KOREA SELATAN, JANUARI 2023
Hari ini adalah awal bulan Januari dan mereka bersembilan sekarang berada di dalam sebuah helikopter yang pernah mengantar ketujuh pemuda pada setahun yang lalu. Bisa dilihat, kondisi negara ginseng tersebut sangat kacau dan seperti tidak layak dihuni lagi.
Tak dimungkiri, populasi zombie makin bertambah seiring berjalannya waktu. Entah apa lagi yang harus dilakukan untuk menyelamatkan negeri mereka ini. Rasa trauma atas peristiwa perang di Camp saat itu masih menghantui mereka bersembilan.
Akhir Desember adalah masa yang begitu mengerikan bagi kesembilan orang ini. Mereka bertaruh nyawa pada insiden berdarah tersebut. Bersembunyi dari para tentara ZEO dan bertahan hidup di loteng rumah selama beberapa hari.
"Kita bertemu lagi, anak-anak muda. Apakah kalian masih mengingatku?" Tutur pilot itu sambil terus mengendarai helikopternya.
Ketujuh laki-laki di belakangnya pun mengangguk. "Tentu saja. Senang bertemu denganmu lagi, Jeonghan hyung," timpal Heeseung seraya mengulas senyuman tipis.
"Tampaknya, kalian sudah melewati hari-hari yang berat. Apa yang telah terjadi di Hybe Camp?"
Seketika, bibir Heeseung terasa berat untuk menceritakan insiden tersebut pada Jeonghan, begitu juga dengan kedelapan temannya yang hanya diam saja karena masih trauma.
Tidak kunjung dijawab, Jeonghan pun kembali bertanya, "kenapa diam saja?"
Kali ini, Jungwon yang menjawab, "maaf, Hyung. Tetapi, kami tidak bisa menceritakannya padamu karena kami masih trauma dan sedang berusaha untuk melupakannya. Jadi, sekali lagi kami minta maaf," jawabnya dengan nada cukup tegas.
Mendengar penuturan Jungwon barusan, sepertinya telah terjadi sebuah peristiwa besar yang merenggut banyak nyawa. Jika sampai trauma begitu, sudah pasti insiden tersebut sangat mengerikan dan itu sama sekali tak terbayagkan oleh Jeonghan sendiri.
"Baiklah jika begitu. Kalian beristirahatlah karena perjalanan kita masih cukup jauh."
Sunoo yang berada di belakang kursi Heeseung lantas bertanya, "kita akan dibawa ke mana?"
"Ke markas PLEDIS bagian Busan. Ada yang ingin disampaikan oleh Ketua kepada kalian."
◈•⇠⍟☆⍟⇢•◈
Sesampainya mereka di markas PLEDIS, rahang mereka langsung jatuh karena takjub ketika melihat interior tempat itu yang besar dan minimalis. Mereka pikir tempat itu sama saja dengan Camp.
Kini, tungkai mereka berjalan menuju ruangan sang ketua dengan dipandu oleh Jeonghan sambil memberi tahu tentang hal-hal apa saja yang menarik di markas PLEDIS. Pria berusia dua puluh tujuh tahun tersebut sangat ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Jadi, ia dengan mudah akrab dengan anak-anak muda di belakangnya sekarang.
Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di depan ruang sang ketua PLEDIS. Lalu, Jeonghan mengetuk pintu ruangan tersebut dan ketika mendengar kata 'masuk', ia pun membuka pintu tersebut dengan cara digeser.
"Hyung, mereka sudah datang."
Pria tinggi yang tengah duduk di kursi putar pun lantas berkata, "oh, iya. Suruh saja mereka masuk," ucapnya kepada Jeonghan.
Setelah itu, laki-laki bersurai agak terang tersebut berbalik badan, menghadap ke arah tujuh laki-laki dan dua perempuan muda di belakangnya. Kemudian, ia pun berkata, "kalian disuruh masuk oleh sang ketua. Silakan," ucapnya mempersilakan mereka masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] THE ZOMBIE PLAGUE 2 : REVENGE
Action[DIHARAPKAN UNTUK MEMBACA S1-NYA TERLEBIH DAHULU!] Tak ada lagi kekacauan, tak ada lagi ketidakadilan, tak ada lagi kekejaman, dan tak ada lagi mayat hidup yang berkeliaran. Semuanya akan kembali seperti sedia kala.