya. Dia berjalan bersama Minho ke luar dari cafe. Minho menyadari jika wajah Jisung terlihat masam setelah bertemu dengan Lia.

"Kau kenapa?"

"Tidak kenapa-napa, ayo pulang."

"Kau cemburu ya?"

"Kenapa tidak boleh?"

"Tentu saja boleh. Aku justru senang jika istriku yang sangat menggemaskan ini cemburu padaku. Tapi kenapa kau cemburu seperti itu? Aku kan hanya bicara seadanya."

"Tetap saja sedingin apapun sikapmu, dia terlihat terus berusaha bicara denganmu. Memang susah ya punya suami yang sangat tampan, bunga beracun yang selalu mencoba menggodanya."

"Kau tak suka aku tampan?"

"Suka, tapi tetap saja aku kesal."

Minho tersenyum dan mengecup bibir Jisung. Dia menatap ke dua mata Jisung dan tersenyum.

"Bagiku Han Jisung adalah orang yang paling berharga dalam hidupku. Mau ada 100 Lia, ataupun 100 Stela tak akan dan yang bisa menggoyahkan hatiku. Karena cuma kau yang bisa membuatku jatuh cinta sampai seperti ini. Aku hanya butuh Jisung dan tak butuh yang lain. Aku hanya ingin melihat wajahmu setiap aku bangun tidur  di malam hari dan membuka mata di pagi hari. Aku ingin menghabiskan waktu sampai aku tua nanti bersamamu bahkan sampai aku menutup mata. Aku tak butuh yang lain, asal ada kau di sisiku itu sudah cukup untukku."

Jisung tersentuh dengan ucapan Minho dan memeluknya dengan erat. Dia tak menyangka akan mendengar semua ini dari Minho. Dia sangat bahagia dan bersyukur karena di jodohkan dengan Minho.

"Karena kau sudah mengatakan kata-kata yang sangat manis, sepertinya aku harus memberikanmu hadiah sampai di hotel nanti."

"Hadiah apa?"

"Menurutmu apa yang di lakukan saat bulan madu?" Bisik Jisung di telinga Minho.

"Kau mau melakukannya?"

"Tentu. Jadi ayo kembali ke hotel dan terima hadiah spesial dariku."

Tbc

Love by marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang