part 4

1.2K 122 7
                                        

"Baiklah kita mulai, apakah anda Lee Minho bersedia menerima Han Jisung dalam suka dan duka."

"Ya saya bersedia."

"Dan apakah anda Han Jisung bersedia menerima Lee Minho dalam suka dan duka."

"Ya saya bersedia."

"Dengan ini saya nyatakan kalian sebagai pasangan."

~~
"Silakan mencium pasangan anda."

Minho dan Jisung berhadapan. Jisung menutup matanya dengan ragu.
Minho mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Jisung cukup lama, di iringi tepuk tangan dari tamu dan keluarga yang hadir.

Acara resepsi di adakan di sebuah gedung mewah, dan di hadiri teman-teman mereka, dan juga rekan bisnis orang tua mereka.

"Kau terlihat sangat akrab dengan teman-temanmu." ucap Minho.

"Mereka lebih dari teman, mereka sahabat-sahabatku yang bisa ku andalkan. Teutama Changbin, dia sahabatku dari kecil."

"Pasti menyenangkan punya sahabat."

"Kau tidak punya?"

"Tidak. Aku menghabiskan masa remajaku dengan belajar. Aku tidak suka terlalu dekat dengan orang lain."

"Lalu bagaimana kau melepas stressmu?"

"Banyak, dengan main golf misalnya."

"begitu ya."

'Aku bisa bayangkan betapa membosankannya hal itu.'  ucap Jisung dalam hati.

Acara selesai tepat pukul 12 malam, membuat Jisung dan Minho lelah bukan main. Mereka langsung pergi ke hotel yang di pesan orang tua Minho.

Jisung duduk di sofa dan terlihat gugup, karena ini pertama kalinya dia satu kamar dengan orang lain. Minho bisa melihat kegugupan Jisung.

"Kita akan bersama selama 6 bulan kedepan, dan aku tidak akan melakukan apapun padamu. Jadi tidak perlu khawatir. Aku mandi duluan."

Jisung bernafas lega, setidaknya dia bisa aman selama menikah dengan Minho.

Waktu menunjukan pukul 01.00 malam. Minho dan Jisung masih terjaga.

"Jisung, kau sudah tidur?" tanya Minho.

"Belum, aku mungkin masih belum terbiasa tidur dengan seseorang di sampingku. Biasanya aku tidur sendiri. Kau sendiri kenapa belum tidur?" tanya Jisung.

"Sama sepertimu. Rasanya masih aneh tidur dengan seseorang di sampingku. Tapi ke depannya kita harus terbiasa tidur bersama, jika tidak kita akan memiliki mata panda setiap pagi."

Jisung tersenyum dan menatap Minho.
"Aku bersyukur di jodohkan denganmu."

"Kenapa?"

"Karena kau sepertinya orang yang baik. Aku sempat khawatir di jodohkan dengan seseorang yang suka kebebasan, dan menganggap bercinta adalah hal yang biasa. Aku benci orang seperti itu."

"Kalau begitu kau patut bersyukur karena aku bukan orang seperti itu. Sebaiknya kita cepat tidur, karena sudah sangat larut. Selamat tidur Jisung."

"Selamat tidur Minho."

~~
Besoknya, Jisung langsung pindah ke rumah Minho.

"Jisung, mulai hari ini kau akan pindah ke rumah kami. Ibu harap kau betah ya tinggal di sini." ucap Jane.

"Iya ibu. Aku pasti betah tinggal dengan ibu yang baik seperti ibu."

"Minho, ajak Jisung kekamar. Biarkan dia istirahat." ucap Minhyuk.

Love by marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang