(9)
Senja menguning. Donghae duduk di halte menunggu Bus sambil menghabiskan sekaleng soda. Terpaksa tadi ia mengatakan kepada wali kelas tentang alasannya yang sering pergi sebelum jam pelajaran usai. Untungnya bisa dimengerti, apalagi statusnya sebagai siswa pelatihan di Sang Agency. Tentu saja, karena masih dibawah naungan SangBi Group.
Beberapa siswa SangBi School juga menjadi trainee di sana. Namun, entah kenapa tidak ada yang mengetahui Donghae selama ini.Tegukan terakhir dari soda kalengnya menghentikan rasa hausnya. Seperti ini rasanya, ia menyadari apa itu sendiri. Jikapun ia bertemu dengan siswa sekolah SangBi, dimanapun itu. Ia akan diam.. tidak pernah menyapa apalagi sok kenal lalu mendekati sebagai teman.
Donghae sudah nyaman. Cukup bisa berbicara dengan Jinki dan Suny, juga teman satu tim pelatihannya yang juga tidak banyak.
Cukup lama melamun, Bus yang ditunggu datang. Ia mengambil duduk langsung di dekat jendela bagian belakang.
Hidupnya terlalu monoton. Hanya begitu-itu saja. Namun nyatanya, ada saja yang yang iri dengannya.◓
◒“Minggu depan persiapkan diri untuk tampil di acara SangMusic..” mendengar kabar itu hatinya melonjak. Mereka senang ada perkembangan dari kabar untuk debut, walau masih harus bersaing lagi. Setidaknya, setiap dari mereka tidak akan membuang kesempatan ini dengan percuma.
“Memangnya kami tidak bisa ya debut bersama?” Youngmin menanyakan penasarannya.
Sang pelatih menggeleng “Tidak, group ini akan dibuat khusus. Tapi jangan cemas atau kecewa, kalian yang tidak masuk dalam debut depan.. akan langsung menjadi list utama untuk calon debut berikutnya..”
Siapapun dari mereka pasti ingin masuk dalam line kali ini. Apalagi, belum tentu berikutnya mereka akan berhasil.
Donghae menghela napas kasar. Berselonjor kaki melantai. Melirik kanan dan kiri temannya. sayangnya, kali ini ia pun merasa tersisih di awal. Bagaimana tidak? Youngmin dan Kwangmin, saudara kembar itu tidak bisa dipisahkan. Dongjun dan Dongmin, ternyata teman sejak lama. Woohyuk dan Shinjae tidak cukup dekat dengannya.
Miris sekali..
Apa ia menjadi obat nyamuk? Atau hantu kasat mata?”
“Ah, mungkin lebih tepat jika itu –panjangan-!” sebutnya untuk diri sendiri. Donghae geli mendengar itu.
◓
◒Sebelum pulang ia bertemu pelatihnya. Donghae menyerahkan hasil rekaman koreo yang dibuatnya.
“Kau selesai dengan tugas ini?”
“Euhm…”
“Bagus Donghae-ya, aku tidak salah memilihmu!” bangganya.
“Tapi bagaimana jika aku tidak debut?”
“Ya, jangan cemas.. sejauh ini, penilaian tentangmu cukup bagus. Pelatih lainnya juga setuju soal itu..”
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ✔️
FanficMemendam kerinduan yang mendalam membekaskan luka kasat mata. ◻◼◻ Dunia ini terlalu berisik baginya. Seakan dibungkam untuk mendengar setiap perkataan mereka. Dipaksa menerima keputusan mereka. Ditekan agar mengerti pikiran mereka. Tapi tidak ada da...